Part 03

615 43 2
                                    

Setelah membersihkan diri, Haechan merebahkan dirinya dikasur menatap langit-langit ruangan itu. Kamarnya dengan kamar Mark tentu saja berpisah, ia tidak sudi satu kamar dengan Mark.

Jika dipikir-pikir rumah sebesar ini hanya ditempati oleh dua manusia bukankah terlalu sunyi?

Rumah itu memiliki dua lantai, tiga kamar tidur di lantai satu dengan dua kamar mandi dan dua kamar tidur dilantai dua dengan satu kamar mandi.

Ia masih tidak percaya dengan takdirnya sekarang. "Haha lawak banget ga sih hidup gue?"

"Tiba-tiba jadi suami orang, yang punya pacar."

Baru saja ia memejamkan matanya, suara notif dari ponselnya berbunyi. Satu, dua, kali masih diabaikan namun setelahnya ia merasa terganggu dengan spam notif itu. Rencananya yang ingin istirahat itu jadi terganggu, mau tak mau ia ambil ponselnya.

Mark Jung.

Haechan.
20.00 pm
Read

Tolong saya.
20.00 pm
Read

Seo Haechan?
20.01 pm
Read

Oh, salah. Jung Haechan?
20.01 pm
Read

Haechan kamu sudah tidur?
20.02 pm
Read

Kalau kamu lihat pesan ini tolong turun sebentar.
20.02 pm
Read

Urgent, Jung Haechan. tolong saya.
20.03 pm
Read

Apasihh?
20.10 pm
Read

Berisik tau ga notif lo!
20.10 pm
Read

Gue Seo Haechan. Bukan Jung Haechan.
20.11 pm
Read

Turun sebentar.
20.11 pm
Read

KENAPA??
20.12 pm
Read

Gue mau tidur ngantuk.
20.13 pm
Read

Sebentar aja, saya butuh bantuan kamu.
20.14 pm
Read

Saya kekunci dikamar mandi. Tolong bukain pintunya.
20.14 pm
Read

Kunci nya ada di meja saya.
20.14 pm
Read

Elah. Ngerepotin banget.
20.16 pm
Read

Maaf saya ganggu waktu tidur kamu
20.16 pm
Read

Sehabis membaca pesan itu dengan malas ia turun kebawah. Sebenarnya malas sekali menolong orang seperti Mark namun karena ia masih punya hati nurani jadi disinilah ia sekarang. Di depan kamar Mark, pintu cokelat itu ia buka.

Langkah kakinya berhenti didepan sebuah meja. Ia melihat banyak kunci yang sudah menjadi satu langsung ia bawa semua kunci itu dan berjalan kearah pintu kamar mandi.

"Mark."

"Haechan?"

"Ya. Ini kuncinya yang mana? Banyak banget anjir?"

Ia melihat-lihat kunci yang ada ditangannya itu dan kuncinya sama semua tidak ada beda satupun.

"Saya juga gak tau. Tolong coba satu-satu."

Suddenly In Love [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang