Part 05 ⚠️

790 45 0
                                    

content warning ⚠️ kiss
bijak ya (◠‿◕)






















Brak!

Itu suara bantingan pintu kamar Haechan, sumpah serapah ia ucapkan untuk Mark. Demi apapun dia benci sekali dengan lelaki bernama Mark. Entah sudah beberapa kali ia mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa ia sangat amat benci kepada Mark.

Rencananya untuk pergi ke club malam ini gagal total. Mengingat kejadian tadi, ia pikir-pikir Mark menyeramkan juga ia jadi ngeri sendiri.

"Saya bilang masuk ke kamar sekarang sebelum saya berubah fikiran!"

Mendengar nada bicara Mark naik ia tetap tidak pergi, masih menginginkan kunci pintu yang ada di saku celana Mark. "Mana kuncinya?"

"No. Haechan!"

Mark mengusak rambutnya. Lelah dengan kelakuan Haechan yang sangat keras kepala. "Kamu ga punya telinga? Berapa kali saya bilang masuk ke kamarmu sekarang! Jangan harap kamu bisa mabuk-mabukan malam ini."

"Bangsat!!"

Setelah mengumpat seperti itu Haechan langsung mendorong tubuh Mark namun dengan cepat Mark menghindar dan berakhir ia yang terjatuh diatas kasur. Dengan begitu Mark langsung mengukung tubuh kecil itu.

"Mulut kamu ini gak sopan, selalu ngejawab kalau saya ngomong dan selalu membantah omongan saya. Sekarang saya kasih pilihan mau perbaiki tutur kata kamu atau saya hukum mulut kamu?"

"Lepasin gue anjing!"

Dengan sekuat tenaga ia menyingkirkan tubuh Mark yang ada diatasnya, tidak menindih, Mark menggunakan tangannya untuk menopang tubuhnya. Tetapi dengan jarak sedekat ini bisa membuat jantung Haechan copot. Lelaki diatasnya tidak mau menyingkir tetap setia menatap yang dibawah dengan tatapan yang tidak bisa diartikan oleh Haechan. "Sial Mark Jung! menyingkir sekarang juga atau gue tendang lo?!"

"Sekali lagi saya peringatkan. Mau perbaiki tutur kata kamu atau saya hukum mulut kamu?"

"Bacot anjing banyak omong! Awas bego!!!"

Haha. Mark tertawa sambil menatap Haechan. "Beneran mau dihukum ya kamu?" ucap Mark sambil menahan tangan Haechan. "Anak yang ga nurut seperti kamu itu harus dihukum. Biar kapok."

"MARK JUNG LEPASIN GUE GAK?!"

Takut, sangat takut. Tatapan Mark kini sangat tajam sampai menembus ke dalam hatinya. Apalagi ia merasakan bawah Mark mengeras, Ah ia ingin kabur sekarang juga!!

Dilihat dari bawah sini Mark baru sadar kalau Haechan cantik dan juga manis? Belum lagi mole nya yang menghiasi setiap sudut wajahnya menambah kesan imut tetapi tidak dengan sikapnya, ia tatap lelaki dibawahnya. Setelahnya Mark buat bungkam bibir yang selalu mengucapkan kata kasar itu, kali ini Mark tidak mau mengampuni Haechan meskipun nanti pemuda itu kehabisan nafas.

Ia sesapi rasa lidah Haechan, ia jelajahi mulut kecil itu. Mark sadar tidak ada pergerakan dari dalam mulut Haechan, ia tidak membalas ciuman yang diberikan hanya Mark yang menggerakkan lidahnya dan Haechan hanya membuka bibir. Air liur keduanya pun menetes apalagi milik yang lebih muda, menetes sampai dagu. Entah apa yang dibuat Mark sampai Haechan terbuai dengan ciuman ini. Ia sudah memejamkan matanya dan meremat sprai sampai kusut.

Kegiatan saling merasakan itu terus berlanjut yang lebih tua menyesap lama bibir bawah yang lebih muda sampai terlihat bengkak tak sampai disitu ia masih belum puas dengan bibir yang lebih muda seperti narkoba yang membuat candu, ia adu lagi lidahnya.

Suddenly In Love [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang