Part 10

480 40 4
                                    

Setelah kedua janji suci sudah terucap kini para tamu menikmati hidangan yang sudah tersuguh. Lain dengan Haechan yang matanya berbinar-binar menatap kearah Hendery dan Xiaojun ia masih mengingat Abangnya, memasangkan cincin pada Xiaojun.

Di kursi tamu Haechan menatap penuh Abangnya. Disamping Haechan ada Mark yang senantiasa menggenggam tangannya.

Tetapi mata Mark tetap fokus kepada ponselnya yang sedang chatting bersama Jaemin. Mark dengan seribu cara mencoba membujuk Jaemin dan niatnya ia ingin mampir malam ini tetapi Jaemin bilang tidak perlu. Jadi Mark mengubah rencananya yaitu kerumah kekasihnya besok.

Hendery yang merasa ditatap langsung berbicara pada Xiaojun. "Liat, bentar lagi juga kesini nangis, meluk kamu."

Xiaojun yang sedari tadi gugup langsung melihat kearah yang ditunjuk Hendery ternyata Haechan sedang menatap kearahnya, Xiaojun tersenyum kecil. "Hahaha jangan gitu, itu adikmu. Terharu mungkin akhirnya kita married. Haechan kan tau semuanya, tau perjalanan kita yang ga gampang sampai akhirnya kita bisa disini dan tau kita banyak berantemnya."

Anggukan kepala Xiaojun dapatkan dari Hendery. "Tau sih tau, tapi lebay amat itu bocah. Noh noh, bentar lagi kesini nih nangis."

"1."

"2."

"2½."

"2⅓."

"3."

"Kakakk!!!! Aaa seneng banget deh aku. Akhirnya kalian beneran married. Kakak bilang sama aku ya kalau Abang nyakitin Kakak biar aku hajar Abang. Inget aku ada dipihak Kakak okay??!!" ocehan itu berasal dari suara Haechan tentunya.

Dengan matanya yang berkaca-kaca ia menahan tangisannya sungguh ia sangat terharu. Haechan memeluk Xiaojun dengan erat dan Mark yang ada disampingnya hanya memperhatikan saja sama seperti Hendery disamping Xiaojun.

"Kakak kalo udah sama Abang jangan lupain aku ya, nanti aku gapunya temen."

Mendengar itu Mark menjadi berfikir, jadi selama Haechan dirumah sendiri itu ia merasa kesepian?? Mark kira Haechan tidak merasa kesepian. Dilihat dari tingkah lakunya Haechan yang sangat mandiri Mark kira Haechan tidak membutuhkannya.

Xiaojun mengelus kepala Haechan dengan lembut. "Pasti sayang. Nanti kamu mainnya kerumah aku ya."

Kepala Haechan menggeleng cepat. "Gamau, ada Abang. Mau kita berdua aja, ya kak??"

Mendengar itu Hendery ingin sekali memukul kepala adiknya ini. Tetapi karena hari ini hari bahagia, ia bisa memakluminya. Ia tidak ingin merusak hari bahagianya dengan bertengkar dengan adiknya yang sangat ia sayang (Hendery bohong). "Ye. Gue tempeleng lo!"

Masih dipelukan Xiaojun, Haechan menjulurkan lidahnya kearah Hendery membuat Hendery mengepalkan tangannya dan menunjukkan kearah Haechan, dengan cepat Haechan langsung mengadu ke Xiaojun dan Hendery hanya tersenyum-senyum.

Sedangkan Mark sedari tadi asik menatap Haechan dipelukan Xiaojun, saat matanya tak pernah lepas dari pandangan Haechan, ia baru sadar kalau Haechan manis sekali.

Tiba-tiba ada sekelibat fikiran yang langsung Mark buang jauh-jauh. Apa itu? Tiba-tiba saja Mark berfikir bagaimana posisi Xiaojun sekarang digantikan olehnya. Hahaha sepertinya Mark harus fokus, terlalu banyak bekerja membuat dirinya hilang fokus dan memikirkan hal-hal yang tidak masuk akal. Tentu saja ada yang salah dengan fikirannya.

"Halo anak Bubu!! Eh kalian lagi apa nih mesra banget Haechan peluk-peluk."

Itu suara Taeyong memanggil. Jaehyun, Johnny dan Ten berjalan beriringan bersama Taeyong.

Suddenly In Love [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang