📍 Nakamoto House
"Ayah."
"Apa dek?"
"Jaem mana?"
"Jaem tidur di rumahnya Jeno."
"Jaem tidur sama Jeno, Ayah?" Tanya anak itu mendongakkan kepalanya menatap Yuta.
"Iya kali dek." Balas Yuta santai.
"Kak, siap-siap sana." Ucap Yuta pada Renjun.
"Mau kemana sih yah?"
"Beli moomin."
"Beneran ayah? 5 menit Renjun siap." Balas Renjun berlari menuju kamarnya.
"Njun jangan lari nak." Ucap Winwin yang baru saja masuk rumah.
5 menit kemudian Renjun keluar dari kamarnya.
"Ayo Yah."
"Buna ngga ikut?" Tanyanya menatap Winwin.
"Ngga, Buna nunggu adek kamu katanya dianter Jeno habis ini.
"Yauda kalo gitu, kita naik motor aja. Sekalian nyobain motor baru ayah." Ucap Yuta bangkit dari duduknya.
Renjun dan Haechan mengikuti Yuta menuju garasi. Dibelakang mereka ada Winwin yang mengantar ke depan.
"Pakai helmnya dulu." Ucap Yuta memberikan 2 helm ke masing-masing anaknya.
Harusnya cukup sih motornya buat bonceng mereka bertiga. Anak-anaknya kan cimit-cimit.
Yuta naik terlebih dulu "Ayo adek naik dulu." Ucap Yuta membantu memegangi tangan Haechan yang naik ke atas motor.
Lalu dipaling belakang ada Renjun.
"Adek pegangan sama Ayah."
"Kak Ren juga, pegangan sama Ayah."
"Dah siap semua?" Ucap Yuta.
"Readyy ayah."
"Dah Buna." Ucap mereka sebelum menjalankan motornya keluar garasi.
Yuta ngajak mereka ke mall yang deket aja soalnya kan motoran. Apalagi bawa anaknya Johnny yang jarang naik motor.
"Ayah itu apa yah?" Tanya Haechan ketika dijalan.
"Mana dek?"
"Itu Ayah~"
Ini anaknya Johnny lagi ngelawak apa gimana? Dia mana tau Haechan nunjuk apa. Kan mereka naik motor dan Haechan duduk di belakangnya.
"Ayah ngga bisa nengok dek." Ucap Renjun.
"Kenapa Ayah ngga bisa nengok Kak?"
"Soalnya kan kita motoran Dek, Ayah harus fokus ke depan."
"Gitu ya Kak." Haechan mengangguk pelan.
Haduh ini Renjun jadi gemes sama Haechan. Pengen gigit kepala bulat didepannya ini yang tidak bisa diam menoleh kanan-kiri.
- - -
📍 Mall
"Ayo Ayah kita beli moomin dulu."
"Iya ayo, sekalian adek kamu beli Lego." Balas Yuta menarik tangan Haechan agar sedikit cepat berjalan. Karena di depannya Renjun sudah sedikit berlari menuju barisan boneka Moomin yang siap dibeli.
"Pelan-pelan Kak, kasian adeknya nih." Ucap Yuta pengen Ketawa ngeliat cara Haechan Jalan.
"Yaa Echan nya ajaa yang lemot jalannya."
"Kakak milih dulu gih." Ucap Yuta menyuruh Renjun memilih boneka. Dia dengan Haechan menunggu disampingnya.
"Ayah Njun bingung." Ucapnya membawa 2 boneka moomin.
"Ambil semua aja Kak." Balas Yuta entengnya.
"Okey Ayah. Kak ini yaa." Ucap Renjun menyerahkan bonekanya kek kakak toko untuk dibawakan ke kasir.
"Yuk, sekarang adek beli apa?" Tanya Yuta ke arah Haechan.
"Ayah!" Haechan menunjuk boneka beruang besar yang dipajang di etalase.
"Itu bukan Ayah dek, itu bapak mu si Johnny." Balas Yuta sambil ketawa kenceng.
"Ish Ayah, Adek mau itu." Ucap Renjun gemes ke Ayahnya.
"Bener Dek?" Tanya Yuta memastikan.
"Emang kenapa Yah? Ayah ngga mampu belinya?" Ucap Renjun pedes.
"Bukan gitu Kak, kita kan bawa motor."
"Yah, kan ada pengiriman."
"Iya juga ya Kak."
"Yaudah, Mbak itu saya ambil." Ucap Yuta.
"Ayah Lego." Ucap Haechan.
Ayah Yuta sabar kok duitnya dihabisin anaknya Johnny.
"Yuk Dek, kita cari Lego." Ajak Renjun menggandeng tangan Haechan ke arah Lego-lego.
Setelah memilih apa saja yang ingin dibeli. Kini saatnya Yuta membayar.
Barang mereka akan diantar dari pihak toko.
- - -
Jangan lupa vote yaa teman-teman, terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seo Family
Teen FictionCuma cerita keseharian keluarga bapak Johnny dan mae Ten. Warn bxb‼️ Jangan lupa like dan comment yaa