06

1.5K 94 3
                                    

📍Seo House

"Daddyyy~" Sapanya dengan ceria.

Johnny dengan cepat menolehkan kepalanya dan menyambut Haechan. Tapi tak lama ia menatap horror penampilan anaknya malam ini.

"Dek, ganti ngga celananya," Ucap Johnny.

Hey, dia sekeluarga mau ke rumah Jung yang anak-anaknya dominan semua. Anak bungsunya pake celana sependek ini gimana? Yaa siapa tau anak-anaknya Jaehyun ada yang khilaf kan bahaya.

"Nouu!"

"Dek," Ulangnya lagi.

"Maee~"

"Dih, ngadu."

"Biarin aja sih Dad, orang acaranya juga bukan formal." Bela Ten.

"Kita cuma kumpul-kumpul biasa." Lanjutnya.

"Uke mana tau." Bisik Johnny ke dirinya sendiri.

"Dah yuk berangkat, udah telat ini kita." Ajak Ten.

Johnny jalan terlebih dahulu. Masih kesel dia kalo liat penampilan anak bungsunya. Gimana engga anaknya terlihat sangat manis dengan memakai celana pendek putih dan atasan kemeja baby blue.

Johnny kan ga rela, anaknya dilirik sama dom lain :(

- - - -

📍Jung House

Hendery merangkul adeknya mengikuti Johnny dan Ten masuk ke rumah keluarga Jung.

Mereka ga tau sebenarnya ada acara apa, kan mereka cuma diajak.

Di depan sana sudah ada Tuan dan Nyonya Jung yang menyambut mereka.

"Ayoo masuk, masuk." Ajak Taeyong.

"Gimana kabar Lo Tae?" Tanya Ten.

"Baik, semuanya baik. Anak sulung juga sudah pulang Ten. Dia menetap di sini." Balasnya berjalan saling merangkul dengan Ten.

"Anak-anak kemana Tae?" Tanya Ten mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah Jung. Tumben sepi biasanya dia denger teriakan Gyu yang diganggu sama Abang-abangnya.

"Masih di atas Ten, Gue panggil dulu ya." Ucap Taeyong meninggalkan keluarga Seo di ruang keluarga yang ditemani Jaehyun.

"Sebulan ngga ke sini makin mbul kamu Dek." Ucap Jaehyun tertuju pada Haechan.

"Bener banget Dad." Ucap Hendery menertawakan.

"Ish! Abang!"

"Hey, baru juga nyampe udah bertengkar aja." Ucap Ten.

"Daddy Jae, Mae." Adunya.

Ten menatap Jaehyun, "Jangan jail Jae."

"Maaf Mbul." Ucap Jaehyun masih dengan kejahilannya.

"Jae." Ucap Johnny memperingatkan.

Tak lama kemudian terdengar suara berisik dari arah tangga.

"Mbul! Mbul!" Teriak Jeno berlari menuruni tangga memanggil-manggil sahabat gemoynya.

Johnny dan Ten menghela nafas pelan. Tadi bapaknya sekarang anaknya. Belum aja bungsunya tantrum ini.

"Nono~" Balasnya berlari menghampiri Jeno. Menyilangkan kakinya dipinggang Jeno. Membuat Jeno dengan cepat menahan tubuh Haechan. Jangan sampe jatuh lah, kan ada bapaknya. Jeno kan takut sama Johnny.

"Ih ituu siapa? Seraamnyaa~" Ucap Haechan yang menatap seseorang dibelakang Jeno.

Jeno membalikan tubuhnya melihat siapa yang dimaksud Haechan.

"Dih Bang muka lu biasa aja kali." Ucap Jeno.

"Ngapain berdiri aja di sana, sini." Ucap Taeyong.

"Maee~ ada hantuuu." Ucap Haechan masih berada digendongan Jeno.

"Ngga ada Dek, masa rumah Bubu ada hantunya." Ucap Taeyong.

"Ituu." Ucap Haechan menunjuk ke arah tadi.

Hendery, Jeno sama Sungchan udah ngakak kenceng.

"Senyum dikit napa Bang." Ucap Jeno.

"Ihh Echan, itukan Abang aku bukan hantu." Ucap Beomgyu.

"Abang?" Tanya Haechan memastikan.

Haechan mengira itu hantu karena dari tadi abang Boemgyu itu hanya diam tanpa ekspresi dan mukanya pucat. Haechan kan jadi takut.

- - - -

Jangan lupaa vote dan comment readers, thank u

Seo FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang