014

54 1 1
                                    

Di dalam kamar Jimin membuka surat dari Jiyo, setelah membacanya surat dari Jiyo, Jimin menangis.
"Selamat jalan semoga kau bahagia di sana" kata Jimin
Jimin pun tertidur. Tapi saat bangun Jimin mendengar suara gaduh di bawah.
"Aish kenapa beeisik sekali" ucap Jimin
Jimin pun turun mendapati teman temannya.
"Kalian ada apa ini?" tanya Jimin
"Tidak papa hanya ingin bermain di rumahmu" jawab Taehyung
"Apa Yoongi nuna ada di sini" tanya Jimin
"Ada di dapur" jawab Namjon
Jimin pun berlari menuju ke dapur lalu tersenyum lima jari.
"Nuna" panggil Jimin
Yoongi pun menengok dan tersenyum. Gummy pada Jimin. Jimin pun berlari memeluk Yoongi.
"Nuna maafkan aku...dan Gomawo untuk semuanya... Dan maafkan ku tidak menyadari perasaan MU , KU mohon Maafkan aku" kata Jimin memeluk Yoongi

Yoongi membalas pelukan Jimin, semua sahabatnya tersenyum lega, Jimin menyadari perasaan Yoongi.
"Aku tahu aku memang bodoh, tidak menyadari bahwa rasa cinta dan kasih sayang mu tulus, tolong maafkan aku nuna, tolong ajari aku untuk mencintaimu nuna" kata Jimin menatap mata Yoongi dan Yoongi mengangguk
Jimin tersenyum lalu kembali memeluk Yoongi.
"Woy udahan apa, gak lihat di sini ada orang" celetuk Hoseok
"Ku pikir kalian hantu" ucap Jimin enteng
"Apa! Dasar adik laknat sini kau" kata Hoseok mengehar Jimin
Jimin pun berlari dan di kejar oleh Hoseok dan diikuti oleh Namjon dan Taehyung. Sedangkan Yoongi, Seokjin, Seo ah dan Jungkook hanya menggelengkan kepala.

Jimin, Hoseok, Namjon dan Taehyung kelelahan mereka pun tiduran di taman belakang rumah Jimin, Yoongi pun memberikan minum untuk Jimin.
"Nih minum dulu" ucap Yoongi
Jimin pun bangun lalu meminum air yang di berikan pada Yoongi, Yoongi pun mengusap keringat Jimin.
"Gomawo nuna" kata Jimin tersenyum manis
"Ne" jawab Yoongi
"Woi kita makan jangan pacaran mulu" celetuk Taehyung
"Aish mengganggu saja" ucap Jimin mengerucutkan bibirnya
Yoongi terkekeh lalu menggandeng tangan Jimin.

Bersambung

RUMAH SINGGAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang