Hari sudah semakin sore, matahari sudah hampir terbenam. Ketiga sahabat itu sedang berjalan keluar dari Tropical Land dengan tujuan pulang kerumah. Ran, gadis itu masih menangis sesenggukan. Ia kepikiran tentang cerita Hitomi.
"Ran, sudahlah. Jangan nangis lagi, semuanya kan baik-baik saja" ujar Shinichi, berusaha menenangkan Ran namun ia malah terkena pukulan maut dari gadis itu.
"Baik-baik saja gimana?! Dan lagi kenapa kau malah tenang tenang saja sih?" Tanya Ran heran, menatap Shinichi.
"Heh, aku sudah biasa melihat kejadian seperti itu bersama Dita di tempat kejadian." Ucap Shinichi, menaruh tangannya ke belakang kepala.
Ran mendengus kesal, ia merasakan elusan di bahunya. Gadis itu menoleh melihat Dita yang sedang tersenyum kearahnya.
"Kau tidak usah memikirkan ucapan Hitomi, Ran. Semuanya akan baik-baik saja kok" ucapnya tersenyum, Ran mengangguk. Gadis bermarga Mouri itu mengusap air matanya.
"Aku tidak akan memikirkannya" ucap Ran, balas tersenyum kearah Dita. Shinichi yang melihat itu mendengus, yah, tidak heran.
Ran selalu saja mendengarkan ucapan Dita, tapi tidak dengan Shinichi. Hal itu juga karena ucapan Shinichi yang biasanya selalu di luar nalar sih.
'huh..?' Shinichi melihat 2 orang berpakaian hitam yang tadi naik Roller Coaster bersama mereka sedang berjalan mengendap-endap ke arah sebuah gang gelap. Seketika pria itu curiga, ia terus mengamati kedua pria itu sampai menghilang dibalik kegelapan.
"ah? Hei Shinichi! Kau mau kemana?!" Tanya Ran ketika ia melihat Shinichi menjauh dari mereka berdua dengan agak tergesa-gesa.
"Maaf! Kalian pulang duluan saja ya, aku akan menyusul nanti!" Ucap Shinichi sebelum menghilang di balik kegelapan gang.
"hah.. anak itu benar-benar.." Dita memijat keningnya pelan, ia menepuk bahu Ran.
"Ran, aku akan menyusulnya, kau pulang duluan saja ya? Aku takut dia tersesat. Daahh!" Ujar Dita laku segera pergi menyusul Shinichi tanpa mendengar jawaban Ran.
"Ah, Dita!!" Panggil Ran, ia melihat Dita berbalik, ia tersenyum dan melambaikan tangan kemudian ia berbalik lagi, berlanjut mengejar Shinichi.
'Dita... Shinichi.. entah kenapa aku punya firasat kalau aku tidak akan melihat mereka lagi..'
Disisi Dita, ia melihat Shinichi sedang mengintip sebuah transaksi mencurigakan dari balik tembok.
"Shinichi?" Ia menepuk pundak Shinichi membuat Shinichi terkejut dan berbalik. Gadis itu bisa melihat kalau Shinichi menghela nafas lega saat tau bahwa yang menepuk pundak nya adalah Dita.
"Ternyata kau, ku kira siapa" ucap Shinichi berbisik lega, Dita menatapnya heran. "Kau ini kenapa sih?" Tanya Dita, ikut berbisik.
"Itu, kau lihat? Ada yang melakukan transaksi ilegal. Dia adalah salah satu pria yang naik bersama kita di Roller Coaster tadi!" Jelas Shinichi, matanya menatap transaksi ilegal itu.
'tunggu- kenapa dia hanya sendiri? Dimana pria satunya?' batin Shinichi yang kemudian merasakan pukulan keras di kepala belakangnya, membuatnya terjatuh tak berdaya.
"Shinichi!!" Pekik Dita terkejut melihat Shinichi terjatuh dengan luka di kepalanya.
"Apa yang-"
"Selamat tidur, nona manis" Dita mendengar bisikan di telinganya, namun sebelum ia menoleh ia merasakan pukulan keras di tengkuk nya yang membuatnya tak sadarkan diri.
Pria yang menjadi pelaku atas ketidaksadaran mereka berdua menangkap Dita sebelum ia terjatuh lalu ia membaringkan nya di samping Shinichi.
"Aniki? Ada apa?" Tanya pria gendut itu, menghampiri pria jangkung itu -pelaku yang menyebabkan Dita dan Shinichi tidak sadarkan diri-.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Detective || Detective Conan
AdventureMasalah demi masalah mereka hadapi, dengan tujuan menemukan orang-orang berbaju hitam yang mirip di serial Man in Black untuk membuat mereka menjadi normal lagi. Hei, mereka telah dirubah menjadi anak kecil berusia 7 tahun dengan obat aneh, dan itu...
