Chapter 06. The beginning

252 28 2
                                    

"Jadi mereka menemukan sidik jarinya, seperti kata ayah, sidik jari itu ada di sisir!" Jelas Ran bersemangat, saat ini ia sedang menjelaskan tentang kasus yang diselesaikan oleh ayah nya tempo hari lalu kepada Conan dan Diana.

"Aku tidak pernah tau kalau dia itu sangat pintar!" Seru Ran semangat, lalu ia melanjutkan.

"Dan Yoko-san memutuskan untuk tidak menuntut Yuuko-san, ia bilang kalau mereka hanya akan menjadi rival!" Ucap Ran semangat yang dibalas dengan gumaman malas oleh Conan.

'aku sudah tau itu' batin Conan menatap malas jalanan, disisi lain, Diana sedang menyimak Ran sembari menyeruput susu kotak rasa coklat nya.

"Ah! Itu Yoko-san!" Ujar Ran ketika melihat tampilan Yoko yang tengah bernyanyi di TV besar di jalanan kota.

"Dia sangat kuat ya, sudah kembali tegar setelah semua yang dialaminya itu." Ucap Ran menatap TV besar itu.

'tidak Ran, kau salah. Dia hanya mencoba sebisanya untuk tampil dan menyembunyikan semua kesedihannya' Conan menatap TV besar itu, tersenyum kecil dan menunduk.

'Idol... Selalu membutuhkan para penggemarnya' lanjut Conan.

Tes

Diana sontak mendongak ketika ia merasakan air mata di tangannya. Air mata itu milik Ran yang kini sedang tersenyum kecut.

"Tapi aku tidak bisa sekuat dia, aku tidak akan pernah bisa sekuat dia.." ucap Ran menangis.

"Aku tidak bisa tidur setiap malam karena Dita juga Shinichi menghilang.." ucap Ran tersenyum kecut. "Aku seperti kehilangan harapan, kan? Aku benar-benar tidak berguna ya..?" Ucap Ran terkekeh.

"Ran-nee.." Diana dan Conan menatap lekat Ran dengan perasaan bersalah.

Mereka saling berpandangan kemudian mengangguk.

Kini Ran sudah berada di rumah. Keadaan rumah yang sepi membuat Ran menangis kembali. Conan dan Diana tadi pamit pada nya karena ingin membeli cemilan sedangkan sang ayah tengah tertidur lelap.

'ini benar benar aneh.. Dita dan Shinichi sudah menghilang selama seminggu penuh, sesuatu pasti telah terjadi pada mereka..

Tapi aku tidak bisa melakukan apapun untuk mereka..' batinnya mengingat wajah kedua sahabatnya itu.

"Cepatlah kembali, Dita.. Shinichi.." gumam Ran meremas syalnya.

Ring!!!

Ran menatap telepon rumah yang berbunyi, gadis itu menghampiri nya dan mengangkatnya.

"Halo, agensi detective Mouri...?" Ucap Ran pelan.

"Hei Ran" terdengar suara seorang pria, Ran tersentak.

"Hei, ini kami. kau bisa dengar suara kami, Ran?"Kali ini suara itu berganti dengan suara lembut seorang gadis.

'D-dita..Shinichi..' Batin Ran, menangis lagi. Ia sungguh senang mendengar suara dari kedua sahabatnya lagi.

"K-kalian berdua ada dimana sekarang..?" Dengan suara bergetar, Ran bertanya pada mereka berdua.

"Are? Kau menangis Ran?" Tanya suara lembut itu yang tak lain adalah milik Dita.

"Hahaha, aku sudah menduga kalau kau akan menangis karena merindukan kami, ya kan Ran?" Kali ini suara mengejek Shinichi terdengar membuat Ran mendengus.

"Tentu saja sialan! Kalian berdua menghilang secara tiba-tiba! Aku- aku.. hiks.. sangat merindukan kalian.." tangis Ran terdengar.

"ara-ara~ jangan menangis hm? Semuanya baik-baik saja kok disini. Bagaimana kabar mu Ran?" Tanya suara lembut itu.

Little Detective || Detective ConanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang