10. Akhirnya Kembali

60 15 1
                                    

Mereka berdua pun bercanda gurau sampai akhirnya menunjukkan pukul 15:00 sudah waktunya mereka menjemput anak-anak, Zeya memberi tau ke anaknya kalau ia nanti malam akan pergi keluar dan pulang di pagi hari bersama Saka, Ia ke rumah mama papa Saka, Tania, dan Zeya untuk memberi tau rencana Zeya.

Mereka menyetujuinya, tetapi mama papa Zeya dan Saka menemani Zeya di rumah Sakit. Anak-anak Tania berada di rumah mama papa Saka.

-----------------------------------------------------------------

Malam hari yang ditunggu mereka pun tiba, Zeya dan Saka telah sampai di Rumah Sakit Ajisaka. Mama dan papa Zeya sudah menunggu di ruangan, Zeya sebenarnya tidak tega melihat dirinya sendiri terbaring di ranjang itu, tetapi ia harus kembali ke tubuh aslinya.

Di ruangan itu terdapat dua ranjang, satu tempat tubuh Zeya asli sedang tertidur pulas dan satunya ranjang kosong untuk tempat Tania jika terbangun.

"sudah siap nak?" ucap papa

"siap pa, aku berbaring ya, aku udah siapin harapannya,doain aku bisa kembali ke tubuh asliku" ucap Zeya.

Zeya kemudia berjalan ke arah ranjang yang kosong dan menempatkan dirinya senyaman mungkin untuk berbaring tidur di atasnya. Mama papa dan Saka hanya melihat Zeya dari sofa ruangan.

Zeya sudah berbaring dan mengucapkan harapan itu di dalam benakknya. Ia mencoba membuka matanya secara perlahan dan yang dilihatnya adalah sebuah ruangan berwarna putih.

Di depannya menampakkan Tania yang tersenyum ke arahnya, Zeya berdiri dan berjalan ke arahnya.

"makasi ya Zeya, udah mau ke tubuh aku" ucap Tania tersenyum lebar

"iya sama-sama kak, aku bisa kembali ke tubuh asliku kan?" ucap Zeya

"bisa, sekali lagi maaf kalau aku buat repot kamu, mungkin habis ini aku di cerai in Saka karna perbuatan ku dan aku di usir dari rumah" ucap Tania tersenyum

"jangan gitu kak, berdoa aja agar kakak ga diusir sama di cerai in kak Saka" ucap Zeya.

"ya udah ayo jalan kesana, disana ada dua kasur kita harus tidur disanan nanti paginya kita bisa kembai ke tubuh asli masing-masing" ucap Tania berjalan dan menggandeng tangan Zeya tanpa ingin mendengar jawaban apapun dari Zeya.

Zeya yang melihat Tania pun hanya tersenyum, mereka sampai di kasur itu dan mereka tertidur pulas.

.......

Pagi hari menyambut mereka. Zeya bangun terlebih dahulu dan ya yang dilihatnya adalah sebuah ruang rumah sakit tempat ia tertidur tadi malam, ia yang melihat itu pun berjalan ke arah cermin dekat sofa.

Ia menangis senang karena yang dilihatnya dikaca merupakan tubuh Zeya. Ia berteriak memanggil mama dan papanya.

"MAMA PAPA AKU UDAH KEMBALI" ucap Zeya mengguncangkan tubuh mama papanya

Mama dan papanya yang bermimpi Zeya sudah kembali ke tubuh aslinya pun, terbangun dan ia melihat putrinya menangis.

"ZEYA, NAK ZEYA UDAH KEMBALI" ucap mama Zeya yang terkejut melihat Zeya berada di depan matanya.

Papanya yang melihat hanya menampilkan ekspresi terkejutnya, disamping kiri Saka yang sedang tertidur pun terbangun karena mendengar suara berisik.

Saka pun terbangun dan terkejut karena Zeya sudah bisa berdiri dan berjalan ke arah mama papanya. "Zeya kamu udah balik?" ucap Saka mengerutkan dahinya.

"IYA AKU UDAH KEMBALI" ucap Zeya berteriak sambil memeluk kedua orangtuanya.

"ck berisik tau ga si, gue mau tidur ye, klean semua diem dulu dah" ucap seseorang.

Mereka yang melihatnya pun terkejut, mama dan papanya terdengar asing dengan suara itu. Saka dan Zeya sontak melihat ke arah ranjang sebelah dan memperlihatkan Tania yang duduk di atasnya.

"TANIA" ucap Saka terjekut

"kenapa sih mas, jam berapa ini, Desta, Fara, Rio udah berangkat sekolah belum, ayo pulang ke rumah" ucap Tania turun dari ranjangnya.

"oh halo om tante saya Tania om, maafin saya kalau ngerepotin om tante" ucap Tania bersaliman dengan mama papa Zeya.

"apa apaan dih kak Tania, minggir-minggir ini mama papa ku" ucap Zeya yang menghadangi Tania untuk bersaliman.

"udah ayo pulang ke rumah, om, tante, Zeya mau ikut ga pulang ke rumah, aku yang nyetir mobil, jam berapa sih ini" ucap Tania

"jam 03:00 pagi" ucap Saka

"hehehe mas, maafin Tania ya mas kalau sering nyakitin anak-anak, aku janji ga akan pukul anak-anak, ga akan mabuk-mabukan, ga akan pulang malem dan ga akan merokok" ucap Tania di depan Saka

"iya mas maafin, yang penting kamu minta maaf sama mama papa Tan"

"Ayo cok katanya mau ke rumah mak bapak lu tan, gue dah laper ni mo minta makan" ucap Zeya

Mama dan papa Zeya yang melihatnya pun hanya menggelengkan kepalanya.

"mirip kamu pa"

"iyalah anak gueh gitu lho"

Mereka pun berlima pergi ke rumah mama papa Tania. Sesampainya Tania pun meminta maaf kepada mama papanya dan mama papa Saka. Di pagi hari Fara, Desta, dan Rio bangun mereka bingung siapa perempuan dan lelaki dan wanita paruh baya yang dilihatnya.

"mama, siapa mereka?" ucap Desta

"oh ini temen mama, yang waktu itu kita makan bareng-bareng di restoran" ucap Tania

"oalah, mereka toh" ucap Desta

Desta pun berjalan dan bersaliman dengan Zeya dan kedua orang tuanya diikuti dengan Fara dan Rio.

"kalian mandi dulu gih, habis itu sarapan"

"iya ma"

Zeya yang melihatnya pun merasa senang karena akhirnya Anak-anak Tania memaafkan perbuatan Tania.

"seneng akhirnya liat Kak Tania bisa ngobrol lagi sama anak-anak" ucap Zeya

"iya udah lama banget ga liat mereka kaya gini" ucap Tania tersenyum.

Mereka pun akhirnya mengobrol tentang banyak hal. Mereka mengobrol hampir beberapa jam dan akhirnya Zeya dan orangtuanya pulang ke rumahnya. Orang tua Zeya menghubungi kakaknya Zeya untuk segera pulang karena Zeya audah sadar. Dan Zeya menghubungi Sena untuk memberitahuinya karena ia sudah kembali ke tubuhnya.

~end~

Bertukarnya Jiwa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang