Halo, kalian apa kabar?
Jawab dong🥺
"Kenapa lo?"
Tanya Andre saat melihat Marko keluar dari kamar kostnya dengan wajah memberenggut kesal. Pemuda itu lalu ikut duduk di antara teman-temannya. Dia menyugar rambutnya.
"Gue kesel banget sama ibu kost," ujarnya kemudian.
Andre menaikkan satu alisnya. "Kenapa?" tanyanya.
"Gara-gara dia titip Noel semalem, rencana gue berantakan." kesalnya.
"Ap--pa, Bu Kost titipin Noel ke Lo?" tanya Nial tak percaya.
Marko melirik Nial malas, lalu dia mengangguk.
Andre dan Nial saling pandang sebelum kemudian mereka tertawa terbahak-bahak. Sedangkan,Yudhas dan Liam hanya tersenyum geli, tiba-tiba saja membayangkan bagaimana bingungnya Marko semalam mengurus bayi.
"Gimana? Gimana rasanya momong bayi? Enak, kan? Gampang, kan?" tanya Andre mengejek, sebenarnya dia sudah tahu jawabannya melihat dari ekspresi wajah Marko. Tapi, tetap saja dia menanyakannya untuk mengejek temannya itu.
"Marko!"
Mereka semua menoleh dan menemukan ibu kost mereka yang baru saja memanggil. Wanita paruh baya itu terlihat berjalan ke arah mereka dengan kantung kresek di tangannya.
"Maaf, ya, kemarin ibu ngerepotin kamu suruh jagain Noel sampe-sampe kamu diompolin Noel. Maaf, ya. Ib--"
Seketika tawa Andre dan Nial pecah mendengar penuturan ibu kost. "Apa?! Lo diompolin, Ko?!" Nial masih dengan sisa-sisa tawanya, tak bisa membayangkan betapa kesalnya Marko semalam.
"Haha ... gimana, Ko, ompol Noel? Wangi?" tanya Andre ganti tertawa terbahak-bahak.
Wajah Marko terlihat semakin merah padam. Sialan memang, Andre.Tapi, yang bisa Marko lakukan hanya menghembuskan nafas kasar.
"Andre, Nial! Semalam Marko itu udah baik bantuin ibu kok malah kalian ketawain, kalian mau ibu usir dari kontrakan, hah?" tanya ibu kost galak.
Seketika Andre dan Nial diam. "Elah, Bu, sama Marko gitu amat. Saya juga, kan cuman becanda." kata Nial.
"Iya, nih, saya juga pernah bantuin jagain Noel. Biasa aja, tuh," sahut Andre.
Yudhas yang melihat itu tersenyum geli, sedangkan Liam terlihat hanya menyaksikan dalam diam. Kedua pria itu tak mau ikut campur. Lagi pula mereka juga tahu kalau ibu kost mereka hanyalah bercanda.
Ibu kost memilih untuk tak membalas. Dia kembali menatap pada Marko. "Marko, sebagai ucapan terima kasih, ibu beliin kamu nasi kuning." dia sodorkan kantung kresek yang sedari tadi dia bawa.
"Wah, saya nggak, Bu?" Andre bertanya, sengaja berdehem kemudian. Minggu pagi makan nasi kuning emang paling the best, sih, menurutnya.
"Kamu beli sendiri, Ndre." jawab ibu kost sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Noel
Roman pour AdolescentsPENGUMUMAN!!! TELAH DITEMUKAN BAYI PEREMPUAN BERNAMA NOEL DI DEPAN KOST PANDAWA!!! *** Berkisah tentang lima orang mahasiswa yang harus merawat seorang bayi perempuan yang mereka temukan di halaman kost mereka. 18+