bab 25

471 34 4
                                    

Larei sangat menolak sang ayah untuk masuk kembali ke dalam hidup nya itu yang sudah dibuat hancur oleh nya

"Larei...saya sudah lama tidak melihat mu, terakhir saya melihat mu saat kamu digendong oleh saya dengan tangisan yang memenuhi ruang operasi... Saya gendong gendong, saya bawa dan pamerkan ke teman teman saya..." Ucap jennan menepuk pundak marsha lalu meneliti bagian wajah marsha, tak sadar jenan meneteskan air mata karena terlalu kangen

"Ayah...kalo ayah sayang kenapa ayah tinggalin aku?"

"Nak... Maaf ya... Ayah gak bisa, ayah dijodohin dikala itu, kamu juga punya ayah shean... Ayah memutuskan untuk pergi biarkan ibu dan ayah yang baru mengurus mu sampai besar dan biarkan ayah mu ini tak dikenal oleh mu karena kalo kamu kenal saya, kamu pasti malu, kamu gak akan mau sama saya, pasti kamu mau nya sama shean, tapi.... Sisca lebih memilih untuk berikan kamu ke onel, tapi kuharap dia bisa menjaga mu sampai besar dan ya lihat kamu bentar lagi ulang tahun bukan? Selamat ulang tahun ya anak ku"

Marsha tidak berkata apa pun ia sudah sesegukan menangis tidak sanggup untuk menjawab kalimat per kalimat yang diucapkan sang ayah
Dia merindukan sosok itu bahkan kalo bersama onel dia tidak punya foto saat dia masih bayi tapi ada yang selalu ngasih kado foto bayi dia pas dia ulang tahun dan pengirimannya yak betul si jennan itu

"Ayah? Yang kirim foto aku pas bayi?"
Tanya marsha

"Iya larei, iya itu ayah setiap tahun ayah pasti inget kamu sudah umur berapa sudah kelas berapa di dalam nya ada surat yang selalu mewakilkan perasaan ayah tapi ayah gak bisa buat bilang kalau yang kirim itu ayah..."

"Kenapa ayah bohong? Pak onel baik dia pasti Terima ayah" Ucap marsha

"Bukan masalah itu larei, tapi ini masalah agar tidak ketahuan, semua nya tidak tahu bahwa itu ayah yang kirim kan? Pasti pak onel dan mommy indah kira itu dari ibu"

"Aku juga gak sempat kepikiran itu dari siapa tapi mungkin aku pikir itu dari mommy atau gak pak onel"

"Ohh, dan sekarang kamu udah gede ya? Gak kerasa, udah ada berapa foto masa kecil dan hadiah yang ayah kirim ke kamu ya..."

"Banyak yah, makasih ya semuanya kepake"

Mendengar itu jennan mengulas senyum nya

"Hasil test dna nya sudah jadi ya pak" Ucap suster yang melayani

Saat diliat hasil test nya  ternyata benar marsha adalah anak jennan dan sisca, zeen yang melihat itupun tersenyum begitupun dengan gracia
Lega melihat anak nya bisa bahagia lagi, tanpa harus memikirkan hal itu, gracia juga lega jika anak itu bukanlah anak shean

Jennan tersenyum menatap marsha, anak yang ia sayangi sudah tumbuh besar sekali, sudah punya pacar yang selalu menemani nya dan sebagai pengganti nya menjaga marsha

"Shean maafin gua ya, gre maafin ya, zeen maafin om juga ya" Ucap jenan pada greshan family

"Gapapa jen, urus marsha dengan baik" Ucap shean

"Gak, I can't do it shean"

"Why? Jen?"

"Gua udah punya istri juga, gua udah punya anak juga, sekarang saat nya anak lu yang gantiin gua" Ucap jennan

"Waduh jennn, masih lama itumah, istri? Istri lu siapa? " Ucap shean

"Cindy, dekel sma dulu shen" Balas jennan

"Oh Cindy" Ucap shean ber-oh ria

Setelah berminta maaf dengan greshan family jennan juga meminta maaf dengan sisca

"Sis? Maaf ya, tolong urus marsha dengan baik" Ucap jennan

"Kenapa? Kamu gak mau urus bareng bareng? Dia belom pernah dapetin peran ayah dari kamu" Ucap sisca

Apakah kita bisa bersatu? {Zeesha}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang