eins : awal mula
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Lena (25) memilih untuk pergi meninggalkan negara kelahirannya, bukan hanya pergi dari Seoul tetapi Lena melepaskan semua yang pernah ia miliki disana. Lena tak ingin lagi mengingat semua yang ia temui, ia rasakan dan ia lalui. Ketika kakinya melangkah memasuki bandara internasional Seoul, semua bebannya ia tinggalkan.Sakitnya dikhianati oleh orang terkasih, dibohongi oleh sang sahabat, tak di anggap keberadaan nya oleh keluarga sendiri dan masih banyak lagi. Semuanya Lena tinggalkan tanpa berniat untuk kembali.
Januari, 20** Lena akhirnya sampai di pulau Faroe setelah susah payah mencapai daerah tersebut. Ia telah membeli sebuah rumah kecil di desa Gasadalur.
Fyi, Gasadalur adalah sebuah desa yang dapat dikategorikan sebagai salah satu desa paling terpencil di dunia. Mungkin mantan tunangannya tak akan berfikir ke desa tersebutlah Lena memilih menata hati dan mental nya.
Desa ini dikelilingi oleh pegunungan dan berada persis di tebing-tebing yang tinggi dengan posisi menghadap langsung ke arah samudra Atlantik.
Menjadikan desa kecil yang berada di barat pulau Fagar, kepulauan Faroe tidak memiliki jalur penghubung dengan desa lain. Dan beberapa penjelasan disatas menjadikan desa Gasadalur sebagai pilihan akhir bagi Lena.
Lena sudah bersumpah dalam hatinya, ia tidak ingin kembali ke Seoul jika tidak terpaksa sekali. Bahkan semua no ponsel, akun sosial media, bank, dll yang bisa melacak keberadaannya saat ini Lena tinggalkan di sebuah taman pinggiran kota. Ponsel masih dalam keadaan menyala, jadi jika ada yang mencarinya mereka akan menemukan barang-barang tersebut di taman.
"Semoga ini adalah keputusan terbaik.." Lena menghela nafasnya dalam sebelum melangkahkan kakinya memasuki desa.
.
.
.
.
.
-
.
.
.
.
.
Sementara dilain tempat ada sebuah keluarga yang tidak merasakan kehilangan sedikit pun. Padahal jelas-jelas anggota keluarga mereka berkurang satu, bahkan kamarnya kosong seperti tak pernah ditempati. Mereka malah merayakan ulang tahun si bungsu yang kini berusia 18 tahun.Pesta kecil-kecilan itu meriah karena kedatangan keluarga dekat maupun jauh, beberapa teman sekolah si bungsu dan juga jangan lupakan pasangan sialan yang membuat luka baru pada hati Lena. Peter dan Tria, sang mantan tunangan dan mantan sahabat yang kini sedang berbadan dua.
Peter menolehkan kepalanya mencari keberadaan Lena, namun tak menemukan keberadaan perempuan yang pernah singgah di hatinya selama 6 tahun. Jujur saja Peter saat ini merasa bimbang, apakah dia benar-benar sudah melepaskan perasaan nya pada Lena, atau saat ini dia merasakan kebingungan sesaat karena tiba-tiba harus di hadapkan dengan tuntutan menjadi seorang ayah, dan perpisahan mendadak dirinya dengan Lena.
Bahkan keluarga Lena tidak memperdulikan jika Peter dan Tria hadir, seolah-olah kesalahan yang keduanya lakukan adalah masalah sepele.
"Hey, jangan melamun. Tidak udah di pikirkan perempuan tidak tahu diuntung itu. Dia akan kembali jika uang di dompetnya sudah habis, anak manja itu tidak akan hidup di luar sana tanpa sokongan keluarganya."
Peter mendengarkan ucapan paman dari Lena, bagaimana bisa seorang paman berkata demikian untuk keponakannya? Sungguh sangat jah- tunggu dulu, dia juga jahat pada Lena. Mengkhianati bahkan sampai menghamili sahabat satu-satunya yang Lena punya.
Tria yang merasa tersingkir karena pembicaraan soal Lena, langsung mengeluarkan jurus andalannya.
"Achk!"
Peter yang tepat berada di samping nya, langsung sigap menyetuh perut datar Tria dengan wajah cemas.
"Ada apa? Dimana yang sakit?" Tanya nya penuh kekhawatiran, meskipun dia tidak mencintai Tria tetapi anak dalam kandungan Tria tidak salah apapun. Jadi sebisanya Peter berusaha menjadi ayah yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
RED: The Bride | Lee Know
Fanfictionsebuah kisah ringan, ingin tahu? sini aku bisikkan sesuatu... Ini soal sebuah perjanjian dan karma. Warning ⚠️ • not for minors • lil bit bloody, gore, harsh words • adult content • 18++++ • alur acak-acakan • tanda baca tydack beraturan • and, upda...