Cast:
¬ Giselle as Cecilia
¬ Mark as Mahen
¬ Krystal as Kristin
¬ and othersJujur ga pernah bayangin bikin cerita ini, soalnya ini bukan tipe ku banget
Tapi makasih ya buat yg req, bener-bener tantangan walo ga bener2 masuk sesuai requestnya
Hope u like it, guys
Happy reading~🥀🥀🥀
Cecilia, atau yang biasa dipanggil Cecil, merasa hatinya remuk di saat yang tidak tepat.
Kemarin sore, Kristin memberitahunya kalau malam ini ada acara penting yang harus keduanya datangi. Pakaian sopan dan sedikit formal pun ditentukan langsung oleh Kristin yang membuat Cecil, sang putri, hanya bisa menurut saja.
Tapi siapa sangka, begitu mereka tiba di restaurant yang sedikit ramai pengunjung, mamanya dengan anggun menuntunnya pada sebuah meja yang sudah ditempati oleh seorang laki-laki matang dengan pakaian formal serba hitam.
"Sayang, kenalin, ini Lia."
🥀🥀🥀
Pikiran Cecil kacau balau sejak pagi tadi. Pekerjaannya pun terbengkalai tidak seperti biasanya. Shisi yang meja kerjanya tepat berada di sampingnya ingin sekali menegur dan bertanya, tapi melihat raut wajah teman kerjanya itu pun Shisi seolah ragu."Aku nggak papa kok." Gumaman pelan Cecil berhasil menarik diri Shisi yang langsung mendekatkan kursinya berdempetan dengan kursi Cecil.
"Kalo butuh bantuan, bilang ya. Ntar aku bantuin. Nggak biasanya aku liat kamu kayak gini."
Cecil tersenyum akan tawaran Shisi. Masalahnya ini bukan tentang pekerjaan, ini tentang seseorang yang sejak tadi mencuri pandang dari bilik yang berbeda dengannya.
Pak Aditya Mahendra. Dimana semua orang di perusahaan tempat ia bekerja lebih mengenalnya dengan sebutan pak Mahen. Dan semalam, mamanya justru mengenalkannya dengan panggilan pak Adit.
Sungguh lelucon. Faktanya selama enam bulan terakhir, mamanya selalu bercerita tentang bagaimana sosok pak Adit ini. Meminta restu pada dirinya yang begitu alot karena tahu kalau kekasih sang mama usianya terpaut lima tahun lebih mudah dibanding usia sang mama.
Setelah sebelumnya menikah dengan almarhum papa yang begitu dewasa, apa mungkin mamanya menikah dengan pria yang lebih muda?
Dan sialnya, pria itu ternyata adalah manajer baik hati yang berhasil membuat Cecil menaruh hati padanya.
Beruntungnya, selama dua bulan bekerja di perusahaan ini, Cecil belum pernah sekalipun memberitahu Kristin kalau dia jatuh hati pada pak Mahen.
"Aku liat dari tadi pak Mahen memperhatikanmu, Sil."
Cecil mengangguk setuju pada ucapan Shisi yang sudah kembali di tempatnya. Dia sendiri juga sudah menyadarinya sejak tadi.
Shisi sendiri juga yang selalu mengingatkannya untuk tidak jatuh hati pada pak Mahen. "Dia mau kepala empat, goblok. Pak Mahen lebih pantes dadi bapakmu timbang dadi bojomu." (pak Mahen lebih pantas jadi ayahmu dibandingkan jadi suamimu.)
Cecil masih sangat ingat bagaimana Shisi mengutuknya saat itu karena sudah berani menyukai pak Mahen.
🥀🥀🥀
Mahen mengusap wajahnya kasar. Harsa yang duduk di depannya pun tampak menertawainya yang tampak bodoh. Ralat, bukan tampak bodoh, tapi memang dirinya bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Giselle's World [✔️]
Short StoryCerita one shoot atau bahkan two shoot dengan Giselle sebagai main cast nya dan siapapun yang menurut aku cocok sebagai pairingnya. Ingat, cerita ini hanya fiktif ya, so bijak-bijak saat membaca Happy reading !!! Omong-omong, covernya udah lama ambi...