4

192 34 1
                                    

Hinata merapikan beberapa buket bunga yang harus dia kirim. Jumlahnya ada lima buket bunga sedang. Dia akan mengirimnya menggunakan sepeda motor. Motor itu adalah motor bekas yang dia beli dua bulan yang lalu sebelumnya Hinata menggunakan sepeda untuk mengirim pesanannya.

"Oke semuanya sudah siap" Dia mengunci toko bunganya. Maklum Hinata tidak punya karyawan jadi dia mengurus semuanya sendiri. Itu hanya toko kecil yang terkadang tidak terlalu banyak pengunjung jadi menurutnya dia tidak terlalu membutuhkan karyawan untuk saat ini.

Motor tersebut melaju tidak terlalu cepat. Meskipun siang ini sedikit terik tapi tidak menyurutkan semangat Hinata untuk mencari uang. Sesekali dia mengusap peluh dijidatnya.

"Permisi" ucap Hinata kepada scurity.

"Iya ada apa?" Tanyanya.

"Saya mau mengantar buket ini atas nama nyonya Kirei" kemudian scurity itu mengantarkan Hinata ke unit pelanggannya.

Akhirnya selesai juga pekerjaannya. Mungkin setelah ini dia akan beristirahat makan siang dulu. Hinata menaiki motor dan beranjak ke tokonya kembali. Namun tiba-tiba dia melihat anak kecil menyebrang jalan untuk mengambil bola tanpa diduga disisi kanan anak itu terdapat mobil yang melaju kearahnya. Hinata berlari untuk menyelamatkan anak itu.

"Berhentiii" teriak Hinata. Dia terus berlari berusaha menyelamatkan anak itu. Untungnya mobil itu seketika berhenti dengan sigap Hinata langsung menarik anak itu untuk menyingkir.

"Kau tidak apa-apa?" Anak itu mengangguk. Hinata merasa lega karena anak itu selamat.

"Kau?" Hinata menatap seseorang yang berbicara padanya. Dia terkejut dengan orang yang keluar dari mobil itu.

"Kau Hyuuga Hinata kan?" Tanya pemuda itu.

"Iya. Kau perempuan di reuni yang di bawa Kiba kan?" Hinata menunduk. Kenapa dia harus bertemu dengannya disini.

"Onee-san terimakasih" Hinata menatap anak itu dan tersenyum.

"Lain kali hati-hati ya. Ini bola mu" Hinata memberikan bola itu. Anak itu membungkuk kemudian berlari kembali pergi. Ketika Hinata akan beranjak pergi ada yang menahan tangannya.

"Kau tidak mengenaliku? Aku ada di reuni itu juga" Hinata tau dan sangat ingat.

"Heiii" panggilnya.

"Iya aku tau" jawab Hinata. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan dia disini. Mengapa dunia ini sangat sempit.

"Nara Shikamaru" pemuda itu mengulurkan tangannya.

"Kita sudah lama tidak bertemu jadi mungkin saja kau lupa nama ku" Hinata membalas uluran tangan itu.

"Terimakasih. Jika tidak ada kau mungkin aku sudah menabraknya" ujar Shikamaru.

"Makanya lihat-lihat kalau sedang mengendari mobil" pemuda itu terkekeh. Hinata adalah orang kedua selain ibunya yang menasehati tentang itu. Dia tadi sedang mengangkat telepon jadi dia tidak terlalu fokus.

"Baiklah aku pergi dulu" namun Shikamaru menahan tangannya lagi. Hinata menatapnya heran.

"Kau naik motor?" Tanya pemuda itu. Hinata menatap kepalanya. Dia mendecih kalau begini bisa-bisa semua teman kelasnya tahu. Kenapa akhir-akhir ini dia sering bertemu dengan mereka sih.

"Iya" jawab Hinata pelan. Shikamaru terheran.

"Bisakah kau lepaskan tanganku" Shikamaru lupa dia masih memegang tangan Hinata.

"Maaf" ucap Shikamaru. Mereka terdiam.

"Kalau begitu permisi" Shikamaru menahan tangannya lagi. Hinata ingin pergi saja susah kenapa Shikamaru terus menahan tangannya terus.

Kau LagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang