Semua Kantor Sama Aja

330 32 11
                                    

CANDA'S POV

------------


Jam dinding kamarku sudah menunjukkan pukul setengah 9 jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam dinding kamarku sudah menunjukkan pukul setengah 9 jam. Udah makan malam, udah keliling AEON nemenin Lintang beli kaos kaki sama jajanin sushi, udah mandi, tapi kepala masih ngawang ketinggalan di Mega Kuningan.

Penyebabnya apa? Ya kabar penting dari Mbak Laras.

Penyebabnya apa? Ya kabar penting dari Mbak Laras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ting nung. Ambar yang pertama muncul di room ini.

"Axel, Arvin, PR-nya kerjain di kamar ya. Mami mau meeting sebentarEH HAI, CAN."

Kupaksakan bibirku mekar sembari melambaikan tangan ke kamera, ikut menyapa anak-anak Ambar yang baru masuk SD itu.

"Tante Candaaa," sapa Axel, anak Ambar yang paling kecil. Tangan mungilnya tengah menggenggam dua buku paket berukuran besar. Yang lebih tua hanya menyapaku sekilas lalu menarik adiknya keluar kamar Mami Ambar.

Maksud dan tujuan bikin Google Meet ini, tadinya, buat ngehasut temen-temen biar kami resign berjamaah setelah dapet kabar buruk tadi pagi. Tapi abis liat anak-anak Ambar, ku baru inget SPP mereka bahkan lebih mahal dari gajiku sebulan. Sungguh gak WISE kalau aku ajak mereka jadi pengangguran mendadak.

Ting nung! "Sorry sorry telat join. Anak gue baru tidur." Jeremi pun bergabung bersama kami. Disusul Capung yang keliatan baru selesai mandi, dan Bang Yoga dengan latar belakang perapian di rumah Eropa. Standar filter Google Meet banget lah.

"Kusut amat muka lo pada," ledek Bang Yoga. Gini nih kalo kena gendam duluan. Lunturnya juga duluan.

"Hhhh... baru ini gue keduluan berita penting," tanpa tedeng aling-aling Ambar memulai pergunjingan "Sebenernya gosip-gosip doi mau pisah udah gue denger dari lama. Cuma gak nyangka kalo efeknya ke kita juga??" 

Jangan heran kalau Ambar tau segalanya. Selain punya sahabat di HR, radar mata-matanya selalu tajam menangkap segala perubahan pattern yang terjadi di lantai 37 sampai 39.

Capung mendekatkan wajah ke kamera. "Pisah? Pisah sama siapa? Pak Tono?"

Tono Wicaksana, yang punya WISE, alias Om-nya Mbak Laras.

Jokes on MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang