If before, life was good. I get a good job position, a better salary, best team. Then because of the boss's divorce, I had to move to a new division which made me get new responsibilities, and of course, the new boss was crazy 😈-I mean it. Really!
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
10 menit Igo terpaku di kursi kerja, cuma bisa geleng-geleng kepala melihat video viral Ales, fresh diambil dari CCTV barusan. Baru 6 bulan menginjakkan kaki di WISE udah ketemu kejadian ajaib aja. Temen sendiri pula.
"Udah, gak usah pusingin si Ales," ujar Bang Dias sembari duduk kembali di kursinya. Di ruang TS team ini baru ada mereka berdua. Seperti biasa, Igo datang kepagian dan berharap Dias bawa sarapan.
"Pusing sih enggak. Cuma males aja kalo tiba-tiba dia dateng ke apartemen gue malem ini buat nemenin dia minum. Ni anak makin deket tanggal nikahan, makin aneh-aneh kelakuannya. Emang harus dipingit dari sekarang deh."
"Halah, kayak dulu lo dipingit aja. Eh, btw dulu Laras cemburu gak sih tiap lo sibuk ngurusin Ales?"
"Selama cuma dengerin dia curhat sama tempatnya gak jauh dari rumah, masih gue ladenin. Kenapa?"
"Tuh! Bahkan calon istrinya aja gak selalu mau dengerin dia. Lo doang, Igo!"
Tangan besar Igo menarik kursinya agak mendekat ke meja Dias. "Ya gantian, Bang. Dulu waktu gue konflik sama bokap, kaburnya juga ke rumah Ales. Makanya nih buruan kek dia sama Joy nikah. Jadinya kapan sih?"
"Hmm sekitar akhir tahun? Dia rungsing ngurusin itu kali jadi di kantor bawaannya marah-marah terus."
"Baru pusing ngurusin nikah aja udah bikin satu anak buahnya cabut. Gimana kalo sering ada masalah rumah tangga? Bisa bubar itu tim."
"Wah... kata-kata terakhir lo nyindir Laras?"
Igo tertegun sejenak. Masalah rumah tangga bikin bubar tim? Shit, benar juga. "Lo tau maksud gue gak gitu, Bang," ia mendengus kesal.
"Haha. Becanda, elah. Tumben santai jam segini? Biasanya pagi pagi udah meeting aja."
"Maksud hati ke sini mau nyari sarapan. Malah dikasih video skandal Ales."
"Ya sori. Lo kan tau gue bini gue tiap pagi pasti bikin bekal buat gue sama anak-anak. Oh, atau Dek Igo mau dibikinin bekal juga?"
Lesung pipi Igo perlahan muncul bersamaan dengan gerakan kepalanya yang menggeleng heran. Sedikit lega perpisahannya dengan Laras sudah bisa dibercandai, udah gak bikin suasana kantor jadi canggung seperti di awal-awal ia bekerja.
