01. Auralaska 2

6.2K 207 20
                                    

Haiiii VENUS gimana kabarnya????

Ngomong-ngomong yang belum tau VENUS itu nama pembaca aku guyss😉😉😉

Yukk absen dulu kalian baca cerita ini di jam berapa???

****

Hening...
Hanya suara dentingan sendok dan piring yang mendominasi itupun hampir tidak terdengar ditelinga. Saat ini di ruang makan keluarga Geralditama tengah berkumpul keluarga tersebut dan sedang melaksanakan sarapan. Jangan mengira bahwa suasana sangat menegangkan, hanya saja keluarga ini membiasakan untuk tidak berbicara saat makan sedang berlangsung.

"Asta buku gue lo taruh mana tadi malem?" bisik Aluna seraya menyenggol pelan kaki Asta.

"Udah gue balikin ke tempatnya," jawab Asta kembarannya.

"Nggak ada, lo bohongin gue," ujarnya lagi.

"Asta, Aluna selesaiin makan kalian nanti baru ngobrol," ujar Skala kakak mereka.

"Iya bang," jawab Asta dan Aluna kompak.

Aluna menatap Asta kesal begitu pula sebaliknya, lantas mereka melanjutkan kegiatan makan yang sempat tertunda

Sedangkan Maura tersenyum tipis melihat Asta dan Aluna yang langsung nurut dengan ucapan sang kakak.

Beberapa saat kemudian sarapan telah selesai.

"Papa berangkat ke kantor dulu ya," pamit Aska kepada keluarganya.

"Kalian bareng papa atau sama abang?" tanya Aska kepada Asta dan Aluna.

"Abang!" kompak keduanya.

"Kompak banget ya jawabnya," saut Aska.

Sedangkan Asta dan Aluna hanya bisa nyengir, bukan tanpa alasan mereka memilih berangkat bersama kakaknya, karena jika bersama papanya di sepanjang perjalanan pasti keduanya akan mendapatkan wejangan rutin yang cukup membuat Asta dan Aluna menghela napasnya panjang, sebenarnya bukan tanpa alasan Aska selalu memberikan wejangan kepada kedua anaknya itu, Asta dan Aluna itu tukang pembuat onar di sekolahnya.

****

Maura mengantarkan Aska sampai ke depan rumah, sebelum Aska berangkat Maura sedikit merapikan dasi Aska yang sedikit berantakan.

"Aska sekretaris kamu jadi ganti?" tanya Maura.

"Iya Ra, kapan-kapan aku kenalin ke kamu," jawab Aska.

Maura menganggukkan kepalanya.

"Hati-hati di jalan," ucap Maura yang diangguki Aska, sebelum berangkat Aska mengecup singkat kening Maura lantas segera beranjak dari tempatnya, sedang Maura segera masuk ke dalam rumah.

"Ma aku berangkat," pamit Skala seraya menyalami tangan Maura, disusul oleh Asta dan Aluna.

"Skala anterin adek kamu sampai gerbang, Mama nggak percaya kalau mereka nggak kemana-mana dulu," pinta Maura.

"Mamaaaa," kesal Aluna.

"Harus banget ya Ma sampai gerbang sekolah?" tanya Asta.

"Iya lah, kalian kalau nggak dianterin sampai masuk gerbang, bolos yang ada," jawab Maura.

Asta dan Aluna berdecak kesal.

"Yaudah sana berangkat, hati-hati," ucap Maura.

Setelah anak-anak Maura berangkat, Maura memutuskan untuk pergi ke kamarnya, saat memasuki kamar fokus Maura teralihkan ke arah bingkai foto keluarganya yang terpajang di dinding. Hal itu membuat Maura tersenyum begitu hangat.

AURALASKA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang