²

2.5K 164 4
                                    

Happy reading gaiss
^_^

Anggota Tiger langsung melindungi ketua mereka. Ada juga yang mendorong tubuh Samu menjauh dari Satria.

"Anjing" umpat anggota Tiger

"Koe sing asu," marah Yosi dengan logat jawa nya.

"Nendang nendang motor ki nyapo cok?" lanjut Yosi

Satria mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya lalu turun dari motor mendekati Yosi yang terlihat sangat marah.

"Kenapa emangnya?" remeh Satria

"Kalo engga bisa balapan minimal jangan curang," ucap Arya yang menyusul Yosi dan Samu dengan yang lainnya.

"Nyoba peruntungan aja sih, siapa tau lo jatuh terus mati," ucap Satria santai dengan wajah menyebalkan.

Sontak Yosi menarik kerah baju Satria seolah menggertaknya karena tidak terima atas ucapan Satria yang secara tidak langsung menginginkan kematian Raka.

"Jaga ucapam lo!" bentak Yosi

"Udah Yos mending cari makan yok gw laper nihh, daripada ngurusin tu makhluk astral," ajak Raka sambil menarik tangan Yosi agar melepaskan cengkeramannya pada kerah Satria.

Raka memang lapar karena belum sempat makan malam. Lebih dari itu dia sebenarnya males jika harus bertarung malam malam. Nanti badannya sakit sakit tidak bisa tidur, terlambat sekolah lalu dihukum jemur di lapangan.

"Iya Yos mending ngasih makan ni bayi," ucap Arya

"Siapa yang lo panggil bayi?!" kesal Raka

"Hahaha bilang aja kalian takut kalah lawan kita," ejek Satria

Tawa Satria diikuti oleh anggotanya. Raka mengepalkan tangan erat. Ia yakin jika ia pulang babak belur, bukannya dikhawatirkan melainkan ayahnya akan menambah lukanya.

Dari dulu setiap orang tuanya di rumah dan Raka membuat kesalahan pasti dia akan dihukum habis habisan. Bahkan hanya karena Raka tidak sengaja menjatuhkan tas milik ibunya ia dikurung digudang selama seharian penuh tanpa diberi makan.

Hingga besoknya pasti Raka akan jatuh sakit. Ia memang mengakui jika imun tubuhnya lemah. Dan dia juga memiliki alergi terhadap debu.

Melihat Raka yang melamun Satria memanfaatkan kelengahan musuhnya itu untuk membalas pukulan yang ia terima tadi.

Bugh
"Kebanyakan mikir," ucap Satria sambil memukul Raka.

"Sialan," umpat Arya

"Asu kon!" umpat Yosi

Keduanya tidak terima Raka tiba tiba dipukul oleh Satria padahal ia berupaya melerai agar tidak terjadi perkelahian.

"Fuck," lirih Naren

"Bajingan," lirih Adnan

Dua orang yang terkenal kalem itupun tak luput dari ucapan kasar melihat Raka dipukul oleh Satria.

Sedangkan Samu sendiri langsung menarik Raka lalu ia sembunyikan dibelakang tubuhnya sebelum geng Satria menarik Raka untuk mereka pukuli bersama sama.

Sudah cukup emosi Raka dari tadi ia tahan. Ia sudah bodo amat jika nanti ia akan dihajar ayahnya saat ia pulang. Yang penting sekarang ia bisa memberi pelajaran Satria and the geng.

Raka meludahkan darah yang ada di mulutnya lalu berlari menghampiri Satria dan mulai memukulinya.

"Raka!" kelima sahabat Raka sangat terkejut melihat tindakan tiba tiba Raka.

"Tunggu apa lagi ayo bantu Raka," interupsi Arya

Keenam anggota inti Schwert melawan 10 anak The Evil. Raka melawan Satria, Samu melawan wakil The Evil yaitu Januar, Arya, Yosi, Naren dan Adnan masing masing melawan dua anggota The Evil sekaligus.

EdelwisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang