Selena bangun pagi-pagi sekali, hal itu dikarenakan ia harus segara bersiap untuk acara pernikahan yang akan terjadi sebentar lagi. Gadis itu merasa aneh, entah perasaan apa yang mengganjal di hatinya.
"Ma, Selena mau ke minimarket bentar, penting banget, bentar aja kok," gadis itu mengedipkan mata kepada Anne yang hanya mengangguk kecil.
"Jangan lama-lama ya, nanti kita telat,"
Selena mengangkat ibu jarinya lalu segera mengambil kunci motor, jam masih menunjukkan pukul delapan pagi, sedangkan acara akan dimulai jam sebelas. Dan Selena telah bangun dari jam empat tadi untuk mempersiapkan keperluannya. Sebenarnya yang lebai adalah emak-emak yang takut akan segala hal.
Selena benar-benar datang ke minimarket, sebenarnya ia hanya ingin membeli susu pisang untuk cemilannya nanti. sekalian jalan jalan sebentar untuk melepas rasa penat.
Setelah membeli beberapa kotak susu pisang itu, Selena duduk di depan minimarket sambil meminum salah satu dari susu itu. Masih sepuluh menit waktunya diluar, jadi tak masalah jika duduk sebentar. Sepertinya hanya Selena yang merasa tenang di hari pernikahannya sendiri.
Ketika Selena meluruskan pandangannya, ia melihat seorang pria yang mengambil sebuah dompet diam diam dari dalam tas yang terletak di atas kursi. Sepertinya pemiliknya sedang pergi.
Dengan cerobohnya Selena malah berlari kesana dan menendang punggung pria yang berjaket hitam itu hingga sang empu tersungkur ke tanah. Dengan sigap ia mengukung kedua lengan pria itu dan mengambil paksa dompet yang ada di genggamannya.
"Lo kalau masih sehat kerja yang bener!"
"Who is there?!" Seorang cowok datang menghampiri Selena dan pria yang tak berdaya itu.
Selena berdiri, namun tak lupa mengikat tangan pria itu, lalu pria tersebut dibawa oleh para warga yang ada di sekitar sana. "Lo yang punya ini?" Ketika Selena mendongak, matanya membesar ketika menangkap pahatan wajah yang sangat dia kenali.
"Karl?"
Karl sama kagetnya dengan Selena, lelaki itu terdiam, "Selena?" Ujarnya beberapa detik kemudian.
"Sudah lama ya?" Karl terkekeh lalu menjulurkan tangannya, "That's mine."
Selena tersadar lalu memberikan dompet hitam itu pada Karl, "Ceroboh, Lo gak tau banyak pencuri? Harusnya Lo lebih ngerti karena udah tinggal di Paris," ujar gadis itu.
Karl tersenyum sangat tipis, saking tipisnya senyuman itu tak terlihat sedikitpun. "Thanks, you haven't changed Selena."
"I never change,"
Karl terkekeh lalu duduk di kursi tempat ia meletakkan tas tadi, sudah dua tahun lamanya Karl meninggalkan Indonesia. Dia pindah karena papanya yang berpindah bisnis, tadi dia hanya pergi sebentar namun kejadian tidak mengenakkan terjadi. Ia pikir di Indonesia kasus seperti pencopetan tidak separah di Paris, jadi dia tak ambil pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight At Night [END]
Teen Fiction"Gua dom sel!" "Terus?" ... Lucas Gravianza Helios namanya, seorang cowok playboy yang sering sekali gonta ganti pasangan terjerat pernikahan bersama Selena Serenity, gadis cantik yang selalu membuat Lucas kewalahan. Cowok yang biasanya menjadi domi...