hj

423 14 0
                                    

"Bintang jatuh... kayak lo. Cepet jatuh cinta," kata Yunho, sambil mengarahkan jarinya ke langit malam yang dipenuhi ribuan bintang. Ia sengaja duduk berdekatan dengan Hongjoong di atas tikar tipis yang mereka gelar di tengah lapangan luas, jauh dari kebisingan kota.

Hongjoong melirik Yunho dengan ekspresi setengah malas. "Gue jatuh cinta sama siapa, anjir? Lo? Jangan ngarep, dong." Nada bicaranya sinis, tapi sudut bibirnya nyengir kecil. Yunho tahu itu kode kalau Hongjoong lagi bercanda.

"Eh, siapa tahu bener. Kan gue lumayan charming," Yunho nyengir lebar, menunjuk dirinya sendiri seolah dia kandidat pacar terbaik di seluruh galaksi. Matanya melirik Hongjoong yang langsung mendengus kecil.

"Charming apaan? Lo lebih kayak... apa ya, asteroid. Nyasar nggak jelas, bikin gue kesel," balas Hongjoong, kali ini tanpa basa-basi. Tapi matanya kembali menatap langit, pura-pura sibuk menikmati pemandangan bintang-bintang.

Yunho tertawa pelan, suaranya rendah tapi cukup untuk bikin Hongjoong sadar kalau cowok itu lagi nggak serius-serius amat. "Asteroid juga bisa bikin lo jatuh cinta, tau. Kapan lagi lo dapet pengalaman disamber asteroid yang ganteng?"

"Halah. Ganteng-ganteng juga nggak ngaruh kalo otak lo cetek," Hongjoong menutup kata-katanya dengan gumaman pelan, tapi cukup jelas untuk Yunho dengar. Itu malah bikin Yunho tambah ngakak.

"Santai, bos. Gue kan suka bikin lo kesel biar ada alasan lo buat mikirin gue," kata Yunho dengan nada bercanda, walau intonasinya mengandung sedikit kejujuran yang dia nggak berani ungkap terang-terangan.

Hongjoong menoleh cepat. "Lo ngehalu tingkat apa, sih? Gue mikirin lo? Jangan-jangan lo udah sering nonton drama romantis tengah malem terus ngimpi jadi lead male." Kali ini Hongjoong nggak bisa menahan tawanya sendiri.

Yunho cuma tersenyum, sedikit lebih serius sekarang. "Tapi, Joong, lo pernah nggak, kayak gini, liat bintang-bintang terus ngerasa... kecil banget?"

"Lo kecil sih emang. Udah tahu, ngapain nanya," Hongjoong menjawab cepat, refleks melempar sarkasme sebelum akhirnya sadar Yunho nggak lagi bercanda. Dia diam sejenak, mengamati wajah Yunho yang mendadak serius, lalu akhirnya ikut merenung.

"Iya, sih. Kadang gue mikir, kenapa gue, ya, yang ada di sini? Dari jutaan bintang sama planet lain, kenapa gue yang nongkrong di bumi, ngobrol sama lo, yang jelas-jelas bikin tensi darah naik tiap lima menit."

Yunho tersenyum tipis, puas karena akhirnya Hongjoong menangkap suasana yang ia maksud. "Mungkin, karena gue yang bakal bikin lo ngerti kalau bumi ini nggak seburuk itu. Apalagi kalau lo ngelakuin semuanya sama gue."

Hongjoong menatap Yunho lama, mencoba mencari celah di balik kalimat itu. Tapi Yunho nggak goyah, pandangannya tetap tenang, nyaris penuh keyakinan. "Lo tuh beneran ya, bisa jualan omongan kayak gitu tanpa malu?"

"Kalau buat lo, malu apaan? Gue udah biasa kok keliatan bego asal lo ketawa."

Jawaban Yunho kali ini bikin Hongjoong membelalak. Sial, dia nggak nyangka Yunho bakal se-langsung itu. Dia buru-buru mengalihkan pandangan ke arah bintang.

"Lo aneh, Yun."

Bintang-bintang tetap berkerlap-kerlip, jadi saksi bisu percakapan yang dipenuhi sindiran dan godaan halus. Rasanya terlalu dekat dengan perasaan yang nggak berani mereka sebut, tapi juga terlalu indah untuk diabaikan.

Buxom Episode • All × YunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang