6

500 52 13
                                    

"KAMU KENAPA SIH?!" Marah Rheo ketika melihat Gheo yang mengambil handphone nya lalu membuang nya ke tempat sampah.

Gheo hanya terkekeh seram lalu pergi begitu saja untuk menenangkan emosi nya.

"Ck, menyebalkan," Decak kesal Rheo melihat Gheo pergi meninggalkan nya begitu saja.

"Hufft, harus beli handphone baru ini mah," keluh nya lagi ketika melihat handphone nya hancur lebur di tempat sampah.

----------

Brak!

Suara dobrakan pintu yang ditutup kencang pun mulai terdengar nyaring.

Gheo langsung mengacak-acak benda yang ada di sekitar nya dengan kesal.

"Sialan, berani nya bocah ini menghubungi kakak ku?!"

Setelah hening beberapa saat bibir Gheo pun terangkat membentuk sebuah seringai yang terlihat menyeramkan.

"Kau yang duluan memulai ini kak."

Mata Gheo mengkilat sekilas.

"Jadi, jangan salahkan aku jika aku nekat melakukan ini."

Di sisi Farrel sekarang.

Bocah itu terlihat panik dan khawatir ketika Rheo tak kunjung membalas pesan nya.

"Apa kak Rheo sedang sibuk?"

"Tapi tadi kak Rheo fast respon kok," Gumam nya pelan.

Seketika Farrel mengingat detik-detik sebelum telepon dimatikan. Dari seberang sana Ia mendengar suara bantingan benda yang keras dan teriakan marah Rheo.

Sebenar nya, ada apa ini?

Karena tak kunjung menemukan jawaban yang tepat Farrel pun memutuskan untuk tidur dan menghalau semua pikiran negatif di kepala nya.

___

"Sialan." Umpat nya pelan ketika melihat Gheo yang sekarang sedang duduk di depan nya.

Entah kerasukan apa, tdi Gheo menyeret nya ke ruang tamu dan saat ini mereka sedang di Landa suasana hening sebelum Rheo mengumpat.

"Kau sedang berkata kasar kepada ku, hm?" Kekeh Gheo melihat sang kakak kembaran yang sekarang melirik nya sekilas.

Rheo hanya berdecak kesal pelan tak menjawab.

Ia benci suasana hening ini.

"Dan sekarang adik kembaran yang bikin ia kesal tdi pagi justru dengan tak berdosa nya menyeret ia seperti hewan.

Memang tidak punya sopan santun!

"Ekhem, jadi ada perlu apa Anda menyeret saya?" Tanya Rheo pelan, ia sengaja menggunakan kata baku karena masih merasa kesal.

Gheo tak menjawab ia langsung duduk di samping Rheo dan memeluk nya erat.

"Maaf," lirih nya pelan lalu memukul tengkuk Rheo hingga ia pingsan di pelukan sang adik.

"S..i.. a..l." lirih Rheo pelan sebelum menutup kedua mata nya dengan sempurna.

"Ini baru permulaan kak."

"Aku yakin ayah dan yang lain nya akan setuju dengan rencana ku ini," lanjut nya dengan senyum 'manis' yang ia miliki.

_____

Update nih ges, btw ini kependekan gak sih? Apa kepanjangan?:v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

change the future.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang