Mata indah itu perlahan mulai terbuka.
Rheo memandang atap kamar adik nya kosong, entah kenapa ia merasakan firasat buruk hari ini.
"Emhh," lenguh Gheo pelan kala melihat kakak nya perlahan pergi dari kasur nya.
"Kak, ini masih pagi~ Ayo tidur lagi."
Rheo terkekeh gemas melihat racauan Gheo.
"Sst, tidur lagi, kakak mau ke bawah sebentar."
Karena usapan lembut Rheo, Gheo pun kembali terjun ke alam mimpi indah nya.
Sedangkan Rheo hanya tersenyum simpul lalu memutuskan ke bawah untuk minum.
~~~~>
Glek..
Glek..
Glek..
Suara air minum yang ditelan Rheo terdengar menghiasi hening nya suasana di dapur.
Rheo mengusap bibir nya yang basah dengan tisu lalu menyimpan gelas nya di meja makan.
Tak.
Suara nyaring dari gelas yang ia simpan pun mulai terdengar, namun Rheo tak peduli jika suara itu membangunkan para penghuni mansion ini.
Tring.
Sebuah notif pesan muncul dari handphone nya, membuat pandangan Rheo kembali ke arah meja.
Ah, ternyata bocah bernama Farrel itu benar-benar menyimpan nomer
nya.Rheo tersenyum manis melihat pesan yang diberikan Farrel.
Ugh, andai saja Farrel adalah adik nya mungkin ia akan menjadi kakak yang paling bahagia di dunia.
Tap..
Tap..
Suara langkah kaki di tangga membuyarkan lamunannya yang berada di atas awan. Ia menoleh ke arah tangga yang menampilkan siluet orang yang ia kenal.
"Lo kenapa? Dari tadi senyum trs."
Rheo hanya mendengus mendengar nya. Bukankah baru kemarin adik kembar nya ini manja lalu kenapa kembali ke setelan awal?
"Bukan urusan mu."
Gheo mengernyit tidak suka mendengar nya namun ia tetap diam tak membalas.
Namun karena penasaran Gheo pun melangkah ke arah Rheo lalu berhenti di belakang nya.
Mata nya mengintip handphone sang kakak lalu terkejut ketika membaca nya.
Brak.
Suara bantingan handphone itu terdengar keras.
"APA YANG KAMU LAKUKAN GHEO?!"
Gheo tak menjawab ujaran marah Rheo.
Mata nya terpejam erat, lalu tak lupa tangan terkepal nya yang sudah terlihat urat urat nya.
"Maksut nya apa kamu memberi pesan seperti itu kepada orang asing, hah?!" Geram Gheo kesal.
Ia akui tidak suka melihat kakak kembar nya lebih dekat dengan orang lain selain diri nya.
Rheo hanya diam tak menjawab. Ia menatap nanar handphone yang sudah hancur menjadi beberapa keping.
'hufft, untung si Rheo kaya.'
"JAWAB AKU RHEO!" Teriak Gheo marah melihat kembaran nya tak kunjung menjawab.
"KAMU-
__________
KAMU SEDANG MEMBACA
change the future.
Teen Fiction[Transmigrasi Boy] Theo kira setelah ia mati maka ia akan tenang di surga, Tapi nyata nya ia malah memasuki novel dan menjadi Figuran yang akan mati di bunuh adik nya sendiri. "Gak papa lah ya~ yang penting ni orang kaya raya dah, gak papa sumpah...