1

1.1K 86 0
                                    

Seorang pemuda manis sedang berjalan santai di trotoar jalan.

Netra coklat nya sibuk memandang langit yang sedang memamerkan keindahan nya.

Saat ini pemuda yang diketahui bernama Theo Walcott itu sedang berjalan menuju restoran tempat ia bekerja.

Cklek..

"Selamat datang!" Sambut seorang pemuda yang seumuran dengan nya.

Rheo tersenyum tipis mendengar sambutan dari teman nya.

"Terimakasih." Ucap Theo tulus kepada pemuda berambut ikal di depan nya.

Pemuda berambut ikal itu bernama Haikal, Disaat Theo salam keadaan susah hanya Haikal lah yang selalu ada di samping nya.

"Ayo, jangan bengong di depan!!" Ujar Haikal sembari menarik tangan Theo pelan.

Mereka pun berjalan menuju ruangan manager cafe.

"Ouh, kalian sudah datang?"

Mendengar pertanyaan itu kedua pemuda tersebut langsung kompak menoleh ke arah belakang.

Terlihat lah seorang pria muda yang sedang berjalan santai ke arah mereka.

"Kak Farrel!" Sapa Theo riang.

Farrel pun tersenyum lalu mengelus rambut Theo lembut. "Bekerja lah yang benar ya! Jangan di paksakan jika lelah." Nasihat Farrel kepada Theo.

Farrel bukan nya pilih kasih.

Pria muda itu memang sudah tau bahwa Theo memiliki penyakit turunan dari ibu nya yaitu penyakit Asma.

Haikal sendiri tidak merasa iri melihat interaksi kedua orang di depan nya.

Bagi nya Theo sudah seperti saudara nya sendiri karena itu lah Haikal tidak pernah sedikit pun iri pada nya.

Apalagi jika mengingat masa lalu Theo yang menderita.

Haikal dan Theo adalah pemuda yang memiliki takdir yang berbanding balik satu sama lain.

Jika Haikal memiliki keluarga Cemara atau Harmonis maka Theo sebalik nya.

Dan jika sifat Haikal di sukai oleh semua orang maka berbanding sebalik nya juga.

Ibarat nya seperti Haikal adalah matahari dan Theo adalah bulan.

Theo adalah seorang anak haram dari wanita yang di perkosa oleh seorang pria paruh baya.

Ibu nya bilang jika pria yang memperkosa nya itu sudah menghilang bak ditelan bumi.

Karena itu sampai saat ini Theo tidak mengetahui sama sekali terkait ayah kandung nya bahkan nama nya saja ia tidak tahu.

Mengetahui ekspresi suram dari Haikal yang sedang menatap nya.

Theo pun gelagapan sendiri.

Ia tau ekspresi suram yang ditunjukkan oleh Haikal bukanlah karena iri.

Itu murni karena mengingat masa lalu mereka ketika SMP dulu.

Jujur saja sebenarnya Theo paling tidak suka melihat reaksi kasihan yang ditunjukkan orang-orang kepada nya.

Bahkan jika itu karib nya sendiri Haikal.

Farrel menatap bingung ke arah dua sejoli yang asik termenung.

"Hey! Mau sampai kapan kalian diam saja? Itu pelanggan nya sudah menunggu sedari tadi lho."

Mendengar ucapan Farrel kedua pemuda yang asik diam itu pun langsung tertegun lalu berlari menuju tugas nya masing-masing.

"Pfft.."

change the future.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang