Yoongi tersenyum kecil saat melihat seekor Harimau yang berlarian di taman rumahnya, ia tidak pernah merasa sesenang ini melihat kehidupan di rumahnya. Rasanya sudah lama sekali ia tidak mendengar suara ramai-ramai, terakhir adalah duabelas tahun lalu di mana kedua orang tuanya masih hidup.
"Aku tidak percaya Hyung mengadopsi Hybrid, aku pikir Hyung baik-baik saja karena ini adalah jalan hidup yang Hyung pilih. Kalau tahu begitu, aku akan meminta izin untuk tinggal di sini saja bersama Jimin daripada di apartemen."
Yoongi menggeleng kecil. "Aku tidak niat mengadopsi tapi Seokjin Hyung memberikannya secara cuma-cuma, Taehyung sedikit berbeda dari yang lain."
Jungkook—seseorang yang mengunjungi Yoongi setelah mendengar Kakak sepupunya itu mengadopsi Hybrid, ia cukup khawatir takut alasan Yoongi mengadopsi Hybrid adalah kesepian.
"Seokjin Hyung juga memberikan Jimin secara cuma-cuma kepadaku, katanya agar aku tidak pergi bermain di club malam jadi aku harus memiliki satu tanggung jawab yang tidak bisa ditinggalkan. Hyung tahu apa yang tertera di surat adopsi milikku?"
"Apa?"
"Sebagai pasangan, aku sampai terjatuh dari kursi karena terkejut melihatnya."
"Jimin manis kok, lihat dia sedang duduk dalam bentuk kucing caliconya yang imut."
Jungkook mendelik kecil mendengarnya. "Memang, dia imut. Wujud manusianya juga sama imutnya, tapi aku masih delapan belas tahun, Hyung! Bagaimana bisa Seokjin Hyung sejahat ini menyuruhku menikah di usia muda?"
Yoongi menggeleng kecil, tidak tahu harus bereaksi apa dengan ucapan adik sepupunya itu. Lagi pula pernikahan bukan suatu hal yang ditentukan oleh surat adopsi, bisa saja Jungkook menikah dengan Jimin akan tetapi itu bukan untuk dilakukan hari ini, kan?
"Menikah saat kamu siap saja, Jungkook-ah."
"Bisakah seperti itu?"
Yoongi menukikkan alis. "Kamu pikir saja sendiri, aneh sekali kenapa aku punya adik sepertimu. Tidak masuk akal sekali aku punya adik yang bodoh," sinisnya.
"Hyungie, jahat sekali!"
Ting!
Yoongi bangkit dari duduknya, memilih untuk mengambil pesanan makanan yang sebelumnya ia minta dari restoran miliknya sendiri. Karena ada tamu, ia jadi memesan paket yang lebih terlebih Jungkook yang selera makannya cukup tinggi mungkin satu mangkuk nasi tidaklah cukup untuknya.
"Daging!"
Yoongi tahu apa yang disukai adiknya, itulah sebab dirinya membeli daging yang cukup banyak karena Taehyung pun menyukainya.
Yoongi melangkah ke arah pintu yang menghubungkan ruang keluarga dengan taman, mencoba untuk memanggil Taehyung yang masih senang berlarian. Namun, di ambang pintu tersebut ada Jimin yang sedang memejamkan matanya dalam bentuk kucing. Mungkin sedang menikmati udara siang yang tetap terasa menyegarkan, hybrid kucing ini cukup tenang dan manis dari segala sisi membuat Jungkook jatuh hati karena peragai kucing manis itu.
"Jimin, waktunya makan siang. Apa kamu akan tetap dalam bentuk kucing atau manusia? Kalau menjadi manusia, kamu bisa pakai pakaian milik Hyung."
Jimin mengeong ke arah Yoongi, lalu mengangguk kecil untuk menyetujui tawaran Yoongi.
"Jungkook-ah, bawa Jimin ke kamar Hyung dan berikan dia pakaian milik Hyung. Dia harus makan siang juga, kan?"
"Betul, ayo pergi, Jimin!"
Jimin mendesis tak senang, dipanggil nama oleh Jungkook adalah hal yang sensitif untuknya. Jimin dua tahun lebih tua dari Jungkook, hybrid kucing itu seumuran dengan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter and Sweet (Taegi)
FanficDisclaimer! - BxB - Top! Taehyung Bot! Yoongi - Not safe for children Cerita ini hanya berisi oneshoot or drabble shoot, di mula yang manis hingga yang pahit sekali pun. And, welcome to my universe! Big love from me: Lilykiyowo_