"Astaga, Yeonjun!"
Seekor anak harimau itu berguling di atas karpet bulu di ruang keluarga, padahal untuk berjalan saja ia masih kesulitan karena tubuhnya yang sedikit gempal.
Anak laki-laki bertubuh gempal berusia dua tahun mengikuti sang Papih di belakangnya, dengan dua buah permen rasa buah di tangannya. Langkahnya masih terlihat ragu, meski nyatanya ia sudah lancar berjalan sejak satu tahun yang lalu.
Yoongi menghembuskan nafas lelah, bersyukur sekali akan keputusannya yang memasang karpet bulu tebal di sekeliling sofa. Ia peluk bayi harimau itu selayaknya boneka, itu adalah putra sulungnya; Min Yeonjun.
Mengingat Taehyung yang tak memiliki marga, mereka jadi menggunakan marga Yoongi untuk satu keluarga, Taehyung pun memakai marga yang sama sekarang.
"Bisa-bisanya kamu melompat bebas seperti itu, eoh?"
Yeonjun mengaum kecil selayaknya anak kucing, lucu sekali.
"Jaeyun, berhenti makan permennya dan berikan satu kepada Yeonjun."
"Tidak, mawu."
Mengurus bayi kembar dengan jenis yang berbeda seperti ini jelas membuat Yoongi sedikit kewalahan, bahkan ia menyerahkan sedikit pekerjaannya kepada Taehyung yang sekarang sudah mulai pandai dalam segala hal.
Tiga tahun lalu, beberapa minggu setelah jadwal rut Taehyung selesai.
Yoongi keluar dari kamar mandi saat ia selesai mengecek sesuatu yang sudah ia curigai sejak awal, rasa pusing, mual, dan juga stamina yang menurun itu rupanya memang gejala awal yang lumrah terjadi untuk seseorang yang sedang hamil muda.
Benar, Yoongi sedang mengandung sekarang.
Yoongi membawa alat test kehamilan tersebut untuk menemui hybrid yang tidak bisa ia sebut statusnya sebagai apa, sebagai kekasihkah? Pasangan, kah? Atau bahkan suami sekali pun, Yoongi tidak bisa memutuskan status untuk Taehyung.
Taehyung mendongak saat sebuah tangan memukulnya di bagian bahu, sebenarnya jika hanya tangan itu saja yang memukul maka tak akan ada rasa yang membuat Taehyung meringis akan tetapi sebuah benda kecil dengan bentuk yang sedikit panjang itu berhasil membuat Taehyung meringis lantaran Yoongi yang menekannya cukup kuat.
"Hyung, ada apa?"
Yoongi melepaskan tangannya dan menjatuhkan alat test kehamilan tersebut di atas pangkuan Taehyung, setelahnya ia duduk di sisi pemuda yang lebih muda. Ekor panjang hybrid itu sudah mulai bertingkah dengan masuk ke dalam kaos milik Yoongi sehingga sang pemilik kesal, tanpa sadar Yoongi meraih ekor tersebut dan mengigitnya hingga Taehyung merasa sakit.
"H--Hyung mohon hentikan, itu sakit."
Taehyung membujuk Yoongi dengan satu tangan yang membelit bahu Yoongi, dan tangan lainnya meraih ekornya yang tidak di gigit oleh si manis.
"Ekwor inwi sahngat tidwak shophan," (ekor ini sangat tidak sopan) gerutunya.
Taehyung mengangguk. "Aku mengerti, aku tidak bisa mengendalikan ekor ini dengan baik dia cenderung bertingkah infulsif dan--argh, iya aku mengerti Hyung. Aku akan mendudukinya nanti agar tidak mengganggu Hyung," mohon Taehyung saat Yoongi semakin mengigit ekornya.
Taehyung meremas sedikit ekornya untuk menetralisir rasa sakitnya, Yoongi benar-benar mengigit anggota tubuhnya yang paling berharga itu. Mungkin benar ekornya yang kurang ajar sudah menggoda Yoongi, akan tetapi ia tak bisa menyalahkan tubuhnya tersebut sebab Yoongi mungkin sedang ada di dalam mood yang naik dan turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter and Sweet (Taegi)
FanficDisclaimer! - BxB - Top! Taehyung Bot! Yoongi - Not safe for children Cerita ini hanya berisi oneshoot or drabble shoot, di mula yang manis hingga yang pahit sekali pun. And, welcome to my universe! Big love from me: Lilykiyowo_