Sel, 16 Jan

2 0 0
                                    

     Aku sangat bersedih untuk cerita yang telah selesai. Ku tatap dirinya dari jauh, berharap bahwa dia akan bersikap seperti biasa dengan ku. Namun tidak, sikapnya seolah berkata, pergilah!, aku sudah tidak ada urusan dengan mu.

     Sakit sekali. Mungkin memang hanya aku yang masih berdiri disini, menunggu, dan terus berharap bahwa kita tidak akan selesai. Sedangkan dia sejak lama sudah meninggalkan pelabuhan ini. Setiap hari rasanya hanya kekecewaan yang ku raup. Diriku yang terus berharap, dan dirinya yang seakan sudah tak ada lagi urusan dengan ku.

     Ku rasa sudah saatnya aku memaksa diriku mulai sekarang. Berhenti berharap dan terus berjalan maju. Hadirku pun sepertinya sudah tidak dibutuhkan lagi disini. Ku rasa sudah waktunya aku untuk mengikhlaskan nya. Menatapnya dengan pandangan biasa bahwa kita tidak ada lagi apa-apa.

     Tak apa, kurasa ini sudah keputusan yang paling tepat, lepaskan.
Jikapun nanti aku rindu, maka aku akan menceritakannya kepada tuhan saja. Ku rasa sudah cukup aku menampakkan diri bahwa aku masih benar-benar menginginkannya. Selepas dari ini terserah, aku lepaskan semua nya. Yang akan terjadi, maka terjadilah. Aku sudah lelah.

Last Memory With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang