☆ Bonus

834 70 2
                                    

Siang hari di bulan ramadhan, seperti biasanya barudak blulok sedang berkumpul di lapangan. Tetapi mereka tidak bermain sepak bola seperti biasanya kerena siang hari ini sangat panas membuat barudak blulok tidak semangat bermain.

"Gue kan sering lupa jam buka puasa...makanya gue pasang alarm di perut," Kata Bachira memecahkan kesunyian di antara mereka.

"Lah?" Isagi bingung mendengar pernyataan Bachira.

"Gimana gimana?" Kaiser yang mendengar juga ikut kebingungan, bukan Kaiser saja semua yang ada di sana ikut kebingungan.

"Biasa lagi panas panas gini pasti error ni anak," Chigiri meyakinkan temannya untuk mengabaikan saja Bachira.

"Tanya gitu gimana caranya!" Seru Bachira kesal.

"gimana caranya?" Jawab Rin dengan malas.

"Jadi gini...setiap perut gue bunyi itu tandanya waktunya gue buka puasa AWOKAWOK." Bachira tertawa puas ketika melihat teman temannya melongo kerena nya.

"ga jelas." Sinis Rin.

"GA GITU BEGO." Reo kesal mendengar jawaban yang Bachira berikan.

"NAH KAN KATA GUE JUGA NI ANAK ERROR." Chigiri menunjuk-nunjuk wajah Bachira.

"hahaha lucu banget," Isagi pasrah saja dengan jawaban yang di berikan Bachira.

"AWOKAWOK." Bachira tertawa puas.

"Pengen gue tabok sumpah," bisik Nagi ke Reo.

"Sama gi gue juga," Reo sependapat dengan Nagi.

"Ohh iyaa, gue baru inget kemaren gue kan di suruh emak beli obat tidur," Celetuk Shidou ga mau kalah sama Bachira.

"Hooh terus terus terus?" Tanya Bachira penasaran.

"Mencurigakan nih" Otoya menatap Shidou curiga.

"Terus habis lu beli obat tidur?" Tanya Isagi ke Shidou.

"Gue bawa pulang obat nya pelan pelan takut obatnya bangun wkwkwk." Jawab Shidou sambil tertawa.

"WKWKWK BISA GITU YAA," Bachira ikut tertawa bersama Shidou. Barudak blulok yang lain cuma bisa masang muka 'aim fain'.

 Barudak blulok yang lain cuma bisa masang muka 'aim fain'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tabok yu gi?" Ajak Reo.

"Yu."

"Sabar bro inget bulan puasa," Kaiser menasehati. Bachira dan Shidou masih tertawa. Akhirnya mereka saling beradu jokes receh andalannya.

"Belut belut apa yang harus kita hindari?" Tanya Shiduo.

"Belut apaan tuch," Jawab Bachira.

"Belut-ang sama temen awokawok ga di bayar bayar lagi awokawok." Shiduo dan Bachira pun kembali tertawa.

"NAH ITU TUH LO KE GUE! GA BAYAR BAYAR HUTANG," Kaiser menatap Shidou kesal.

"Masa si," Shidou ikut menatap Kaiser.

"Tabok dia Kaiser," Nagi menyemangati. Kaiser yang sudah kesal pun berniat menampar kecoa satu ini tetapi, Sae dengan kekuatan ghaib nya muncul tiba tiba di antara Kaiser dan Shidou.

"Eh Sae apa kabar?" Tanya Shidou.

"Isagi gue pulang duluan ya," Rin buru buru pergi meninggalkan lapangan kerena takut ketika melihat sang kakak disana.

"Jam berapa ini?" Tanya Sae dengan nada mengintimidasi.

"Jam 15.15 bang," Jawab Bachira santai.

"Terus kenapa masih disini?" Tanya Sae lagi.

"Lagi main lah bang," Jawab Bachira santai.

"Heh si Bachira cari mati ini namanya," Bisik Chigiri.

"Ga pada shalat?" (Name) datang menghampiri teman temannya yang sedang berkumpul di lapangan.

"EH? GUE LUPA ASTAGA... DAH SEMUA GUE KE MASJID DULU," Chigiri berlari sekencang mungkin meninggalkan teman temannya di lapangan.

"Ga solid awas aje lu," Sindir Otoya.

"Yang lain ga Shalat? lagi PMS ya?" Buset bang Sae kalo lagi marah serem cuy, buktinya barudak blulok ga ada yang berani jawab.

"Yu shalat yu kawan kawan," Ajak Nagi. Barudak yang lain langsung mengikuti Nagi.

"Permisi bang Sae Chira mau shalat dulu,"

"Isagi juga, izin lewat ya bang,"

"Ya udah cepet jangan main main," Sae pergi meninggalkan lapangan begitu juga dengan (Name). Barudak blulok pun segera menunaikan ibadah sholat ashar nya.

"Hampir mati gue," Nagi tepar di masjid setelah beres shalat.

"BENER COK NGERI AMAT ABANG NYA SI RIN." Chigiri ikut tepar di sebelah Nagi.

"Padahal gue hampir dapetin uang Shidou buat bayar hutang nye," Keluh Kaiser.

"Malah kabur tuh kecoa," Lanjut Kaiser Frustasi.

"Mending buka puasa di rumah gue kuy," ajak Reo. Barudak blulok yang mendengar ajakan Reo langsung sumringah.

"Buka nya sama steak ya re," Pinta Nagi.

"Di kasih hati minta jantung," Sindir Karasu.



semoga bisa menghibur walau ga jelas T_T

terima kasih udah baca yaa ( ˘ ³˘)♥

Ramadhan Blue LockTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang