02 -Fate

843 156 34
                                    

•••>>>Happy Reading<<<•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••>>>Happy Reading<<<•••

"Jika kau tidak keberatan, maukah kau menemaniku menghabiskan malam ini... Lord Hades?"

Sang Hades menatapnya tajam meski wajah cantik itu masih setia pada senyuman yang enggan dilunturkan oleh waktu. Sedang Zhio menaikkan kedua alisnya sebagai tanda ia sedang menunggu jawaban Hades. Bagaimanapun, sebagai orang yang nyaris mati, Zhio sadar iya harus berani menaklukkan ketakutannya sendiri. Ia harus mengetahui seperti apa orang yang menyelamatkannya ini tanpa terlihat takut kepada orang baru.

Dan disinilah ia malam ini. Duduk berdua di atas atap mansion bersama Hades dan dua gelas tinggi berisi sampanye di bawah taburan bintang yang menumpahi langit kelam dengan cahayanya yang abadi. Duduk di sebuah set sofa mahal seraya melipat kaki, sedangkan Hades berdiri di tepian pagar besi, menatap langit seolah ribuan bintang yang tertumpah disana adalah kekasih yang ia rindukan.

Tiba-tiba, air mata Zhio menetes ketika melihat punggung tegap pria tinggi itu. Apa ini? Zhio bertanya-tanya dalam hati seraya mengusap pipinya yang basah.

"Bagaimana rasanya mengetahui seseorang berusaha membunuhmu?" tanya Hades tanpa memalingkan tatapannya dari langit malam. "Tidakkah kau marah?"

Zhio menyeringai. "Bohong jika kukatakan tidak."

"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?"

"Balas dendam." Zhio menghela napas lalu melanjutkan ucapannya. "Seandainya aku bisa."

"Seandainya kau bisa?"

"Hm. Sayangnya tidak."

Hades mengekeh tanpa suara. Berbalik, ia menatap Zhio lekat-lekat. Maju selangkah demi selangkah dengan santai, seolah sedang memperdalam tatapan yang melekat pada Zhio.

"Kenapa tidak?"

Zhio tersenyum getir. Tatapannya terpatri pada buih sampanye di dalam gelas. Ia ingin mengatakan banyak hal, tetapi semuanya tertahan di ujung lidah yang memilih sembunyi di balik rapatnya bibir seranum persik. Bahkan hingga Hades duduk di ujung sofa, Zhio masih melakukannya. Seakan-akan ia terhipnotis oleh tarian buih-buih itu.

"Menurutmu bagaimana dengan janjiku?" tanyanya kemudian.

"Hm?"

Zhio menatap Hades dalam. "Entah kau mendengarnya atau tidak. Tapi aku sudah berjanji akan melakukan apapun untuk membalas kebaikan orang yang sudah menyelamatkanku."

"Termasuk menjadi budaknya?" Hades menyeringai sarkas.

Rupanya benar. Hades mendengar desisnya kala itu.

Sekon demi sekon berlalu dalam keheningan. Mengiringi penantian Hades atas suara yang mengalun dari sepasang bibir ranum.

"Ya," jawab Zhio mantap. "Kuanggap itu sepadan dengan nyawaku yang hampir melayang."

SOVEREIGN || CHANBAEK BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang