03 -Walk The Line

678 134 37
                                    

•••>>>Happy Reading<<<•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••>>>Happy Reading<<<•••

Kepulangan Vèro ke olimpus menyisakan rasa penasaran yang bergetar syahdu di dalam sanubari Zhio.

"Si paling setia ini sedang dilema."

Kalimat itu terus terngiang di benak Zhio bak mantera yang menyihirnya untuk berdamai dengan sunyi. Seperti Hades.

Tetapi paling tidak kini Zhio tahu satu hal dari sang penyelamat nyawanya itu. Bahwa ia adalah pria yang menjunjung tinggi pentingnya arti kesetiaan dan seseorang yang sedang diombang-ambingkan oleh perasaan. Dan sebagai seorang dewasa berpengalaman, dapat zhio simpulkan bahwa ada sebuah celah kecil yang siap menjadi kesempatan besar untuknya suatu hari nanti.

Untuk memenangkan Hades —tentu saja.

Dengan dalih melihat-lihat penjuru mansion, Zhio berjalan-jalan seraya terus memikirkan caranya. Menaiki anak tangga berlapis beludru berwarna hitam, senada dengan warna cat handrail kayu di kedua sisinya. Tepat di ujung teratas tangga, langkahnya terhenti. Netra sabitnya menyorot kagum pada sebuah grand piano di sudut ruangan lebar.

Dengan sedikit berlari, ia mendekat. Memberikan sentuhan halus pada permukaan material tembus pandangnya yang memanjakan mata. Kemudian mengambil duduk di kursi bermaterial serupa dan berlapis beludru empuk berwarna gading. Membuka penutup tuts dengan hati-hati meski jantungnya berdebar semangat seolah baru saja bertemu kekasih hatinya.

Melupakan apapun perihal Hades dan mulai terhanyut dalam melodi.

Sedangkan di atas sofa santai di dalam kamar mewahnya, Hades mengalihkan tatapannya yang berporos pada deretan huruf di sepanjang lembar buku. Ia menatap nyalang udara disertai kerutan di dahi. Sayup-sayup, suara denting piano memberi interupsi lembut pada kedua gendang telinganya. Memperdebatkan tanya dalam pikiran yang senantiasa menuntut jawab ;

Dari mana asal suara itu?

Seketika, ia tutup buku tebal yang sedari tadi ia minati. Ia bawa kaki jenjangnya dalam langkah menuju sebuah tempat dimana suara itu semakin jelas terdengar. Dan napasnya tertahan di sana. Di tengah tangga yang menjadi akses ke ruangan luas berdinding kaca di bagian luarnya. Seolah sengaja memamerkan betapa indahnya penjuru kota dalam kepungan ribuan lampu di malam hari.

Dan malam ini keindahan itu semakin jelas terpancar kala Zhio bergabung dengan malam. Memainkan nada-nada ballad yang membuat emosional hati siapapun yang mendengar. Indah, namun menyesakkan dada. Akan Hades akui itu meski tidak dengan keindahannya.

Tapakan demi tapakan kaki Hades melangkah lagi. Berhenti tepat di samping kanan Zhio dan berhasil menghentikan debar dalam dada lelaki cantik itu dengan menghentakkan jari-jari panjangnya pada tuts piano. Dengan keras.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Zhio lembut meski dadanya mencelos. Kaget setengah mati.

"Kau sendiri?" Hades menyorot dingin lewat sudut mata. "Apa yang kau lakukan?"

SOVEREIGN || CHANBAEK BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang