14 - Dead?!

1.2K 49 4
                                    

Mama Raena

"Tante izin keluar dulu ya sebentar mau beli makanan nih buat kalian juga pastinya"

"iya tante"

"titip Raenanya ya Ray, Kil."

"Pasti tante, tenang aja kalo ada kila mah hehehe"

Setelah selesai saya membelikan makanan untuk kami bertiga, tiba tiba aja suster dan dokter dengan wajah panik memasuki ruangan Raena dengan membawa alat kejut yang biasa dipake di TV TV itu loh yang bentuknya kotak dua biji apalah gatau namanya hehe.

Tak lama terlihat Syakila dan Ray keluar ruangan.

"Raena kenapa??? Dia baik baik aja kan ya?" dengan wajah panik dan tentunya juga hati yang gelisah saya bertanya kepada kedua temannya itu.

"I-it-itu taa-nnttee," dengan terbata bata Ray berusaha memberanikan diri untung mengatakan ada apa dengan Raena "=Tadi, dia.... umm... anuu... sempet berenti detak jantungnya"

Astagfirullah, seperti yang kuduga. Dokter membawa alat itu untuk.... ah sudahlah daripada memikirkan hal aneh aneh lebih baik aku berdo'a saja kepada yang maha kuasa.

Author's POV

Setelah sekian lama mamanya Raena, Syakilla, Ray dan beberapa temannya Raena datang untuk menjenguk akhirnya dokter keluar dari ruangan.

"Bagaimana dengan anak saya dok?"

"Alhamdulillah Tuhan masih beri kesempatan"

"Alhamdulillah" ucap mereka berbarengan.

Setelah dokter pergi meninggalkan ruangan, satu persatu mama dan teman temannya Raena mulai memasuki ruangan.

'Teman teman Raena' oh iya tadi baru saja ada beberapa teman dekat Raena saat kelas 10 datang, mereka Dhya, Nani, dan Ina. Sedangkan adapula teman dekat kelas 11 Raena yatitu Sanny dan 'Aina dan teman dekat kelas 12 Raena yaitu Illa, Wardah, dan Yasmin.

"haii Raenaaaa... cepet bangun dongggg kita semua kangen lo tauuuu"

Tak lama setelah teman teman Raena pulang karena besok masih sekolah dan ada ujian tepatnya, papanya Raena datang untuk menjenguknya.

"Mah mata Raen terbuka"ujar papanya.

Memang benar, mata cantik milik Raena mulai terbuka sedikit demi sedikit.

"Hello Raena sayangg"ucap mamanya.

Tak dibalas, hanya senyum yang terukir diwajahnya.

"apakabar kamu sayang?"

"baik" ucapnya.

"mah,"

"ya?"

"hari ini aku ujian semester kan? Terus aku gimana?" ucapnya dengan wajah yang lesu

"gausah dipikirin dulu sayang, nanti kan kamu bisa susulan"

"tapi gabisa nyontek" ucapnya, walaupun sedikit berbisik namun mamanya tetap mendengar.

"aduh anak mama sekarang udah pinter nyontek ya? Hayooo.... belajar dong jangan nyontek terus"

"hehe iya iya"

***

Seminggu sudah Raena lewati dengan keadaan sadar seperti ini di rumah sakit. Akhirnya dia dibolehkan untuk pulang.

Raena

Akhirnya gue bebas juga dari santapan kecelakaan mautnya si Ray. Huh sebel deh apabanget sih lagian sok sokan ngebut.

It's My FaultTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang