🍒0.9🍒

531 44 70
                                    

🍒Happy reading🍒

Albara sekarang sedang ada dimarkas atau tempat ia dan sahabat-sahabatnya berkumpul.

Dia berada dalam satu ruangan bersama Rizki, rehan, dan pero.
Ia juga sudah menceritakan semuanya kepada ketiga sahabatnya itu.

"Aiss shiballl...." teriak albara mengacak rambutnya prustasi.

"Udah la Al nanti kita bantu cari de cewek yang tidur sama lu itu" ujar rehan kasihan melihat sahabatnya itu perustasi.

"Apa Lo yakin bahwa cewek itu masih perawan Al?, sapa tau aja dia jalang yang lagi cari kesempatan." ucap pero membuat rizki dan rehan langsung melihat kearah albara mereka juga sedikit setuju dengan ucapan pero.

"Tidak aku tau bahwa dia masih perawan! aku tidak mungkin salah!, bahkan ada noda darah keperawanan diseprei kasur itu" terang albara membuat mereka mengangguk percaya bahwa albara gak mungkin salah.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Tanya albara kepada tiga sahabatnya itu meminta saran.

"Lo harus tanggung jawab!" Jawab rizki membuat rehan dan pero mengangguk setuju, mereka itu mungkin Nakal tapi kalau soal perempuan mereka paling gak suka sama cowok yang suka mainin bahkan buat cewek nangis, mereka sangat menjaga harga diri seorang perempuan, karena seorang perempuan selalu mengingatkan mereka kepada ibunya yang juga adalah seorang perempuan.

"Ne, aku pasti akan tanggung jawab!!" Balas albara membuat rizki menganggukan kepalanya bangga kepada sahabat nya itu.

"Tapi gimana mau tanggung jawab?, albara aja gak tau gadis- Eh ralat maksudnya cewek itu siapa?" Celetuk rehan bingung yang mana membuat mereka juga ikut bingung.

"Al Lo ada bukti atau apa gitu yang bersangkutan Sama tu cewek, atau ada milik cewek itu yang ketinggalan dihotel itu mungkin?" Tanya rizki kepada albara.

Sedangkan pero dia malah memakan cemilan yang tersedia disana, ia hanya menyimak pembicara tak turut ikut lagi karena yang saat ini yang ia pikirkan hanya makan, makan dan makan.

"Ne, aku menemukan sebuah ponsel didekat kasur mungkin punya wanita itu" jawab albara membuat tatapan mereka langsung tertuju pada benda pipih yang diganggam oleh albara ditangan kanannya.

"Mawa siyi ua iaat (mana sini gue liat)" pero berbicara dengan mulutnya yang penuh dengan makanan.

Lalu pero berjalan menuju albara dan mengambil hp ditangan albara."Lah mati anjirr" ucapnya saat hp itu tak hidup saat dinyalakan.

Albara cengengesan " hpnya habis baterei" ujarnya Membuat ketiga sahabatnya menepuk jidat mereka pelan.

"Udah Sono cas dulu hpnya, per.
no dikamar ada carjer tadi gue bawa karena hp gue baterai tunggal sedikit" suruh rizki, pero mengangguk dan pergi kedalam kamar yang ada di markas mereka.

Pero langsung mengecas hp itu dan menunggu beberapa menit agar hp itu menyala( hidup) setelah melihat baterai hp yang sudah berisi meski masih 20% dia langsung mencabutnya dan membawa hp itu kembali.

"Nih hpnya udah nyala, tapi gak bisa dibuka hpnya pakai sandi" ujar pero saat sudah didepan albara dkk.

Albara mengambilnya dari tangan pero.
Rizki dan rehan langsung mendekati albara dan pero karena penasaran dengan siapa cewek yang albara tiduri malam itu sapa tau mereka kenalkan.

Saat albara ingin menyalakan hp itu pero tiba tiba berucap.

"Eh tadi waktu gue nyalain tu hp gue liat wallpapernya Poto cewek cantik anjir!, sumpah kalau itu cewek yang ditiduri albara gue aja deh yang tanggung jawab kalau Lo gak mau bro" ucapnya menepuk pundak albara membuat Rizki dan Rehan ikut penasaran.

SuamiKu 'Orang Korea!'(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang