chapture 8

50 7 2
                                    

Reading for you

*
*
*

Mereka hanya mengetahui Alunar hidup bahagia dan menjadi ibu rumah tangga seutuhnya sekarang, walaupun keadaan nya terlihat berbeda, sekarang Alunar sedikit kurus dan tak terawat. Semua itu ia sengaja lakukan atas suruhan Matheo padanya.

Hingga suatu hari Matheo dengan tega membawa selingkuhan nya yang ternyata adalah Bianca untuk tinggal bersama mereka, Bianca ternyata adalah kekasih Matheo dan Alunar baru mengetahui sekarang.

"Mas kenapa kamu membawa dia ke sini. " ucap Alunar pada Matheo.

"Bukan urusan mu, urus saja rumah ini dan siapkan makan malam untuk kekasihku. " ucap Matheo.

Deg.

"Ke-kekasih." gagap Alunar, matanya sudah mengembun tenggorokan nya sakit, begitu juga hatinya.

Mereka pergi dari hadapan Alunar yang menangis untuk pertama kalinya, biasanya ia akan memendam tangisan nya pada malam hari, namun kejadian ini terlalu menyakitkan.

"Hiks jadi selama ini mereka sepasang kekasih, hiks. " tangis Alunar di dalam kamar nya.

"Bagimana aku harus menyakinkan hatiku mas, hiks jika kamu sendiri memberikan luka yang jauh lebih menyakitkan. " ucap Alunar.

Selama setahun ini ia bertahan, dengan berkeyakinan bahwa suaminya Matheo akan berubah menjadi lebih baik dan mau menerima nya. Tapi sekarang bagaimana.

Hari-hari Alunar sekarang menjadi lebih buruk lagi,di tambah Bianca yang sekarang tinggal di mansion ini, Bianca yang memang dulunya membenci Alunar menambah penyiksaan di rumah itu pada Alunar.

Alunar sebenarnya ingin menyerah namun ia sekarang bertahan untuk anaknya,ya Emilio yang sudah Alunar anggap sebagai anak kandung nya. Ia akan bertahan untuk nya, bukan karena apa, Alunar selalu melihat Emilio yang selalu menagis diam-diam memanggil nama maretha, dan itu membuat Alunar  ingin tetap bertahan.

Hingga di mana Matheo dengan tega mengusir nya karena termakan hasutan Bianca seperti orang tua nya.ia di tuduh ingin mendorong Bianca dari tangga, padahal Alunar berada di bawah tangga, saat itu.

Plak.

"Sial, apa tidak cukup kau membunuh istri saya, dan sekarang kamu ingin membunuh kekasih saya juga iya. " tekan Matheo pada Alunar.

Ini adalah tamparan pertama Matheo pada Alunar, selama ini Matheo hanya menyuruh dan memarahinya bukan bermain tangan seperti ini, ia tak meringis ataupun menangis, ia sudah terbiasa dengan rasa sakit nya ini karena perlakuan keluarga maheswari, dan itu tak seberapa dengan luka di hatinya.

"Kamu memang pempuan tidak tau diri pertama yang pernah saya temui, pergi dari sini, dasar sialan. " marah Matheo.

Deg.

'Sakit sekali. 'Batin Alunar menangis kecewa.

"Tolong jaga dirimu dan perhatikan lah Emilio dia membutuhkan sosok yang selalu ada di sisinya." ucap Alunar tersenyum sendu.

Deg.

'Kenapa dia masih memikirkan ku'. Batin Matheo

MENGULANG KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang