Part 1

8.1K 396 3
                                    




"Ihh.. Apaan sih kamu!!! Lagian kalo nanti sampe ada yang berani sama kamu kakak kasih pelajaran." Jawabnya dengan suara yang lebih tinggi dari sebelumnya.

"Yah, jangan gitu juga kak. Kasian mereka juga. Pleasee mau ya?" balasku dengan ekspresi yang sama.

"Hah.. Ekspresi muka kamu bikin kakak ga bisa nolak. Yaudah iya, tapi kalo sampe ada apa-apa, kamu bilang kakak ya. Kakak gamau sunshine kakak yang satu ini kenapa-kenapa." Ungkapnya sambil mengelus-elus kepalaku.

"Yes!!! Thankyou so much Popeye! Sayang banget deh sama kakak." Aku memeluknya dengan erat karena terlalu senang.

"Oh iya, kakak nanti main jam berapa?" tanyaku. Setiap malam minggu seperti ini biasanya ka Marcel punya jadwal manggung DJ. Yap, ka Marcel adalah seorang DJ. Dia sudah melakukan hobby nya itu dari sebelum naik kelas 2 SMA. Mama dan Papa mengijinkan ka Marcel untuk DJ, hanya saja Mama dan Papa membatasi waktu pulang karena harus menjagaku di rumah. Tapi sekarang berhubung Mama dan Papa sedang  di rumah, ka Marcel pasti mendapat ijin lebih lama dari biasanya. Setiap kali dia ada jadwal manggung, aku hanya berdua bersama bibi di rumah. Dia tidak selalu bermain DJ di club, terkadang bermain di Birthday Party, Farewell Party, atau acara lainnya. Dan hal itu yang membuat dia bisa mempunyai uang jauh lebih banyak daripada aku.

Oh ya, Mama dan Papa di Indonesia hanya untuk mengunjungi dan ka Marcel disini. Papa memiliki bisnis di Singapore. Senelumnya mereka pulang-pergi ke Singapore. Tapi sudah sekitar 1,5 tahun mereka tinggal di Singapore. Datang ke Indonesia karena memang sedang ada kerjaan di Indonesia atau ingin mengunjungiku dan ka Marcel. Tetapi dengan hal itu aku dan ka Marcel tidak kekurangan kasih sayang dari mereka. Karna kita tidak pernah lost contact.

"Jam 9 dek.. kakak pulangnya malem banget. Mama Papa kan lagi disini, jadi kamu ga berdua doang. Okay?" balasnya.

"Okedeh Popeye.." jawabku sambil mencium pipinya.

---

Hari ini adalah hari pertamaku sekolah. Aku berangkat bersama ka Marcel sesuai dengan perjanjian yang sudah kita buat. Menuruniku di halte dekat sekolah dan menjemputku di halte yang sama. Ini adalah salah satu cara agar orang-orang tidak berdikir bahwa aku adalah adik ka Marcel.

"Kamu yakin dek? Kakak ga tega ninggalin kamu di halte gitu." Tanya ka Marcel dengan suara memelas.

"Yakin kakakku sayang. Gapapa kok, kan halte juga ga jauh dari sekolah. Lagian tadi mama sama papa juga udah bolehin." Balasku dengan penuh keyakinan agar ka Marcel tidak banyak bertanya.

"Yaudah, take care ya. Nanti pulang kakak jemput disini lagi ya. See you. " Jawabnya sambil mengusap kepalaku.

Aku berjalan dengan penuh sukacita sambil melihat sekelilingku yang ramai dengan anak murid sekolah Harapan Mulia. Kebanyakan dari mereka berangkat sekolah dengan mobil atau motor pribadi. Murid-murid yang berjalan sepertiku tidak begitu banyak dan sepertinya mereka juga berbeda kalangan dengan yang lain. Tapi aku lebih suka seperti ini. Just be my self!

---

Semua anak baru berkumpul di Aula sekolah untuk mendapatkan beberapa pengumuman sebelum masuk kelas masing-masing. Ini adalah kegiatan awal masuk sekolah yang pasti dilakukan di semua sekolah. Kita semua mendengarkan kata sambutan dari kepala sekolah, perkenalan guru-guru, perkenalan ketua OSIS, dan hal yang lainnya.

Acara di aula tadi udah selesai dan sekarang kita semua masuk ke kelas masing-masing. Gue di kelas X A, gue masuk kelas itu dan duduk di bangku yang masih kosong. Ada sekitar 5 bangku yang masih kosong dan akhirnya gue memilih duduk di posisi bangku yang ada di tengah dan sebelahnya ada 1 cewe. Gue duduk di sebelah 1 cewe ini dan kasih senyuman doang. Gue bukan tipikal orang yang bisa deketin orang buat minta diajak kenalan. Gue lebih memilih diem dan nunggu ada yang minta kenalan dan habis itu gue baru berani nanya-nanya walaupun masih suka takut.

"Halo.. Nama lo siapa? Gue Evelyn." Wahh, ternyata dia nyapa dan minta kenalan duluan sama gue. Ini cewe cantik, keliatannya nice girl dan feminime.

"Haii.. Aku Celia. Salam kenal hehe.." jawabku dengan senyuman.

Gue dan Evelyn ngobrolin hal-hal yang biasanya anak baru pertanyakan. Dan sejauh ini, Evelyn orangnya asik. Dan kayanya dia punya sifat bawel deh. Hahaha.. Karna dari tadi dia jelasin macem-macem dan gue yang cumin bilang "ohh" "waahh" "oh gitu" "trus-trus?". I'm a good listener dan ga suka banyak ngomong.

---

Selesai jam pelajaran pertama, gue sama Evelyn pergi bareng ke kantin. Sebenernya gue rada males ke kantin, karna takut ketemu sama ka Marcel atau 2 sahabatnya itu Ka Dave dan ka Evan. Gue udah kenal sama sahabat-sahabatnya ka Marcel dari gue masih SMP. Itu karna ka Marcel suka ngajak main mereka ke rumah dan akhirnya kita kenal dan jadi deket gitu sampe anggep gue jadi adek mereka juga.

"Astaga! Aku lupa bawa dompet. Hehe.. Aku ambil dompet dulu ya. Kamu duluan aja ke kantin. Aku nitip pesenin somay sama jus melon ya." Kata gue.

"Oukayyy Cel." Balas Evelyn.

Tanpa ngeliat sekeliling aku langsung balik badan dan berlari kecil, dannn...

Brukkk

"Awww.." ucap gue spontan setelah gue jatoh.

Tiba-tiba ada yang nyamperin gue pake sepatu nike putih dan celana panjang. Brarti dia cowo. Dan gue jatoh kayanya karna nabrak dia tadi tanpa di sengaja. Gue liat tangannya di ulur buat bantu gue bangun dari jatoh. Abis gue bangun, gue langsung liat mukanya yang ternyata gue kenal siapa dia. Oh my God! Gue mesti gimana nih?

---

(re-upload. aku ubah sedikit ceritanya. hihiihi)

haloo.. gimana ceritanya? hehe

untuk next part aku bakalan coba ganti bahasanya pake "aku" dan kaya semi formal gitu. mnurut kalian gimana?

Jangan lupa Vote dan Comment ya! thankyouuu

Je_Azalea

My Best BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang