03 - Apakah pantas membencinya?

234 11 1
                                    

Benci hanya akan
menodai hati suci mu
.
.
.

Hari-hari ku lalui namun, namun hari ini terlihat berbeda dengan hari biasanya, sejak melangkahkan kakiku keluar rumah sampai akhirnya langkah kakiku berhenti di sekolah aku hanya merasakan emosi yang tidak bisa ku control. Entah siapa pun yang berjalan di depanku, rasanya ingin ku jambak ketika melihatnya. mungkin karena kejadian kemarin yang masih belum bisa ku lupakan.

Jam dihari itu terasa lebih lama dari biasanya, kelas sedang tidak bisa di control dan berisik seperti anak taman kanak-kanak sedang bermain, mungkin anak-anak itu masih terlihat lucu, tetapi jika ini tidak ada kelucuan sama sekali. sedangkan yang bisa ku lakukan hanyalah menahan emosiku

Mungkin sulit bagiku, untuk menahan emosi ini jika aku terus berada di dalam kelas. Lalu aku memutuskan untuk pergi menuju kamar mandi. Aku berkaca didalamnya, jika sedang emosi seperti ini yang bisa kulakukan hanyalah lagi-lagi menangis, maaf jika kebanyakan dari diary ku hanya ada tangisan didalamnya, karena aku memang cengeng.

Saat nangis ku sudah mulai mereda, tentunya aku kembali ke kelas, disana sudah tidak berisik karena datangnya guru mapel sejarah.

Guru itu menerangkan beberapa sejarah tentang masa penjajahan dahulu tentang adanya budak untuk menjadi pemuas nafsu, pastinya kalian sudah mengerti seperti bagaimana zaman itu, bukan?

Sepanjang penjelasan dari guru, aku hanya betapa kejamnya laki-laki, terkadang aku berfikir, mengapa Tuhan menciptakan wanita sebagai budak para lelaki? Apa serendah itukah perempuan dimata kalian? bagaimana aku tidak benci dengan semua laki-laki? Jika ayahku saja seperti itu? Tetapi sampai kapanpun itu aku tidak akan pernah membenci ayahku sekalipun ia menyakitiku dan ibuku berkali-kali. Karenanya, jika tanpa ia aku pun tidak akan berada di dunia ini.

Namun, aku hanya merasa tidak adil menjadi seorang perempuan, perempuan yang mengandung dan membesarkan tapi mengapa laki-laki yang dilahirkan dari rahim seorang perempuan justru melukai hati para perempuan, aku sering melihat berita maupun film dan mengapa di setiap permasalahan selalu perempuan yang menjadi korban? Apalagi saat aku mendengar seorang laki-laki bejat berkata "aku hanya menjadikan istriku sebagai mesin penghasil anak, dan jika mesin itu sudah tidak berfungsi maka akan dibuangnya mesin itu" serendah itukah perempuan, tuhan? Mengapa laki-laki begitu tega dengan perempuan? Padahal mereka tidak mungkin bisa lahir tanpa adanya sosok perempuan. Apakah seorang perempuan diciptakan hanya untuk melayani laki-laki, sedangkan tidak ada tempat terlayani untuk perempuan?

Aku selalu menyebut dan mendoakan laki-laki yang telah mengkhianati dan menyakiti perempuan itu "seorang anjing yang lemah" dan aku doakan para anjing lemah itu "semoga ia selalu menderita semasa hidupnya di dunia maupun di akhirat" sebenarnya tidak hanya itu yang ingin aku doakan melainkan beribu-ribu kata namun aku terlalu bingung untuk memilih doa apa yang paling pantas untuk para anjing lemah itu.

A Million StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang