BAB 10

4.6K 196 7
                                    

yeyy walaupun agak lambat up mimi tetap kok mangat buat kalian kalian :')
Enjoy baca cerita mimin yakkk
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tak terasa berapa lapa si manis menenangis, bahkan sudah berapa kaki shoun ingin menenangkannya dengan membacakan cerita dongen, si manis memang beehenti senjenak namun kembali lagi menangis

"hiks...hiks...huk....counn"

Dapat dilihat kini mata itu sembab wajah yang sudah basah berlinang airmata bahkan hidungnya sudah merah dengan ingus

"louuu saya mohon sudah menngis, bahkan kau sudah beberapa kali sesak napas"

Desclaimer shoun memanggil louis dengan sebutan lou karna memang kieran dan vincent menyuruh memanggil nama saja

Memang sudah terhitung hampir 3 kali louis sesak napas karna menangis, ia tak henti hentinya menangis

Ceklek

Pintu terbuka dan masuklah dua orang bertubuh kekar masuk dan menghampiri shoun dan louis. Louis yg melihat siapa yang masuk seketika mencoba menghentikan tangisnya ia sedikit meringkuk mundur hingga punggungnya bersentuhan pada kepala ranjang.

"emm...hik..."

Ia masi berusaha menghentikan tangisnya. Shoun yang melihat itu juga kembali meneggakan badanya. Kedua orang yang baru masuk itu tak lain kieran dan vincent

Mimin tau kok kalian dah nebak mereka :')

Kieran dan vincent melihag keadaan louis yang berada di luar kata baik baik saja. Anak itu sudah mandi keringat rambutnya basah karna keringat bahkan kemeja kebesaran kieran sudah hampir transparan pada tubuhnya. Pipi dan hidungnya memerah akibat menangis serta mata sembab.

"ada apa"

Kieran bertanya sangat dingin kepada louis, menyebabkan anak itu makin mengeratkan cengkramanya pada selimut

"t..t..ida...hiks"

Si kecil masi menjawab walau dengan sesegukan, pandangan matanya  ia lempar kepasa shoun berharap shoun ingin menolongnya dari dua orang yang menyebabkannya menjadi seperti sekarang.

"shoun tinggalkan kami bertiga saja di kamar"

Mendengar perintah vincent shoun menurut dan keluar, ia juga merapalkan doa doa agar louis tetap baik baik saja.











Tinggalah hanya bertiga di dalam kamar mili kieran, sekarang posisinya    louis masi ditempat yang sama. Hingga kieran dan vincent menghampirinya

Srek

Si manis di tarik kakinya hingga ia terbaring dalam kukungan kedua tuanya. Tampa intruksi vincent mengigit dan memberikan tanda pada leher putih, yang di mana sudah banyak bercak merah keunguan di sana.

"hiksss...cudahh...ndak au agi hiks.."

Mata si kecil sudah berlinang banyak, bahkan kini ia sesegukan dengan bibir melengkung ke arah bawah bibirnya pun ikut bergetar

Bukan kieran dan vincent namanya kalau tak keras kepala, walau mendengar elakkan dari si kecil, ia masi kekeh pada pendirianya. Saat ingin membuka dua kancing baju kedua si manis langsung mengelak

"hiks...HUEEEEEEEE..UWISSS NDAK MAUUUU HIKSSSS.."

Setelah itu si manis membalikkan badanya menjadi tengkurap memeluk bantal dan menyembunyikan kepalanya di sana. Dengan baju yang setengah terbuka punggung anak itu kelihatan dapat dilihat badan anak itu bergetar.

"uhhuuhhu...hiks..uwish nda au.."

Dengan suara louis yang tenggelam di bantal akhirnya kedua tuanya yang entah di rasuki apa sedikit terculi 0,5% peduli :')

" hei ada apa? "

Vincent menelusukkan dirinya dekat bantal ikut tengkurap namun kepalnya menghadapa si manis. Sambil mengusap punggung gemetaran itu yang keringatan

"heng..hiks..uwish nda au..itu atit...uwish nda bica jalan hiks.."

Suara anak itu tetedam di bantal dengan sesegukan. Kieran membangunkan louis menjadi terduduk, dapat ia lihat wajah anak itu dalam keadaan sangat kawacau, mata sembab ,bawah mata,pipi dan hidung yang merah sisa sisa airmata pun masi ada.

" apanya sakit? Hm"

Kieran membawa louis duduk di pangkuannya dengan dirinya yang bersandar pada kepala ranjang sambil mengusap usap punggung gemetar itu  yang di akibatkan karna si kecil yang sendari tadi menangis

" uanna atit...hiks HUEEEEEEEE HIKSS"

Tak dapat lagi menahan rasa sakit pada badan apalagi bagian bawhnya, melihat itu membut keduany baik itu kieran maupun vincent merasa bersalah.

" maaf okey? Aku akan mengobatinya biar tak sakit lagi,jangan menangis"

Dengan masi sesegukan louis menganggukan kepalnya lalu melihat vincent pergi mengambilkannnya obat pada laci dekat kasur

Setelah mengambilnya mereka membaringkan si kecil pada kasur lalu mengobatinya, pas melihat luka pada hole itu kieran sedikit meringis melihtnya pantas saja sakit hole i manis lecet dan robek. Setelah mengobatinya vincent menarik selimut sebatas dada.

"tidur dulu, akan aku bangunkan jika makanan sudah siap"

Si manis hanya mengangguk kemudian tertidur, kirean dan vincent melihat si manis yang telah tertidur, ikut tidur di sisi kanan kirinya dengan memeluknya.













Segitu dluuuu gesssss

Komennn kalian tim louis suka disiksa ap gak nnihhhh:')

Jangan lupa vote and coment ≥3≤

SI MANIS BUDAK MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang