BAB 5

4.9K 199 4
                                    

Haiiii mimin balik lagiii nihhh
Jangn lupa vote and comennya ya yaa biar mimin semangat up :)












Entah mengapa kieran sedikit merasa bersalah pada si budak manis itu. Pasalnya semenjak kejadian mimisan itu si manis menjadi demam tinggi sampai sekarang "eungg....hikss...pass...nni..pass..hiks" Raung si kecil dengan tangan yang di infus. Ia tak henti menangis sendari menatap tangan kanannya yang sedang di infus. "jangan banyak gerak tanganmu akan luka" Entah kesambet apa kieran yg berhati batu berkata lembut pada budaknya sendiri. Kieran memangku louis dengan dada bidangnya sebagai sandaran si kecil lalu ia bersandar pada kepala ranjanng. Sambil menepuk nepuk punggung sempit itu

"hiks...hiks...nni..uw..uwis pass...pass a..atit.. Nda au uw..uwis" lirih si kecil sambil mendongakan kepalanya menunjuka taganya yang di infus "that's okay dengan ini kau tak akan sakit lagi... Ini aka menghisap sakit mu dan kau akan sembuh" kieran berusaha menenanagkan si kecil sambir mengusap air mata yg terus meluruh itu. Lambat laun si kecil mulai mengantuk. Ia tertidur sambil memegang jari kelingking sang tuan yg di mana jika di bandingnkan jari kelingking milik kieran berukuran antara jari manis dan tengah milik louis apabila di gabungkan

Menyadari si kecil telah tertidur kieran. Menurunkannya di kasur dengan perlahan. Menarik selimut sampai dadanya. Mengusap surai rambut coklat madu itu dengan lembut, menatap wajah yang putih sehalus kulit baby, dengar hidung mungil, alis yang terhias rapi, bulu mata yang tebal dan lentik, pipi chubby dengan rona alami, serta bibir plum kecil namun lebih berisi di bawah dengan warna cherry alami. Sendari tadi kieran tak sadar berapa menit ia menatap wajah si manis

"kurasa aku sudah gila" dengan cepat kieran pergi keluar meniggalkan si kecil. Ia pergi menuju lantai bawah

"sudah ku bilang lepaskan aku, pacar ku menuggu di dalam!!" kesal wanita berambut pirang bergelombang "maaf nona tuan melarang siapapun untuk bertamu hari ini " ujar sang pelayan dengan berusaha sopan "Heii!! Dasar tak tahu diri, apakah kau tak mengenali ku, aku-"belum sempat wanita berambut pirang itu menjelaskan kieran lansung sangan "Liana apa yang kau lalukan disini" jengah kieran

"my sweetheart " liana langsung saja memeluk kieran " tentu saja bertemu dengan mu, memang apalagi " ucap liana sambil bergelantugan pada manja lengan kieran "Siapa yang membiarkan kalian membuatnya masuk kesini" kesal kieran

"what the hel, apa maksud mu babe, aku tunangan mu" ujar liana sambil memeluk kieran " berhenti mengada ngada liana dan keluar dari mansion ku cepat!!" kesal kieran sambil melepaskan tagan liana dari tubuhnya.

"woahh.. Spesies ulat bulu apa yang ada disini " uacap vincent spechless " apa katamu? Ulat bulu? Dasar mahluk astral aku ini calon kakak ipar mu" liana tak terima dia di samakan sama hewan gatal tersebut " yah apa bedanya kau dan hewan itu, sama sama suka nemplok da gatal bedanya kau melakukanya pada kieran" jengah vincent, ini bukan sekali dua kali liana kesini, bahkan ia sampai pernah merencanakan hal jahat agar kieran mau menidurinya

" Jangan menggangu ketenangan ku, Sebaiknya kau keluar " kieran sudah tak tahan lagi dengan liana " bawa dia keluar!! " ucapnya pada anak buahnya

" Ta.. Tapi sayang bagaimana dengan rencana pertunangan kita, Bu..bukanya kau janji akan melaksanakanya... KIERANNN DENGARKAN AKU" Ronta liana sambil di bawa oleh ajudan kieran keluar mansion "wow.. Kau benar benar gila apabila kau benar melaukan pertunangan dengan dia" kekeh vincent " Diamlah bastard"kesal kieran



















Karna kebisingan di bawah, membuat si manis terbangun. Kebetulan kamar milik kieran tak kedap suara, bagi kalian yg nanya kok bisa louis ada di kamar kieran, krna saat ia pingsan di kamar vincent. Kedua kakak beradik itu langsung membawanya ke kamar kieran krna kebetulan kamar itu ada alat medis. Okee back to topic

"eung... uw..uwis  nda atit, nni atit.." ia terbangun di kasur melihat tangannya di infus menjadi sedih ingin menangis. hatinya boti mimin gampang banget potek :')

ceklek

Ternyata yang masuk kamar adalah vincent. Ia seperti membawa makanan. Dengan takut takut louis sedikit mundur dari tempatnya, kalau boleh jujur louis lebih takut pada vincent di bandingnya kieran. Si manis mundur hingga pungungnya bersentuhan dengan kepala ranjang.
Sampai pada akhirnya vincent sudah ada di depannya.

"nd..nda atal uw..uwis " ucapnya takut apabila vincent akan memukulnya bila ia di ketahui nakal "makan" singkat, jujur vincent tak terlalu peduli pada si manis, apalagi saat kieran menyarankan nya untuk di rawat di kamarnya. Ia menganggap louis hanyalah budak biasa yg apabila mati ia masi bisa membeli budak lain.

Si manis mengangguk cepat. Saat makanan di taruh di depannya ia dengan cepat makan. Namun karna tangan kananya yg di infus, ia agak kesusahan makan menggunakan tangan kiri. "kau bisa makan dengan benar tidak kasur jdi kotor!! " kesal vincent karna cara makan louis berantakan dan lamban

"eung...uwg..uwish mafg uw..uwan " ucap si manis dengan mulut mengembung karna masi mengunyah. Jujur ia tadi kaget saat di bentak oleh vincent " 5 menit makanan itu sudah harus habis" ajarnya memperlihatkan timmer pada si kecil. Namun si kecil hanya memiringkan kepalanya bingung ia tak mengerti maksud sang tuan "jika disini bunyi kau harus selesai makan" vincent mengerti ia tak paham

Ting

Ting

Ting

Alat bunyi saat louis belum selesai makan " aku tak suka apa bila orang tak menepti perIntahku " vincent dengan kasar melempar piring yang masi berisi bubur ke lantai. Hal itu membuat badan si manis bergetar ketakutan ia memejamkan matanya takut. Menarik Si manis dengan kasar untuk berdiri. Menarik dengan kasar infus yang masi terpasang pada tangannya menyebabkan darah kekuar. Vincent membawa louis keruang bawah tanah.














Segitu duluuu ceritaa mimin.
Semoga kalian terhibur :)

SI MANIS BUDAK MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang