New Story !!!
Annisa adalah Wanita yang cantik, pintar, mandiri, dan sukses. Meskipun terlahir dari orang tua seorang Musisi terkenal, namun ia bisa buktikan kalau ia sukses dengan caranya sendiri.
Novel ini akan bercerita mengenai lika liku hidup A...
Ini pertama kalinya aku pulang ke Indonesia setelah hampir lima tahun aku di Amerika untuk menyelesaikan kuliahku hingga S2 disana. Bukan tanpa alasan aku tidak pernah pulang ke Indonesia, ini adalah konsekuensi yang harus orang tuaku terima ketika mereka memutuskan untuk bercerai. Ya Papa dan Mamaku akhirnya memutuskan bercerai setelah skandal yang dilakukan oleh Mama, yaitu mama berselingkuh dengan seorang pengusaha kaya yang membuat akhirnya Papa memutuskan untuk menceraikan mama.
Aku yang saat itu masih SMA dan tidak ingin kedua orang tuaku bercerai, berusaha untuk mencari jalan lain supaya mereka tidak jadi berpisah, sehingga aku memberikan pilihan pada mereka, yaitu Jika mereka memutuskan untuk bercerai maka aku akan memilih kuliah ke luar negeri dan tidak akan mau pulang sebelum aku lulus S2. Namun jika mereka masih memilih untuk bertahan dalam rumah tangga maka aku tidak akan melakukan hal itu. Namun ternyata keputusan mereka sudah bulat dan memilih untuk berpisah.
Sehingga mau tidak mau aku menjalani lima tahunku tanpa bertemu dengan Papa dan Mama serta kedua adikku. Sekarang Papa dan Mama sudah mempunyai keluarga masing-masing. Tak lama setelah bercerai mama menikah dengan selingkuhannya dan Papa menikah dua tahun kemudian dengan seorang penyanyi juga yang saat ini ku sebut Bunda.
Dampak kepergianku ke Amerika juga terjadi pada hubunganku dengan Al. Aku dan Al baru berpacaran selama satu tahun akhirnya harus merelakan hubungan kita jalani dengan LDR. Meski begitu, Al tetap rutin mengunjungiku di Amerika sekedar melepas rindu.
Saat ini, setelah lima tahun aku masih berpacaran dengan Al. Hubungan kami berjalan sudah enam tahun. Aku pulang ke Indonesia tanpa mengabari siapapun, termasuk Al. Aku ingin memberikan surprise ke Al dengan pulang tanpa memberi kabar terlebih dahulu.
Aku mendapat kabar dari Indra, adik Al kalau sekarang Al ada di cafe faforitnya, sehingga sekarang aku sudah berada di depan cafe untuk mengejutkan Al, namun setiba aku di dalam cafe, aku melihat pemandangan yang sungguh membuatku sakit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku melihat Al dan Anya, sahabatku tengah bermesraan dan saling berpelukan. Aku lalu mendekati mereka dan mereka sangat terkejut dengan kedatanganku. Al berdiri dan mencoba untuk menenangkanku yang sudah menahan air mata untuk jatuh.
"Sayang kamu udah pulang ? Tolong dengerin penjelasanku dulu sayang." ucap Al membela diri.
"Kamu ternyata selingkuh dengan sahabat baik ku sendiri Al. Aku ngga nyangka kalian setega ini denganku. Aku salah apa Al ?" tanyaku dengan tangisan yang sudah jatuh ke pipi.
"Udahlah kita ngga usah ngelak lagi. Lagian kebetulan Nisa sudah tahu jadi kita ngga perlu sembunyi-sembunyi lagi menjalani hubungan ini. Nisa sorry tapi aku udah pacaran sama Al selama setahun ini. Tolong kamu mengerti." ucap Anya dengan tanpa rasa bersalah.
"Kamu tega Anya sama aku ? selama ini aku kira kamu tulus temenan sama aku, tapi ternyata malah kalian menusuk aku dari belakang. Apakah nilai pertemanan kita hanya sebatas ini Anya ? Kamu lebih milih laki-laki daripada persahabatan kita." ungkapku.
"Kamu ngga usah naif jadi orang nisa. Selama ini kamu selalu dapat apa yang kamu inginkan. Kamu selalu egois dan mendapatkan apa yang aku inginkan. Aku mencintai Al jauh sebelum kamu mencintai Al. Tapi kamu tega merebutnya dari aku. Sekarang aku hanya mengambil apa yang memang menjadi milikku dari awal." kata Anya.
"Kamu yang ngga pernah bilang Anya. Kalau kamu bilang kamu menyukai Al, aku akan ngalah. Karena persahabatan kita lebih penting daripada laki-laki bagiku."
"Halah udah deh ngga usah sok suci dan naif. Sekarang loe udah tahu yang sebenarnya. Jadi mending kalian putus aja, karena Al sudah menjadi pacarku." ucap Anya.
"Baiklah. Terima kasih untuk luka yang kalian berikan padaku. Permisi." jawabku dan langsung pergi dari sana.
"Nisa tunggu nisa dengerin penjelasan aku dulu." teriak Al dan ingin mengejarku namun Anya dengan cepat menahan tangan Al.
Aku tak sanggup dengan pengkhianatan yang Anya dan Al lakukan padaku. Aku sungguh bodoh teramat mempercayai mereka. Percaya dengan manusia adalah rasa sakit yang disengaja. Aku melangkahkan kakiku untuk berlari dan semakin jauh dari sana, seakan ingin lari dari kenyataan yang saat ini aku terima.