TERBANGUN

1.6K 12 0
                                    

Aku terbangun dari tidurku, lagi-lagi aku mimpi buruk. Mimpi kejadian tujuh tahun yang lalu, dimana saat Al dan Anya ketahuan selingkuh di belakangku. Akhir-akhir ini aku sering mimpi buruk, entahlah apa yang sedang terjadi kepadaku.

Aku melihat di sampingku ada sosok lelaki yang masih tertidur. Ah sial, semalam kami telah berhubungan badan, hingga tiga ronde malah. Seluruh tubuhku rasanya remuk, apalagi bagian bawahku, masih terasa perih. Rasanya untuk bangun saja aku masih tak mampu.

Keadaan kami masih sama-sama telanjang dengan berselimut saja. Aku mencoba untuk bangun namun nyatanya masih tidak bisa. Karena ulahku akhirnya membangunkan Arlan dair tidurnya, ia lalu meraih tubuhku dan memelukku sambil tidur.

"Kamu sudah bangun ? Kenapa tidak membangunkanku ?" tanyanya dengan suara parau khas orang yang baru bangun tidur.

"A...Aku tidak ingin menganggu tidurmu." jawabku dengan halus.

"Milikmu yang bawah masih sakit ? Maaf semalem aku terlalu kasar mainnya." ucapnya lagi.

"Iyaa masih sakit." jawabku dengan malu.

Arlan kemudian bangkit dari kasurnya. Ia sekarang berdiri dan berjalan ke samping ranjangku. Aku melihat tubuh gagahnya berjalan, mana yang bawah miliknya terlihat sudah agak mengacung.

Tiba-tiba Arlan mengangkat dan menggendongku menyamping. Aku terkejut dan seketika berkata Ahh. Arlan tersenyum sambil memapahku ke kamar mandi.

"Aku akan memandikanmu. Hmm mungkin kita bisa mandi bersama." ucanya dengan senyum penuh arti.

"Tapi jangan bermain lagi. Milikku masih terasa sakit dan ngilu." ucapku.

"Baiklah. Aku akan berusaha menahannya. Tapi kalau nanti tidak tahan, maaf karena tubuhmu benar-benar membuatku candu." 

Arlan memang benar-benar tidak ada puasnya. Tidak cukup semalam aku digarapnya hingga subuh, sekarang pun dia masih ada tenaga untuk menyetubuhiku. Dan akhirnya memang di dalam kamar mandi, adegan demi adegan panas pun kami lakukan kembali.


*********************

Dua hari setelah kejadian persetubuhan kami, Arlan sama sekali tidak menghubungiku. Aku tahu mungkin dia sibuk dengan pekerjaannya sebagai public figure, tapi aku sedikit kecewa dia tidak mengabariku sama sekali setelah kejadian itu. Aku sampai berpikir kalau diriku hanya bagaikan cinta satu malamnya saja. 

Aku masih malas-malasan tidur di rumah Mama hari ini. Terdengar ada yang mengetuk pintu kamarku dan aku akhirnya membuka pintu kamarnya. Terlihat Bik Tini dengan memakai seragam asisten rumah tangganya sudah di depan kamarku.

"Non ditunggu Ibu di ruang makan." ucap Bik Tini.

"Iya bik Nisa cuci muka dulu ya." balasku

Aku segera mencuci muka dan sikat gigi. Mama orangnya memang sangat disipin. Pukul 7 pagi sudah harus ada di meja makan. Mungkin karena bekerja di industri hiburan, disiplin adalah salah satu attitude yang harus dipunyai oleh seorang public figur.

"Pagi Mamah.." ucapku dari atas tangga menuju ke meja makan di lantai satu.

"Pagi sayangnya mamah.. Kamu begadang lagi semalam ya kok baru bangun ?" ucap Mama sambil menyendok nasi goreng di piringnya.

"Mama aja yang kepagian. Aku kalau di Korea ini masih tidur kali ma hehehe." ucapku yang sudah sampai di ruang makan dan mencium mama setelahnya.

"Ayah mana mah ?" tanyaku pada mama.

"Ayah sudah berangkat mengantar kedua adikmu sekolah. Tadi titip salam ke kamu. Udah ayo makan setelah ini Mama ada rehearsal di stasiun TV." ucap Mama.

ANNISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang