SEPTEMBER 2007

2.4K 8 0
                                    

  Saat Ana akan naik ke kursi penumpang.Ana melihat beberapa paperbag dan juga koper besar disana.

"Gak jadi deh pak.Penuh."

"Disebelah saya masih bisa mba."

"Gak usah pak.Biar saya pesan taksi lain aja."

"Gak akan ada taksi lain mba."

  Ana melihat keadaan sekitar yang begitu sepi.

  Dengan terburu-buru Ana langsung masuk dikursi sebelah supir dan langsung menyebutkan alamatnya.

Supir tersebut langsung melajukan mobilnya.Namun,Ana merasa itu bukan jalan yang seharusnya mereka lewati.

Ana melirik jam pada tangan kirinya.

   Pukul 00.15 wib

Jalanan itu kini berubah menjadi sangat sepi.Mobil itu terparkir disebelah toko yang sudah tutup.

  Ana sempat beberapa kali protes dan was-was akan memukul jika supir itu melakukan hal-hal diluar nalar.

  Supir tersebut membuka topinya.

  Meskipun keadaan sekitar sedikit gelap.Ana sangat jelas melihat wajah itu dari samping.Ia paham pemilik bibir,hidung,dagi dan bentuk rambut itu milik siapa.

  Ana berulang kali berusaha membuka pintu mobil ataupun kaca mobil.Namun,terus-terusan gagal.

  Ana menyenderkan punggungnya ada sofa.Dan membuang muka,melihat kearah luar.

  Matanya terasa penuh dengan genangan air.Ia berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menangis,melihat seseorang yang berada dihadapannya.

"Gimana kabar lo?."

  Pertanyaan pertama itu membuat jantung Ana terasa berhenti berdetak.

Lelaki itu mendekat setelah membuka sabuk pengamannya.

Ana sedikit minggir dekat jendela.

Lelaki itu mencoba menyentuh tangan Ana.Namun,dengan sigap Ana menarik tangannya dan menggigit kuku jempolnya.

"Gue nanya."

"Gue mau pulang."

  Lelaki itu tanpa kata.Memasang sabuk pengamannya dan melajukan mobilnya.

   Sesampainya diparkiran apartemen.Ana segera turun dari mobil.Lelaki itu masih terus mengejar sampai depan pintu kamar Ana.

"Na..dengerin dulu,gue mau jelasin."

"Jelasin apalagi?."

"Gue lulus kuliah di Amrik."

"Iya selamat."

"Gitu doang?."

"Mau lo apasih?."

  Han!!!

   Yaaa...Lelaki tersebut adalah Han.Yang menghilang tiba-tiba dan kini hadir secara tiba-tiba lagi.

   Han kembali ke mobil,mengambil beberapa paperbag dan koper miliknya.Lalu,kembali ke depan pintu apartemen.

Han mencoba membuka pintu dengan sidik jari tangannya.

  Krekk..

  Sejenak Han terpaku.Mengira Ana akan merubah sidik jari pada pintu apartemen.

    Ana mengusap air matanya.Mengetahui siapa yang masuk kedalam apartemennya.

  Han menaruh beberapa paperbag diatas sofa dan meletakkan kopernya disamping sofa.

   Han melangkah masuk kedalam kamar,mendekat dan duduk disebelah Ana yang duduk di bibir ranjang.

  Ana akan beranjak dari duduknya.Namun,Han memegang lengan tangannya.

"Aku minta maaf."

  Ana hanya terdiam.

Han menarik tangan Ana.Membuat Ana duduk diatas pangkuannya.

  Han bisa mencium aroma tubuh Ana yang sangat harum.Parfum Ana tidak berubah sedikitpun ataupun handbody yang Ana pakai.

  Aroma tubuh Ana masih sama seperti 1 tahun yang lalu.

Ana memberontak,berusaha melepaskan diri dari pelukan Han.

"Aku kangen."Bisik Han.

  Ana masih terdiam.

"Pulanglah Han.Gue mau sendiri."

  Han melepaskan pelukannya.

Ana segera beranjak berlalu kedapur.

  Tidak lama kemudian Han keluar dari kamar.Duduk di sofa sebentar dan keluar apartemen.

     ******

  Keesokan paginya..

  Ana baru menyadari Han meninggalkan beberapa paperbag diatas sofa dan secarik kertas diatas meja.

🗨️..

    Ana,,
Aku tahu aku salah.Aku minta maaf dengan tulus.
Happy birthday to you.
Besok pagi,aku harus terbang lagi ke amrik.
  Do'a terbaik buat kamu dari aku.

    I love you!!!!

  
        Tak terasa air mata Ana menetes.

  Rasa ingin marah,kesal,dan lainnya bercampur aduk.

Ana mengusap air matanya setelah melirik jam ditangan kirinya.Lalu,beranjak dan keluar apartemen.

Ia melajukan mobilnya,membelah jalanan yang ramai.Ia melajukan mobilnya mengarah bandara.

   Sesampainya disana..

  Ana segera mencari sosok yang ia rindukan sekaligus ia benci.

  Ana pusing melihat sekelilingnya.Ana merasa dirinya tidak menemukan sosok tersebut.

Ana jongkok menangis...

  Merasa kesal,mengapa harus hadir jika pergi lagi.

  Seseorang berjalan menghampirinya.Ana mendongak.Melihat Han yang menghampirinya ia segera berdiri dan memeluk.

  Han tersenyum dan mengusap punggung Ana,menenangkan Ana.

Tanpa kata Han melepaskan pelukannya,mengusap air mata Ana.Menggenggam tangan Ana dan duduk di kursi.

"Bulan depan aku udah masuk S2 disana.Lusa disuruh ngurus berkas-berkas terlebih dahulu."

  Ana hanya mendengarkan tanpa bertanya apapun.

   Jam terbang Han akan dimulai.

Han mencium kening Ana.

"Baik-baik disini.Aku pasti balik buat kamu."

  Cup..

  Han tidak menghiraukan orang disekitarnya.Ia mencium bibir Ana.

  Dengan sadar Ana mendorong tubuh Han.

Han tersenyum nakal.

  Han melambai dan langsung berlalu.

  

SWAYANA BRIGITTE dan HANDRIK MOREMANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang