Note: Panggilan Arkana berubah menjadi AskanaRuangan sudah sepi meskipun orang-orang yang berkumpul di ruangan Askana tadi masih turut sedih karena banyak yang bilang bahwa tuan muda hilang ingatan dan itu membuat Askana bingung.
Askana duduk di tepi kasurnya dia menghela nafas karena lelah dengan apa yang terjadi saat lalu.
Mengetahui bahwa tubuh ini bukan miliknya karena tubuhnya adalah anak kecil bukan sepantaran orang yang berusia 23 tahun tetapi adalah anak berusia 9 tahun. Askana juga terkejut mengetahui fakta bahwa namanya bukanlah Arkana Kaslana tetapi namanya 'Askana Devildra.'
Itu membuat Askana shock berat mengetahui apa yang sedang terjadi, jadi Dia sudah berpindah dunia? Dan Dunia itu adalah novel yang dia baca saat di rumah sakit?!
Askana berdiri dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kearah cermin dengan naik ke kursi untuk melihat wujudnya yang baru, tubuh ini sangat menggemaskan! Memiliki rambut coklat, mata biru, pipi yang mulai seperti bakpao yang juga kenyal-kenyal!
"Ini... Sungguh imut!" Ucap Askana melihat wujud dirinya yang baru dengan senyuman yang lebar karena wajahnya yang lucu.
"Bagaimana bisa ada makhluk seperti ini, sih?!" Askana terus terpesona dengan dirinya yang baru dan terus memuji-muji tubuh dirinya.
Tok tok tok
Sebuah suara ketukan di pintu terdengar membuat Askana tersentak kaget. Askana dengan cepat turun dari kursinya dan berlari kearah pintu perlahan membukanya, dirinya melihat seorang pria tua tetapi tubuhnya terlihat sehat dan sedikit berotot, wajahnya juga cukup tampan mengingat dirinya sudah tua.
"Salam kenal, tuan muda. Saya adalah kepala pelayan disini, saya dengar anda hilang ingatan?" Kepala pelayan itu menatap Askana dengan tatapan khawatir, dia tidak tega melihat anak sekecil dirinya sudah mengalami hilang ingatan.
"Iya, Paman..." Askana terus menatap kepala pelayan itu dengan tatapan polos.
Kepala pelayan itu terus menatap Askana dengan tatapan prihatin dan dia tiba-tiba teringat bahwa dirinya belum memperkenalkan dirinya lalu membungkuk, "Maaf atas kecerobohan saya, Tuan muda. Nama saya Xyle Azaksha, Anda bisa memanggil saya Xyle."
"Aku sudah tau kok." Ucap Askana. hal itu membuat sang kepala pelayan Xyle kebingungan karena bagaimana bisa tuan mudanya yang hilang ingatan bisa mengetahui namanya?
"Kalau boleh saya tau bagaimana anda bisa mengetahui diri saya?" Tanya Xyle sang kepala pelayan itu dengan nada lembut agar tidak menakuti Askana.
"Aku mendengarnya saat para pelayan dan Ayah berbincang denganmu ketika disini." Jawab Askana dengan tatapan polos.
Xyle yang mendengar itu tersenyum terharu karena bahagia tuan mudanya itu bisa tau dirinya karena bagaimanapun dirinya lah yang selalu menjaga dan merawat Askana ketika dia masih kecil mengingat orang tuanya adalah seorang pebisnis yang terkenal sibuk.
"Saya senang anda mengetahui saya." Xyle berhenti sejenak. "Omong-omong, saya kesini karena anda harus makan malam keluarga, anda belum makan apapun selama 2 minggu ini."
Askana hanya mengangguk, Xyle tersenyum kemudian menggendong Askana dengan koala style. Kenapa Xyle menggendongnya? Karena Xyle tidak mau Askana kelelahan dikarenakan dia baru saja bangun dari komanya selama 2 minggu.
☀︎⭑⭑⭑☀︎
Sesampainya di ruang makan Askana di sambut hangat oleh keluarganya, hal ini membuatnya bingung karena alur cerita karakter Askana tidak seperti ini. Askana di kenal karena dia adalah anak bungsu dari keluarga pebisnis terkenal namun ia di jauhi oleh keluarganya atau bisa di bilang seperti di telantarkan sejak kecil.
Tetapi kenapa keluarganya malah seperti sangat menyayanginya? Apa saat ini Askana belum terkena penyakit?
Saat Askana sedang berpikir tiba-tiba saja kakak tertuanya menyodorkan makanan ke mulutnya, "Jangan terus bengong seperti itu, kau bisa-bisanya kerasukan."
「Zydan Devildra 」
Umur: 13 tahun
Tinggi: 155cm
Ketertarikan: 60%Askana melihat sebuah hologram aneh muncul di atas kepala kakak tertuanya yaitu Zydan sang protagonis utama pria di cerita buku novel yang dia baca, yang bikin aneh lagi kenapa ketertarikannya 60%?
Zydan yang menyadari bahwa adiknya melamun lagi langsung menepuk-nepuk pipinya dengan lembut agar tidak sakit, "Kenapa kau terus melamun?"
Askana tersentak dia langsung memasukkan sendok yang di sodorkan kakaknya kepadanya dan menggelengkan kepalanya, "Aku tidak melamun."
Salah satu laki-laki yang tampak sepantaran dengan Zydan terkikik melihat kelucuan adik kecilnya hal itu juga membuat kedua orang tuanya tertawa.
Askana yang mengetahui hal itu langsung menundukkan kepalanya karena malu.
"Tidak perlu malu-malu, adik. Ayo makan lagi makananmu."
Askana langsung menoleh ke sumber suara itu dan sepertinya itu adalah kakak keduanya, wajahnya tampan sama seperti kakak tertuanya yaitu, memiliki rambut berwarna hitam halus dengan mata berwarna biru tetapi bedanya warna mata Zydan berwarna ungu.
「 Alex Devildra 」
Umur: 12 tahun
Tinggi: 153cm
Ketertarikan: 57%Askana melihat hologram itu lagi yang membuatnya berfokus pada satu teks yaitu 'ketertarikan' bagaimana bisa ketertarikannya melebihi 50%?
Askana kembali fokus pada makanannya dan sesekali melirik kearah kedua kakaknya yang dibalas melirik Askana kembali, posisi tempat duduk Askana adalah di tengah-tengah kedua kakaknya sementara orang tuanya di sebrang mejanya.
☀︎⭑⭑⭑☀︎
Saat makan malam selesai Askana langsung menuju kamarnya yang di gendong oleh Xyle sang kepala pelayan. Xyle membaringkan Askana dengan hati-hati dan langsung keluar ruangan sembari mengucapkan selamat malam kepada Askana.
Askana mencoba memejamkan matanya dia bingung kenapa dia hanya bisa melihat sebuah Hologram dari kedua kakaknya tetapi kedua orang tuanya tidak.
Askana harus memikirkan cara untuk meningkatkan kasih sayang mereka kepada Askana agar mereka tidak akan menelantarkan Askana saat dia terkena penyakit nanti.
Tanpa memakan banyak waktu Askana mengantuk dan memejamkan matanya yang kebetulan hari ini sudah larut.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Why me Instead of Her?!
Romance[SLOW UPDATE] lagi di revisi ────────────────────────── Rasa sakit yang diderita sejak lama membuat semuanya berubah begitu saja secara tiba-tiba, semua kasih sayang yang diberikan kepadaku hilang semenjak aku sakit dan dianggap tidak berguna ketika...