Askana sudah selesai bersiap-siap, dia memakai kemeja putih dengan jas berwarna abu-abu dengan sepatu hitam, memakai aksesoris permata hijau yang tergantung di atas kantung bajunya dan dasi pita hijaunya. Sungguh cantik.
"Tuan muda, anda cantik sekali!"
"Benar! Tuan muda sangat mempesona!"
Askana yang sudah terbiasanya dengan pujian setiap kali dia di bantu berpakaian hanya mengandalkan senyuman lucunya, "Terima kasih!"
"Anda tidak usah berterima kasih, tuan muda!"
"Ya. Tuan muda, apakah anda ingin bertemu dengan putri saya? Dia cantik kok!"
Askana hanya terus tersenyum, dia sudah terbiasa dengan tawaran bertemu putri dari para pelayan yang melayaninya tetapi dia harus tetap fokus pada tujuannya terlebih dahulu yaitu menghindari kesepian dan kematian dari alur 'Askana' asli.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar dari luar yang membuat pelayan berhenti mendandani Askana, "Tuan muda, ini saya Xyle."
"Masuk saja, Xyle!"
Xyle langsung membuka pintu kamar Askana dan beranjak masuk ke dalam, dia juga terpesona oleh kecantikan Askana. Dia tersadar dari lamunannya itu dan membungkuk, "Tuan muda, yang lain sudah menunggu di bawah."
"Baiklah, antarkan aku kesana." Xyle langsung menggendong Askana seperti biasanya dan langsung berjalan menuju lantai bawah dimana yang lainnya sudah menunggu.
Sesampainya di sana Askana sudah di sambut oleh yang lainnya terutama Zydan dan Alex yang langsung menghampiri Askana. Zydan dengan cepat menggendong Askana di lengannya.
"Askana kamu cantik sekali." Ucap Zydan, dia langsung mencium pipi adiknya itu dengan gemas.
"Betul! Kamu sangat cantik, adikku!" Alex juga langsung mencium pipi adiknya di sisi lain.
Kedua orangtuanya yang melihat itu tersenyum cerah karena senang melihat keluarga mereka yang harmonis, "Ayo kita berangkat, perjalanan ke rumah keluarga Anderson memakan waktu sekitar 2 jam." Ucap Wille sang ayah. Mereka semua mengangguk dan mengikuti sang kepala keluarga untuk keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil.
༺୨୧༻
Selama di perjalanan mereka berbincang-bincang kecil, Sinna sang ibu sedang mengobrol santai dengan Zydan dan Alex sementara Askana sedang fokus memakan cemilan yang di bawa sembari melihat-lihat keluar jendela.
Tiba-tiba saja Alex yang duduk di sampingnya mencium telinga Askana yang membuat Askana terkejut.
"Kakak!"
"Hehe. maaf Askana, kamu gemesin sih." Alex hanya tertawa kecil melihat adiknya terkejut seperti itu yang menurutnya menambah kegemasan adiknya.
"Kakak lain kali jangan kayak gitu dong..." Askana menggembungkan pipinya yang jelas dia kesal, namun di mata Alex wajah itu hanya wajah yang imut sekaligus menggemaskan.
"Iya-iya, maafkan kakak." Ucap Alex yang masih tertawa kecil. Zydan yang melihat itu hanya mendengus kesal sementara ibu dan ayah mereka tersenyum melihat keharmonisan di antara mereka.
━─━─━─━─━
"Kita sudah sampai." Wille menghentikan mobilnya di depan gerbang yang terdapat penjaga meminta mereka untuk menunjukkan kartu undangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why me Instead of Her?!
Storie d'amore[SLOW UPDATE] lagi di revisi ────────────────────────── Rasa sakit yang diderita sejak lama membuat semuanya berubah begitu saja secara tiba-tiba, semua kasih sayang yang diberikan kepadaku hilang semenjak aku sakit dan dianggap tidak berguna ketika...