Askana kini sedang berada di dalam kelasnya, saat ini sedang jam istirahat kedua tetapi Askana tidak akan ke kantin dengan alasan malas karena dia juga membawa bekal dari rumahnya.
Kelas dalam keadaan kosong karena semua murid pergi ke kantin meninggalkan Askana seorang diri di kelasnya.
Askana memakan bekalnya sendiri dengan tenang dia menyukai suasana yang sepi tanpa banyaknya orang seperti waktu dulu dia di rumah sakit, berbaring sendirian tanpa ada yang mengganggunya sangat membuatnya nyaman.
Clack
Tap tap tap
Suara pintu terbuka serta suara kaki berjalan memasuki ruang kelas Askana, tetapi dia tidak peduli akan hal itu karena dia beranggapan bahwa suara kaki yang melangkah itu adalah suara teman sekelasnya yang kembali dari kantin.
Askana melanjutkan makannya dan tidak mempedulikan siapa yang masuk ke kelasnya.
Bukh
Sebuah tangan berada di meja Askana yang membuatnya terkejut, dia menoleh ke arah pemilik tangan itu yang ternyata adalah Zion orang yang dia temui saat pulang sekolah kemarin.
Zion menyeringai kecil melihat Askana yang terkejut serta pipinya yang sedikit memerah itu, Zion menganggap bahwa wajah Askana yang seperti itu sangat menggemaskan.
Zion mendekatkan wajahnya ke wajah Askana yang menjadi hanya berjarak beberapa inci.
"Kita bertemu lagi, Sayang?" Zion terus menyeringai dan mulai menggesek-gesekkan hidungnya pada hidung Askana.
"E-eh?!?!" Askana tersentak dengan Zion yang tiba-tiba mendekat ke arahnya.
Askana segera mendorong pelan Zion agar menjauh darinya, Bagaimana bisa pemeran utama pria ketiga berbuat seperti itu padanya yang hanya sebuah Second male lead?!
Zion terdorong menjauh tetapi itu hanya membuatnya menyeringai lebar karena perbuatan Askana padanya, Zion menaruh tangannya di pipi Askana dan mulai membelai pipinya.
"Kau menggemaskan, tau?" Zion perlahan mulai mendekatkan kembali wajahnya ke wajah Askana.
Perkataan Zion membuat wajah Askana kembali memerah seperti kemarin, namun hal itu membuat Zion semakin menyukainya terlihat jelas dari bibirnya yang menyeringai.
Clack
Suara pintu kembali terbuka memperlihatkan Halif yang masuk ke dalam kelas dengan senyum cerahnya dengan membawa beberapa cemilan di tangannya.
"Askana lihat! aku bawa cemilan kesukaan kamu, loh!"
Dengan cepat Zion menarik dirinya menjauh dari Askana, Halif yang melihat itu hanya menatap mereka dengan bingung. Apakah aku melewatkan suatu adegan?
"A-ahk... Halif kamu sudah kembali? Dimana Hafiz?" Askana mencoba memulai pembicaraan agar tidak canggung, wajahnya tampak gugup.
"Oh! Dia sedang ke toilet, dia juga menyuruhku duluan ke sini." Halif duduk di kursinya yang berada di sebelah Askana dan menaruh cemilan yang dia bawa di atas meja.
Halif mendekatkan mulutnya ke arah telinga Askana lalu dia berbisik, "Kenapa... Kak Zion ada di sini?"
Askana yang mendengar bisikan Halif hanya bisa tertawa gugup karena tidak tau harus membalas apa bisikan Halif, Askana juga bingung kenapa bisa Zion yang seharusnya berada di gedung sekolah SMP ada di sini.
"Oh, dek Halif! Kita bertemu lagi, ya?" Zion tersenyum hangat, perubahan sikap Zion membuat Askana terheran-heran. Dia tersenyum...?
"Kak Zion, apa kabar?" Halif melihat Zion dengan senyuman yang sama, tetapi Halif tampak sedikit gugup karena dia sedang berbicara dengan siswa terkenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why me Instead of Her?!
Romance[SLOW UPDATE] lagi di revisi ────────────────────────── Rasa sakit yang diderita sejak lama membuat semuanya berubah begitu saja secara tiba-tiba, semua kasih sayang yang diberikan kepadaku hilang semenjak aku sakit dan dianggap tidak berguna ketika...