2 ~ PG

174 9 2
                                    

Halilintar terbangun karena sinar cahaya matahari yang menyinari mata nya, yaps halilintar tertidur tadi malam dengan ketakutan.

" Woy hali bangun sudah pagi " ucap Taufan.

Halilintar terbangun dari tidurnya, ia mengumpulkan nyawanya, setelah nyawanya terkumpul, halilintar masih mengingat kejadian malam tadi yang terjadi pada mereka.

Halilintar keluar dari kamarnya dan menuju keluar dari asrama itu, halilintar berjalan sembari masih memikirkan kejadian itu, halilintar sangat bingung, siapa laki-laki tadi malam yang menyeret rantai itu, dan apakah ini baru saja terjadi??... halilintar tidak tau, tidak ada jawaban dari siapapun saat ia tanya.

" Lo kenapa sih? Dari tadi kayanya lo selalu bengong, mikirin apa?" Ucap gempa dan solar dengan penasaran.

Taufan dan halilintar yang mendengar itu saling bertatapan dan menjawab dengan gelagapan.

" Ehh...a-anu...i-itu..tadi malam kami tidak bisa tidur karena ada gangguan" Ucap Taufan dengan sedikit gelagapan.

" Iya benar kata Taufan, kami tidak bisa tidur karena gangguan itu...dan aku baru pertama kali melihatnya, itu siapa sih? dan kenapa dia keluar malam-malam, bukannya peraturannya tidak boleh keluar malam-malam kan? " Ucap halilintar sambil bertanya dengan penasaran.

" Sebenarnya gangguan itu sudah lama ada...dan ia meneror para penduduk di asrama ini...dan banyak korban yang sudah kehilangan nyawa karena ia, tidak lain tidak bukan, ia mencari mangsa, jadi kalo kalian mendengar suara itu, jangan di hiraukan, apalagi kalian membuka pintu untuk mengeceknya " Ucap gempa dengan tegas.

Halilintar dan Taufan yang mendengar itu hanya mengangguk kecil, halilintar merasa ada yang janggal dengan kejadian ini.

" Tapi...tadi gua ngintip dikit, laki-laki itu pake kacamata... tapii dia agak misterius " Ucap halilintar.

" Iya, dia memang misterius, lain kali jangan di intip, walaupun dengan celah sedikit ia masih bisa melihat kalian " Ucap gempa.

Mereka hanya mengangguk-angguk, tak lama itu blaze, thorn dan ice datang menghampiri mereka, tak lama itu mereka di susul oleh fang dan Gopal.

" Hari ini semua berkumpul ya? tumben sekali, waah ada ice juga, biasanya ice bangun nya siang " Ucap gempa dengan sedikit tertawa

" Iya, gua di paksa thorn buat ikut, padahal gua ngantuk banget " Ucap ice

Halilintar yang melihat itu sedikit tersenyum, hati nya lega karena semua teman-teman baik baik saja.

Waktu pun terus berjalan, sampai tiba saatnya mereka makan malam, halilintar membangunkan taufan dan thorn yang masih tertidur pulas.

" Woy bangun udah mau malam, kita di suruh makan malam " ucap halilintar sembari menggoyangkan badan Taufan dan thorn

Akhirnya setelah drama cukup panjang, taufan dan thorn pun terbangun dan mereka berjalan menuju ruang makan.

20 menit kemudian, mereka selesai makan dan kembali kekamar masing-masing.

Setelah makan, halilintar duduk di lorong koridor asrama sendirian, saat halilintar sedang bengong tiba-tiba ada fang yang mengangetkan dirinya.

" Dorr... "

Halilintar kaget dengan keberadaan fang, fang yang bingung melihat halilintar sepanjang hari bengong pun mulai kepo dan akhirnya ia bertanya.

" Li, Lo kenapa sih? kayanya dari awal makan sampe sekarang bengong terus, ada apa? Apa yang lo pikirin? " Ucap fang bertanya penasaran.

" E-ehh...gada apa-apa kok cuma agak pusing aja kepala gua, kurang tidur kayanya " ucap halilintar sembari tersenyum.

Fang hanya mengangguk kecil, dan fang akhirnya meninggalkan halilintar duluan, ia pergi entah kemana.

Waktu pun berlalu, malam kini tiba, halilintar mulai takut hal seperti kemarin malam terulang kembali.

Dan jam sudah menunjukkan pukul 23.30, yang berarti sudah saatnya mereka tidur dan beristirahat, karena besok kemungkinan ada hal yang menyenangkan.

Sejam berlalu...dua jam berlalu

Saat jam menunjukkan pukul 01.30 malam, kembali terdengar suara orang menyeret rantai itu, dan kali ini bukan hanya suara rantai yang di seret, tapi suara tembakan juga ketukan pintu

" SRKH.. SRKHHHH... SRKHHHH "

" Dorr..dorr "

" Tok..Tok..Tokkk "

Suara itu awalnya jauh, tapi lama kelamaan semakin dekat dan, berhenti di depan kamar asrama halilintar, seseorang misterius itu pun kembali mengetuk pintu dan di iringi suara tembakan juga rantai yang di seret², tak lama itu orang misterius itu tertawa seram.

Tak di sangka ternyata, Taufan, ice dan gempa juga ikut terbangun karena suara itu, taufan yang mendengar itu langsung panik, ia takut, cemas, semua campur aduk, pikiran nya melayang, halilintar segera menenangkan diri nya dan taufan.

Satu jam telah berlalu, akhirnya laki-laki itu pergi, mereka baru menghela nafas lega, dan akhirnya mereka menenangkan diri dan pikiran mereka masing-masing, akhirnya setelah tenang, mereka pun kembali tidur.

PG House [ Updated ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang