Nunew tersadar dari pingsannya. Dia diam memperhatikan ruangan yang asing. Bajunya juga sudah terganti. Dan siapa yang menggantikan bajunya?.
Kilasan kejadian sebelum dirinya pingsan berputar dikepalanya. Terakhir yang dia ingat dirinya berada di dekapan zee sebelum pingsan. Berarti kini dirinya tengah berada di kediaman zee.
Tok..tok..tok
pintu diketuk tak lama muncul lah Seorang pelayan berusia lanjut memasuki ruangan. Sepertinya dia seorang kepala pelayan.
" Nyonya saya diperintah tuan untuk membawakan makanan untuk nyonya." Rahang nunew hampir jatuh saat mendengarnya. Yang benar saja dirinya laki-laki masa di panggil nyonya.
" t-ttungu dulu sepertinya ada kesalah pahaman di sini. Bibi aku laki-laki jadi sebaiknya panggil aku dengan nama ku saja. Nunew, nama ku nunew bibi bisa memanggilku dengan nama itu." Nunew benar-benar tak habis pikir siapa yang memberi ide untuk memanggilnya nyonya.
" Tidak bisa sebab tuan zee yang menyuruh kami memanggilmu dengan sebutan nyonya." Astaga pening sekali kepala nunew mendengarnya. Bagaimana bisa kepala zee mendapatkam ide untuk memanggilnya nyonya.
Panjang umur, orang yang membuat kepala pening secara tiba-tiba masuk kedalam ruangan beserta bodyguardnya.
" Kalian bisa meninggalkan ruangan." Nunew hanya memutar matanya saat mendengar perkataan semi perintah tersebut.
Nunew menahan tangan bibi ja. Dirinya tidak ingin hanya berdua diruangan bersama pria otoriter tersebut.
" Bibi jangan tinggalkan aku." Nunew menggelang panik saat melihat para bodyguard mulai keluar ruangan.
Bibi ja melihat wajah tuan nya yang hanya menampilkan wajah datarnya. Tak kuasa untuk membantah perintah tuannya.
" Maaf kan bibi nyonya bibi harus keluar." Nunew melotot saat kata nyonya kembali didengarnya.
Zee memperhatikan semua interaksi antara bibi ja dan nunew. Zee sangat suka ketika nunew mengeluarkan berbagai ekspresi saat berbicara. Zee lagi-lagi melihat nunew dengan sisi yang berbeda.
Nunew tiba-tiba menatap zee, zee segera menormalkan mimik wajahnya menjadi sedatar mungkin.
" Bagaimana keadaanmu bocah?"
" Seperti yang kau lihat aku masih hidup." Nunew menjawab asal.
Ctakk... bunyi jidat yang beradu dengan suara sentilan membuat nunew mengaduh.
" Yaaaaaa.... ini sakitttt." Nunew mengelus-ngelus jidatnya yang memerah.
" Dasar tua bangka jelek." Nunew bergumam kesal.
" Aku mendengar mu nunew." Zee kemudian mengeluarkan sebuah berkas yang sedari tadi dia bawa.
" Mari kita diskusikan tentang kau yang akan tinggal bersama ku." Zee dengan santai mengeluarkan berkas untuk diberikan kepada nunew.
" Tunggu sebentar apa maksudnya dari aku yang akan tinggal di sini?"
" Dengar aku hanya akan menjelaskan satu kali lalu kau dengarkan dengan baik, paham?"
Nunew hanya mengangguk dengan polosnya.
" Seperti yang sudah kita sepakati sebelumnya bahwa tanah tempat panti asuhan yang kau tinggali itu sudah jatuh tempo pembayaran dan kau harus melunasinya dalam waktu 3 hari."
" Tapi sudah hari kedua belum ada tanda-tanda kau akan melunasinya, dan sesuai perjanjian bila kau bisa melunasi kau tidak akan tinggal bersamaku dan bila gagal melunasi kau yang akan aku ambil dan sebagai gantinya aku akan memindahkan hak kekuasaan tanah menjadi atas nama ibu panti."

KAMU SEDANG MEMBACA
My life is in your hand
RomanceBagaimana jadinya mafia paling ditakuti jatuh hati pada pemuda yang ditabraknya dijalan. akan kah kisah mereka berjalan lancar atau justru menguak banyak fakta mengejutkan.