♪Happy Reading♪
***
Udara dingin terasa menusuk ditambah hembusan angin yang lumayan kencang. Banyak kepulan asap rokok berasal dari segerombolan laki-laki berjaket hitam yang di belakangnya bertuliskan 'ACE'. Tak jauh dari tempat mereka terdapat segerombolan laki-laki juga, mereka adalah Geng Heitor.
Kedua geng tersebut termasuk geng besar dan terkenal. Sejak lama keduanya saling bermusuhan. Kini mereka semua berkumpul untuk melakukan balapan liar.
Kemudian datanglah sebuah motor sport hitam dan berhenti di pinggir jalan, lalu si pengendara turun dari motornya.
Laki-laki itu memakai kaos hitam polos dibaluti jaket kebanggaan yang bertuliskan 'ACE', celana hitam dibagian lututnya yang robek, serta jam tangan mahal melingkar di pergelangan tangannya. Laki-laki tampan bersurai hitam itu berjalan menghampiri teman-temannya.
Dia Gregorius Putra Sebastian atau kerap dipanggil Gre, ketua geng 'ACE'. Laki-laki pemberontak, suka berkelahi walaupun itu masalah sepele, dan suka balapan liar. Namun, siapa sangka dibalik sifatnya itu dia adalah seorang mahasiswa jurusan hukum di Universitas Indonesia. Sangat bertolak belakang bukan?
"What's up bro," sapa temannya bernama Gio dan melakukan tos ala pria dengan Gre.
"Hai Gre," sapa seorang perempuan cantik memakai jaket bertuliskan 'ACE' dengan rok mini sehingga membuat laki-laki di sana terpesona.
"Hai Jessica," sapa balik Gre sambil memeluk perempuan itu.
Eits mereka tidak berpacaran, Jessica merupakan satu-satunya perempuan yang menjadi anggota ACE dan kabarnya dia sedang berpacaran dengan laki-laki lain. Meskipun hanya berteman, Gre dan Jessica sering melakukan kontak fisik seperti berpelukan tadi. Namun, Gre tetap menjaga batasannya sebagai laki-laki.
"Noh musuh lo udah ga sabaran kalah," ucap Glen, temannya.
Gre tersenyum sinis menatap lawannya yang berdiri menyambutnya dengan senyum yang menjengkelkan.
Dia Hilario atau Rio, ketua geng Heitor sekaligus musuhnya. Jika dibandingkan dengan Gre, jauh lebih baik Gre. Rio terkenal sombong dan angkuh, bahkan ia pernah berurusan dengan polisi karena ketahuan narkoba.
"Apa kabar bro?" sapa Rio kepada Gre.
"Gausah basa-basi," balas Gre tanpa ekspresi.
"Weitss santai bro, galak bener," kekeh Rio.
"Kita mulai sekarang, daripada dengerin bacotan lo," ucap Gre menatap tajam Rio.
"Kalau gue menang motor lo buat gue, gimana?" ucap Rio.
Gre tersenyum menantang. "Oke. Lo pikir gue akan kalah?" desisnya membuat Rio tersenyum licik.
"Ayo mulai!"
"Lo harus menang," ucap Glen sambil menepuk pundak Gre.
"Pasti," jawab Gre dengan mantap.
Tak lama kemudian dengan motornya mereka berdua kendarai menempati posisinya di garis start. Sebelum menutup helm full facenya, keduanya saling beradu tatapan tajam. Gre meremas stir motornya dengan kuat, lalu menolehkan kepalanya memandang ke arah depan.
Suara derum motor saling bersahutan mengisi keheningan malam itu. Ditambah sorak-sorak semangat oleh para penonton untuk mendukung mereka berdua.
Kemudian muncullah seorang perempuan berpakaian minim berdiri di antara motor Gre dan Rio. Perempuan itu mengangkat bendera yang di pegang ke udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREASELLA
Teen FictionKisah dua pemuda yang berasal dari dunia yang berbeda. Asella adalah seorang gadis kelas 12 SMA yang dituntut untuk masuk ke perguruan tinggi kedokteran. Sementara Gregorius atau Gre adalah seorang lelaki tampan namun pemberontak, apapun itu diwujud...