々. Snowman

132 10 1
                                    

warning! suicide, blood, bullying, angst, 1900+ word.

-

Setelah setahun lamanya, akhirnya muncul juga musim salju yang mana musim ini ditunggu tunggu oleh pria kecil berkelahiran Fukoka ini, tak lama lagi akan datang hari Natal pikirnya. Ia saat ini sedang duduk di balkonnya yang antik itu, dengan memandangi langit cerah dan setitik salju yang turun dengan lembut, ia jadi kepikiran dengan apa yang teman teman sekolahnya ceritakan tentang seorang "Snowman" di saat hari Natal.




"hey, apa kau tau tentang rumor manusia salju?" celetukan dari salah satu murid yang sedang makan di kantin bersama ke 4 temannya.

"yep, aku tak pernah telat tahu tentang rumor haha" jawab salah satunya

"katanya disaat hari Natal jikalau kita membuat manusia salju, kita akan di datangi oleh sosok lelaki yang berpakaian serba putih! maka dari itu rumornya disebut misteri Snowman" jelas yang lainnya

"konon katanya, jika ada yang membuat sosok itu datang ke sini, ia akan mengabulkan semua yang di inginkan oleh pembuat manusia salju, namun jika manusia salju itu leleh pastinya Snowman akan menghilang, aku melihat di berita banyak sekali korban yang menghilang atau meninggal sebab terikat oleh manusia salju itu, hii aku takut ingin menceritakan nya"

"huh penakut! kita udah kepo ini!" serempak ke 4 yang lainnya








"ugh.. besok sudah Natal, aku ingin mencoba apa yang mereka bicarakan waktu itu." Haruto begumam sembari menatap langit yang mulai sedikit berubah warna, dan matahari pun turun bergantian dengan sang rembulan.

malam ini Haruto ingin begadang, menunggu bintang jatuh siapa tau ada katanya. namun belum sempat jam dua belas malam, Haruto sudah tertidur dengan jaket dan juga selimut yang tebal, Haruto kecil sangat kedinginan..

keesokan harinya Haruto terbangun di pagi hari, biasanya ibu yang akan membangunkan nya tetapi karena ibunya sudah pergi dan sudah tidak ada di dunia lagi, jadi ia menggunakan alarm agar bisa bangun, huhu Haruto kecil yang malang hidup sebatang kara tanpa adanya orang tua, sekolah pun memberi dia beasiswa akibat dia yatim piatu, malang sekali:(

Haruto mengusap matanya, lalu berjalan keluar dan bersiap segera untuk mandi walaupun udaranya dingin. saat hendak mandi, ia memandangi dirinya sendiri di kaca kamar mandinya, sungguh pemandangan yang sangat mengerikan, ada beberapa lebam di bagian dada, perut, tangannya juga di bagian pinggulnya. Haruto menunduk menahan tangis pedih akibat perbuatan teman temannya.









Tahun pertama

Haruto yang baru pertama kali masuk ke sekolah favorit ini begitu tercengang kala sebuah sekolah mewah itu terlihat nyata di depannya, sebuah air mancur juga kolam ikan yang sangat apik dan nikmat untuk di pandang, Haruto menghela nafasnya lalu tersenyum dan berjalan ke arah kelasnya.

namun ia bingung, di mana letak kelasnya? jujur ia pelupa, namun saat ia berjalan ke sana ke mari ia mendapati seseorang dengan almamater berwarna biru sedang berada di dekatnya dan sedang memainkan gawainya, Haruto mendekati nya dan berharap itu anggota organisasi dalam sekolah ini.

Tentang Kita - JeongHaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang