“Mas, permisi dulu. Aku lagi masak loh,”
“No, babe.”
Pagi menjelang siang ini, Alana sedang memasak untuk sarapan untuk kedua anaknya, suaminya dan juga dirinya. Tetapi, tiba-tiba saja Jay memeluknya dari belakang saat dia sedang memasak. Ini sudah hampir setengah jam, posisi mereka tidak berganti.
“Mas, misi dulu ih! Nanti gak selesai,” Alana melepaskan pelukan Jay dengan paksa, karena dirinya juga sudah engap.
Merasakan paksaan dari Alana, Jay melepaskan pelukannya dengan kesal. Ia berjalan ke arah ruang tengah dengan menghentak-hentakkan kedua kakinya tanpa bicara apapun.
Alana yang sudah bisa menebak kalau suaminya ini ngambek, hanya bisa menghela nafas pasrah. Dia lebih memilih melanjutkan masaknya terlebih dahulu.
Setelah selesai ia ke ruang tengah, dimana anak dan suaminya sedang berkumpul. Jay membantu Jaden untuk menghapal suara dari berbagai hewan. Sedangkan Jarez sedang menggambarkan binatang yang di pelajari oleh Jaden.
“Guys! Let's to breakfast!” seru Alana.
Ketiganya langsung menoleh ke arah Alana yang duduk di sebelah Jarez.
“Mami masak apa?” tanya Jaden.
“Mami masak nasi goreng pakai sosis, pakai telur sama ayam juga,”
“Yeay! Jaden mau,” kata Jaden dengan senang.
“Jarez mau juga,” Jarez pun ikutan.
“Iya iya, kalian dapet kok. Sekarang cuci tangan dulu, nanti ke meja makan. Kita makan sama-sama, okay?”
“OKAY!”
Si kembar berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci tangan mereka.
“Kamu gak cuci tangan, mas?” tanya Alana pada Jay yang hanya diam.
Jay tidak membalas apapun, dia kembali duduk di sofa dan memainkan ponselnya.
Alana menghela nafasnya, “Gak usah ngambek. Aku kan tadi lagi masak,” tidak ada sahutan apapun dari Jay.
Melihat Jay yang tidak bergeming sama sekali. Alana pun terpaksa mengeluarkan ide terakhirnya yang dijamin ampuh dalam membujuk Jay ketika ngambek.
“Aku kemarin beli tiket bioskop. Padahal nanti kalau kamu udah anter twins ke school aku mau ajak kamu nonton, tapi kamu ngambek,“ Alana melirik Jay yang masih diem, “Kayaknya kamu gamau nonton deh. Yaudah aku ajak kak Ethan aja. Sekarang kan dia lagi libur,”
Alana merogoh ponsel di kantong celananya. Dia membuka aplikasi chatting dan mulai mengetik. Belum sempat pesan tersebut terkirim, Jay sudah melempar ponsel itu hingga terbanting jauh.
“Mas! HP aku!” Alana bangkit untuk mengambil kembali ponselnya. Namun Jay menariknya hingga terduduk di pangkuannya.
“Sampe kamu berani chat Ethan, aku jamin kamu gak akan keluar rumah selama seminggu,” ancam Jay berbisik di telinga Alana.
“Ya tapi kan HP aku—”
“Aku bisa beliin yang lebih bagus. Hapus nomor Ethan sekarang!” titahnya yang sepertinya tidak ingin di bantah.
“Mas....tapi kan aku butuh,” rengek Alana.
“Hapus!” tekan Jay.
Alana menghela nafas pasrah, “oke, aku hapus,” Alana dengan lemas berjalan ke arah ponselnya yang sudah terlihat ada garis halus di layarnya.
Bibir Alana melekuk ke bawah, bahwa kondisi HP nya yang sudah sangat berbeda dari sebelumnya. Layarnya hanya berfungsi sebelah untuk saat ini.
“Mau HP apa?” tanya Jay saat sudah berada di belakang Alana.
“IP 15,” pintanya.
“call.”
♡♡♡
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Day In My Family
RomanceNarasi yang menceritakan tentang seorang perempuan yang menjadi istri dari CEO perusahaan terkenal. Kesehariannya yang dipenuhi warna dan suka ria dengan beragam tingkah lakunya dalam mengurusi rumah, suaminya, dan juga anak-anaknya. Biarkan kalian...