10. Pergi

13 1 0
                                    

“KAKAK IPAR!!”

Alana yang sedang menyiram tanaman di halaman rumah pun menoleh seketika saat seseorang berteriak dari arah gerbang.

“Loh? Juan?” senyum Alana mengembang saat melihat Juan yang melambaikan tangannya setelah membukakan gerbang untuk Jay memasukkan mobil ke garasi.

Juan berlari ke arah Alana sambil merentangkan tangannya. Alana dengan senang hati memeluk Juan, sepupu suaminya itu.

“Kangen kakak ipar!” Juan mengeratkan pelukannya.

“Heh! Bini gue!” seru Jay yang baru saja keluar dari mobil dan memisahkan Juan dengan Alana.

“Apa sih! Kan lagi kangen kangenan,” Juan mendumel.

“Gak boleh peluk!” sarkas Jay, lalu dengan posesif ia memeluk pinggang Alana.

Juan memutar bola matanya dengan malas. Sepupunya ini sangat teramat posesif.

Alana terkekeh melihat interaksi keduanya, sudah lama dia tidak menyaksikan kedua orang dihadapannya berdebat.

“Udah udah. Ayo masuk! Aku belum masak tau, baru selesai beberes. Kamu kok gak ngabarin sih, Ju?”

Ekspresi Juan kembali semringah ketika Alana berbicara padanya, “Gapapa, biar suprise. Kakak ipar, mau dimasakin dong. Kangen masakan kakak ipar,” pinta Juan.

Alana tersenyum, “Boleh,” ujarnya.

Juan berseru senang dan hendak memeluk Alana kembali. Namun pergerakannya dihalangi oleh Jay yang tiba-tiba menarik Alana ke belakangnya.

“Dih! Ngeselin! Dahlah mau ketemu ponakan gue yang kiyowo,” ucap Juan lalu berlari masuk ke dalam rumah untuk menemui si kembar.

“Sayang. Jangan peluk-peluk Juan. Peluk aku aja,” Jay mengerucutkan bibirnya.

“Iya iya,” Alana memeluk Jay dengan erat dan Jay pun dengan senang hati membalas pelukan sang istri.

“Btw, si Juan tumben banget gak ada kabar kalo mau ke sini? Atau kamu yang lupa ngasih tau aku?” tanya Alana masih tetap pada posisinya.

Jay terdiam sejenak, “Aku mau cerita. Tapi nanti aja.”

Alana menganggukkan kepala, “Yaudah, nanti malem cerita. Sekarang masuk, mandi, terus makan, oke?” ujar Alana melepaskan pelukannya.

Dengan cepat Jay mengangkat tangannya berpose hormat ke Alana, “Oke ibu bos,” serunya.

Mereka berdua tertawa bersama. Lalu masuk ke dalam rumah dikarenakan hari yang sudah semakin petang.

♡♡♡

“Mami!”

Alana yang sedang merapihkan baju-baju miliknya dan milik Jay di lemari, menoleh saat Jarez memanggilnya.

“Apa sayang?” balas Alana pada Jarez yang masih berdiri di depan pintu.

“Jarez boleh masuk?” tanya Jarez meminta izin pada Alana untuk masuk ke kamar orang tuanya.

“Boleh dong. Sini masuk,” setelah mendapat izin, Jarez berlari masuk ke dalam kamar dan memeluk Alana dari belakang.

“Kenapa, hm?” tanya Alana mengusap lembut punggung tangan Jarez yang memeluknya.

Jarez menggelengkan kepalanya, “Nothing.”

“Mami mau kemana? Kenapa beberes baju di koper?” tanya Jarez ketika melihat maminya sedang mengemas baju ke dalam koper.

Day In My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang