•••
Kriinngggg...."Perhatian seluruh siswa-siswi SMA Negeri 1 Palembang, pembelajaran hari ini kita akhiri, dikarenakan adanya rapat yang akan dilaksanakan. Silahkan pulang ke rumah masing-masing, kembali lagi ke sekolah esok hari, belajar seperti biasanya. Terimakasih."
Pecah sudah suasana kelas yang tadinya hanya berisik karena ocehan-ocehan para siswa-siswi bergibah ria. Sekarang penuh teriakan dan sorak-sorai kebahagiaan. Waktu menunjukkan pukul setengah dua belas, tetapi pihak sekolah sudah memulangkan siswa-siswi dikarenakan akan diadakan rapat.
"Wah, anjir. Pulang?" Jessie mendesah berat, sepertinya anak satu ini tidak ingin pulang ke rumah.
"Kenapa lo, Jes? lo gak mau pulang, anak-anak yang lain pada bahagia mau pulang, lo malah gak seneng gitu." Dhea bertanya, sesaat melihat ekspresi tidak senang dari Jessie. Dhea sebenarnya juga sangat malas untuk pulang kerumah.
"Ya gue males aja dirumah, gapunya kerjaan gue,"
"Pulang ini kita mampir jajan bakso dulu, yuk?" Dhea menawarkan ajakan yang sangat ia yakini Jessie akan menyetujuinya.
"AYOOOOOO!!" Seketika mood Jessie kembali. Dhea senang melihat Jessie ceria.
"Yaudah beresin dulu barang-barang lo, ntar kita jajan bakso." suruh Dhea. Jessie langsung membereskan semua buku dan alat tulis yang ada di mejanya.
***
Keadaan yang cukup ramai karena seluruh murid dipulangkan ke rumah masing-masing. Dhea dan Jessie berjalan beriringan menuju parkiran. Terlihat di kejauhan dua gadis sedang berdiri didepan mobil yang ada di parkiran.
Naira dan Adiba menatap Dhea yang sedang berjalan bersama seorang gadis yang tingginya sangat jauh dari Dhea. Mungieelll.
"Temen baru si kunyuk tu?" Naira bertanya kepada Adiba.
"Kayaknya" jawab Adiba singkat.
"Eh, Jess. Ke temen-temen gue dulu bentar, ya?" tanya Dhea menoleh kearah Jessie.
Jessie hanya menganggukkan kepalanya, tanda setuju.
Sampailah Dhea didepan Naira dan Adiba, Keduanya menatap Dhea yang cengar-cengir.
"Apaan sih, Lo? kek monyett muka lo sok imut begitu," cerca Naira yang muak melihat ekspresi wajah Dhea yang menjengkelkan.
"Si bejir, kalo ngomong gak ada filternya. Eh kalian berdua mau ikut gak?" tanya Dhea to the poin. Lalu melihat Jessie yang diam saja. Ia lupa memperkenalkan teman barunya kepada kedua peliharaannya ini. Eh?
"Oalah ampe lupa, kenalin Nai, Dib, ini Jessie temen sekelas gue" Jessie mendongak menatap Dhea kemudian menatap kedua teman Dhea yang ada didepannya. Jessie tersenyum.
"Dan Jessie, ini dua orang entahlah gak jelas juga manusia atau apalahh. Namanya Naira dan Adiba,"
"Plakkk" lengan Dhea seketika memanas lantaran dipukul oleh Naira. Dhea mengusap-usap tangannya yang terasa perih.
Naira pura-pura tidak tahu dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Jessie. Jessie hanya tertawa melihat tingkah ketiga orang yang cukup asing dimatanya.
"Lo tuh kebiasaan, asal nabok orang!" Dhea kesal menatap sinis ke Naira.
"Lo mau kemana berdua?" Tanya Adiba, ia sungguh muak dan ingin segera pulang.
"Oh iya, kita berdua mau jajan bakso. Lo berdua ikut gak?" ujar Dhea. Naira dan Adiba saling memandang.
"Hmm, gak deh. Gue ada kerjaan," Naira menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metamorfosis Sempurna [On Going]
Aléatoire[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Gadis yang terlalu banyak khayalan dan berharap mendapatkan cinta dari lelaki yang diinginkannya, atau yang sering dia sebut "crush". Dhea Kartika, gadis yang entah sudah berapa banyak laki-laki yang dijadikan 'crush' oleh d...