••"Nama kamu siapa terus kamu kok bisa di area jalan raya tadi itu gimana ceritanya? Dimana orang tua kamu Dek?" Ucap Samuel menurunkan anak kecil itu di bangku taman.
"Nama aku Dio, terus Dio lagi nunggu Mama beliin jajan di pingir tapi karena ada mainan menarik di jalan Dio jadi kesana." Ucap Dio mulai bercerita tentang kejadian tadi.
"Ada-ada aja kamu. Lain kali jangan kek gitu lagi ya Dek bahaya." Balas lembut Samuel mengusap surai Dio dengan lembut yang di balas anggukan oleh Dio.
"Dio," Teriak khawatir seorang perempuan melangkah ke arah Samuel dan Dio.
"Mama," Balas Dio dengan antusius.
"Kamu gapapa sayang? Ada yang luka." Ucap perempuan itu khawatir mengecek keadaan anaknya.
"Gapapa Mama," Balas Dio dengan senyum lebar.
"Syukurlah, Mama udah bilang jangan pergi kemana-mana kenapa kamu masih nakal aja Dio?"
"Maaf Mama."
"Sudahlah tidak papa, dan untuk kamu teri--"
"Ibu." Gumam Samuel menatap wajah wanita yang berada di depannya.
"Ibu? Ini beneran Ibunya Samuel?" Ucap tak percaya Samuel.
"Kamu?" Ucap dingin perempuan itu langsung menggedong Dio dan membawanya pergi.
"Ibu tunggu, ini Samuel." Balas keras Samuel mengejar Ibunya.
"Mau apa kamu?" Ucap dengan datar.
"Ibu ini El? Anak Ibu." Balas antusius Samuel ingin memeluk Ibunya.
Dengan cepat Aline mendorong tubuh Samuel.
"Saya bukan Ibu kamu, pergi dari hadapan saya."
"Jangan bohong, kamu Ibu aku." Balas bentak Samuel yang tanpa sadar dia mengeluarkan air mata.
"Jangan mimpi, saya tidak pernah melahirkan anak seperti kamu dan lagi jangan pernah berada di sekitar kehidupan saya lagi." Balas Aline dingin lalu pergi dari sana.
"IBU." Teriak Samuel melihat Ibunya sudah tidak terlihat lagi.
••
"Dari mana saja kamu ha? Kamu lihat ini sudah malam!!" Ucap keras Devano melihat anak di depannya datang dalam keadaan berantakan.
"Bukannya sekolah justru membolos, sialan saya menyekolahkan mu bukan untuk membolos." Bentak Devano mendorong tubuh Samuel hingga terjatuh di tanah.
"Maaf Tuan," Hanya kata itu yang mampu Samuel ucapkan kepada sang Papa.
"Kamu kira maaf kamu bisa menembus uang saya menyekolahkan mu? TIDAK!!" Ucap keras terdengar sekali lagi lalu Devano mengambil sabuk di area pinggangnya.
"Tengkurep," Dingin Devano.
"Jangan di sini El mohon." Balas Samuel memeluk kaki Papanya, bukan apa Samuel hanya tidak enak saat dia di pukul dan di lihat banyak orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patience || Slow Up ||
Kısa HikayeKetika dua rumah yang sama-sama tidak menerima keberadaan seorang pemuda bernama Samuel. Bukan tentang rumah yang berbentuk bangunan. Patience yang artinya kesabaran seorang pemuda yang sedari kecil tinggal dengan neneknya saja lalu tiba-tiba Papany...